Keluarga Menolak Prahara Mahdisa Diotopsi

Reporter

Kamis, 5 September 2013 21:57 WIB

Prahara Mahdisa. Twitter.com

TEMPO.CO, Jakarta -Kapolsek Metro Tanah Abang, Ajun Komisaris Besar Polisi Suyudi Aryo Seto, mengatakan ibu dari almarhun Mohammad Prahara Adi Mahdisa, menolak anaknya diotopsi. Padahal, polisi sangat ingin melakukan otopsi untuk mengetahui penyebab kematian artis itu.

"Kemarin mau kita otopsi. Tapi, ibunya meminta kami untuk tidak melakukan otopsi sampai memaksa ke kami," kata Suyudi ketika dihubungi Tempo, Kamis, 5 September 2013. Ibunda Adi menerima keadaan anaknya dengan menulis sebuah surat pernyataan. "Sebagai penyidik kami memenuhi permintaan ibunya."

Sebelum meninggal, Suyudi mengungkapkan, Adi sempat menghubungi ibunya pada Sabtu lalu, 31 Agustus. Pria berkulit putih dan beralis tebal itu mengeluh sakit di bagian kepalanya. Ternyata, dia juga sempat menghubungi atasannya di MD Entertainmet, Roni, di hari yang sama. "Menyampaikan kepada Roni bahwa dia sakit kepala," ujar Suyudi.

Adi ditemukan sudah tidak bernyawa pada Rabu lalu sekitar jam 12 siang oleh Polsek Metro Tanah Abang di kamar kosnya di Jalan Kebon Kacang 38 No. 29 RT 14/4 Kelurahan Kebon Kacang, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Badannya membengkak dan mengeluarkan bau busuk. Dari hidung dan mulut pesinetron itu terdapat darah yang sudah mengering.

Rohaty, pembantu di kosan Ady, menceritakan dia sudah mencium bau tak sedap sejak Senin lalu. Saat itu, dia sedang menggosok pakaian para penghuni kos. Ternyata, keesokan harinya, baunya semakin tambah menyengat. Dia mengira bau tersebut berasal dari bangkai kucing. Sebab, ada penghuni kos memelihara seekor kucing.

Lantaran sudah tak tahan lagi, Rohaty pun mencari sumber bau tersebut. Wanita 45 tahun itu mengendus di setiap pintu kosan yang berada di lantai 3. "Pas di pintu dia kok yang bau bangke," katanya. Namun dia tidak menceritakan hal itu kepada pemilik kos, H. Drs. Amirudin SE. SH. MM.

Amin juga mencium bau tak sedap dari kamar Adi. Ia lalu melaporkan hal tersebut kepada pemilik kos. Setelah melakukan pengecekan sumber bau bersama-sama, mereka melaporkan hal itu ke ke Polsek Metro Tanah Abang. "Selanjutnya anggota identifikasi datang melakukan olah tempat kejadian perkara dan korban di bawa ke RSCM guna dimintakan visum et repertum mayat," kata Sujudi.

Di mata para tetangga, Adi adalah pribadi yang ramah. Setiap kali berpapasan saat hendak berangkat kerja, Melda mengatakan, pesinetron kelahiran Cirebon, Jawa Barat, 32 tahun lalu itu selalu menyapanya. "Bu," kata ibu rumah tangga itu menirukan ucapan Adi. Hanya saja, lanjut Meldi, Adi jarang bergaul dengan warga. "Mungkin sama anak-anak kos bergaulnya."

Selain itu, Melda mengaku tidak tahu kalau Adi berprofesi sebagai artis. "Soalnya, kalau figuran kan nggak terlalu dilihat," ucap wanita 50 tahun itu. Melda pun baru tahu Adi ternyata bekejra di panggung hiburan Tanah Air setelah menyaksikan tayangan infotainment hari ini. "Saya pikir cuma orang biasa."

SINGGIH SOARES

Baca juga:
Pemain Sinetron Prahara Mahdisa Wafat
Di Jakarta, Harrison Ford Makan Nasi Pindang
Awal Mula Foto Harrison Ford Beredar di Twitter
Angel Lelga Jadi Murid Suryadharma Ali

Berita terkait

Tangmo Nida Diduga Tewas karena Kecelakaan, Polisi Thailand Periksa Rekannya

7 Maret 2022

Tangmo Nida Diduga Tewas karena Kecelakaan, Polisi Thailand Periksa Rekannya

Pemeriksaan terhadap lima rekan Tangmo Nida telah dilakukan oleh pihak kepolisian Thailand, termasuk manajer.

Baca Selengkapnya

Sedang Swafoto di Gedung Kosong, Pemuda di Sunter Tewas karena Terjatuh

24 Januari 2022

Sedang Swafoto di Gedung Kosong, Pemuda di Sunter Tewas karena Terjatuh

Seorang pemuda ditemukan tewas di gedung kosong yang ada di daerah Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Baca Selengkapnya

BPBD DKI Catat 5 Orang Meninggal Akibat Banjir Jakarta

21 Februari 2021

BPBD DKI Catat 5 Orang Meninggal Akibat Banjir Jakarta

JAKARTA- Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI Jakarta mengatakan pihaknya mencatat ada 5 korban jiwa dari peristiwa banjir yang menggenangi Jakarta pada Sabtu, 20 Februari 2021. Korban, kata dia terdiri dari lansia dan anak-anak. "Korban merupakan lansia 67 tahun berjenis kelamin laki-laki yang terkunci di dalam rumah, di Jatipadang, Jakarta Selatan. Selain itu 4 anak-anak, terdiri dari 3 anak laki- laki di Jakarta Selatan dan Jakarta Barat yang hanyut terseret arus banjir saat sedang bermain, dan 1 anak perempuan usia 7 tahun yang tenggelam di Jakarta Barat," kata dia dalam keterangan tertulisnya.

Baca Selengkapnya

Polisi Telisik Kematian WN Jepang Saat Isolasi Mandiri di Apartemen

9 Februari 2021

Polisi Telisik Kematian WN Jepang Saat Isolasi Mandiri di Apartemen

Polisi masih mendalami temuan warga negara Jepang yang meninggal di apartemen kawasan Sawah Besar saat isolasi mandiri karena positif Covid-19.

Baca Selengkapnya

Mengenang 4 Fakta Ennio Morricone, Komposer Lawas yang Wafat

7 Juli 2020

Mengenang 4 Fakta Ennio Morricone, Komposer Lawas yang Wafat

Ennio Morricone meninggal dunia pada Senin, 6 Juli 2020. Simak 4 fakta tentangnya.

Baca Selengkapnya

Bayi Kembar Irish Bella Meninggal, Berbagai Risiko Hamil Kembar

7 Oktober 2019

Bayi Kembar Irish Bella Meninggal, Berbagai Risiko Hamil Kembar

Kabar duka tengah meliputi pasangan Ammar Zoni dan Irish Bella. Bayi kembar mereka meninggal dalam kandungan. Intip beberapa risiko hamil kembar.

Baca Selengkapnya

Cerita Suporter Persija yang Tewas Minta Ini Saat Pamit ke Ibunya

24 September 2018

Cerita Suporter Persija yang Tewas Minta Ini Saat Pamit ke Ibunya

Suporter klub sepakbola Persija yang tewas di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Haringga Sirila, 23 tahun, minta sesuatu saat pamit ke ibunya.

Baca Selengkapnya

Suporter Persija Tewas, Haringga Pamit ke Bandung untuk Kerja

24 September 2018

Suporter Persija Tewas, Haringga Pamit ke Bandung untuk Kerja

Kepada orang tua, suporter Persija Jakarta itu pamit untuk menyelesaikan pekerjaan bersama temannya di Bandung.

Baca Selengkapnya

Dalam 48 Jam, Tawuran Pelajar Terjadi di Kabupaten Bogor

17 September 2018

Dalam 48 Jam, Tawuran Pelajar Terjadi di Kabupaten Bogor

Selama rentang waktu 48 jam, aparat kepolisian Resor Bogor menangani dua kejadian tawuran pelajar yang menyebabkan 2 orang meninggal dunia.

Baca Selengkapnya

Bangunan Ambruk, Buruh Tewas Tertimpa Beton di Penjaringan

15 September 2018

Bangunan Ambruk, Buruh Tewas Tertimpa Beton di Penjaringan

Seorang buruh tewas di lantai dua bangunan yang di Cluster Ebony, depan Waterbom Pantai Indah Kapuk (PIK) 2, Kamal Muara, Penjaringan, Jakarta.

Baca Selengkapnya