3 Perbedaan Penembakan Sukardi dan Pondok Aren

Reporter

Rabu, 11 September 2013 10:48 WIB

Sejumlah petugas kepolisian berada di dekat jenazah Provos Mabes Polri Bripka Sukardi yang ditembak oleh orang tidak dikenal di depan Gedung KPK Jakarta (10/9). ANTARA/ Wahyu Putro A

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Kepala Kepolisian RI Komisaris Jenderal Oegroseno mengatakan ada kesamaaan modus antara penembakan anggota Provost Kepolisian Air Badan Pemelihara Keamanan Bripka Sukardi di depan gedung KPK dan dua polisi di Pondok Aren, Tangerang, pertengahan Agustus 2013 lalu.

Menurut dia, dalam dua penembakan itu, pelaku menggunakan peluru berkaliber 9,9 milimeter. "Cara pelaku menembak korban juga sama. Korban dihadang, lalu ditembak," kata dia saat ditemui di gedung KPK pada Rabu dinihari, 11 September 2013. Pelaku juga sama-sama mengendarai motor ketika menembak.

Akan tetapi, ada pula sejumlah perbedaan dari sisi lokasi, jumlah penembak, dan jumlah korban. Ini perbedaan tersebut:

Pertama, penembakan di Graha Raya depan Masjid Bani Umar, Kelurahan Prigi Baru, Pondok Aren, Bintaro, Tangerang, pada Jumat, 16 Agustus 2013 lalu, terjadi di daerah pinggiran Jakarta atau daerah perbatasan Jakarta dan Tangerang Selatan. Dua polisi dari Kepolisian Sektor Pondok Aren, Aipda Kus Hendratma dan Bripka Ahmad Maulana, tewas. Kedua polisi dalam perjalanan menghadiri apel persiapan cipta kondisi, menjelang Hari Kemerdekaan Indonesia, di markasnya di Jalan Graha Raya, Bintaro.

Adapun penembakan di depan KPK, lokasinya di tengah kota. Bahkan, kawasan Jalan Rasuna Said Kuningan, tempat kantor KPK, adalah pusat bisnis. Satu polisi tewas.

Kedua,
dua penembak di Pondok Aren mengendari satu sepeda motor jenis Yamaha Mio warna hitam. Motor ini tertinggal di lokasi penembakan. Adapun penembakan di depan KPK, diduga melibatkan empat pelaku yang mengendarai dua sepeda motor matik berwarna gelap. Penembakan ini menewaskan satu polisi. Motornya dibawa kabur pelaku.

Ketiga, sebelum kabur, penembak di Pondok Aren sempat terlibat adu tembak-menembak dengan tim buser polisi yang mengendarai mobil di bekalang Kus. Bahkan, tim buser berhasil menabrak kendarai pelaku. Adapun penembakan di KPK, tak terjadi tembak-menembak karena di belakang korban tidak ada tim polisi. Korban mengawal truk seorang diri.

ANANDA BADUDU | NH


Berita Terpopuler:
Harisson Ford Naik Meja Menteri untuk Betulkan AC
Cerita Pacar Dul Sebelum Kecelakaan
Beredar Lagi, Video Vicky Eks Zaskia Gotik Pidato
Istana Akan Ajukan Deportasi Harrison Ford
Di Twitter, Ahmad Dhani Blacklist TVOne Soal Dul
Menhut Bantah Aksi Naik Meja Harrison Ford

Berita terkait

Badan Bank Tanah dan Polri Teken MoU Sinergitas Pelaksanaan Tugas dan Fungsi

4 jam lalu

Badan Bank Tanah dan Polri Teken MoU Sinergitas Pelaksanaan Tugas dan Fungsi

Badan Bank Tanah menandatangani nota kesepahaman dengan Kepolisian tentang sinergi pelaksanaan tugas dan fungsi penyelenggaraan pengelolaan tanah.

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

6 jam lalu

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

Pengamat kepolisian mengatakan problem pemberantasan judi online beberapa waktu lalu marak penangkapan tapi tak sentuh akar masalah.

Baca Selengkapnya

KPK Tak Kunjung Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, Terhambat di Direktur Penyelidikan KPK atas Perintah Polri

7 jam lalu

KPK Tak Kunjung Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, Terhambat di Direktur Penyelidikan KPK atas Perintah Polri

Sprindik Eddy Hiariej belum terbit karena Direktur Penyelidikan KPK Brijen Endar Priantoro tak kunjung meneken lantaran ada perintah dari Polri.

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Terjunkan 4.266 Personel, Amankan Rapat Pleno Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

3 hari lalu

TNI-Polri Terjunkan 4.266 Personel, Amankan Rapat Pleno Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

Sebanyak 4.266 personel gabungan TNI dan Polri mengamankan penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI terpilih Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Penangkapan Polisi yang Terlibat Kasus Narkoba Layak Diapresiasi

3 hari lalu

Pengamat Sebut Penangkapan Polisi yang Terlibat Kasus Narkoba Layak Diapresiasi

ISESS sebut penangkapan polisi yang diduga terlibat kasus narkoba perlu diapresiasi.

Baca Selengkapnya

Marak Korban dan Modus Baru: Layanan Pinjol Ilegal Bisa Dihukum 10 Tahun Penjara dan Denda Rp 1 Triliun

3 hari lalu

Marak Korban dan Modus Baru: Layanan Pinjol Ilegal Bisa Dihukum 10 Tahun Penjara dan Denda Rp 1 Triliun

Selain 537 entitas pinjol ilegal, Satgas PASTI juga menemukan 48 konten penawaran pinjaman pribadi dan 17 entitas yang menawarkan investasi.

Baca Selengkapnya

Mengenal Tugas Puslabfor Polri, Jenis Investigasi dan Fungsi yang Dilakukannya

4 hari lalu

Mengenal Tugas Puslabfor Polri, Jenis Investigasi dan Fungsi yang Dilakukannya

Puslabfor Polri melakukan investigasi kebakaran di Mampang, Jakarta yang mengakibatkan 7 lorban meninggal. Apa saja tugas Puslabfor?

Baca Selengkapnya

Cara Perpanjang SKCK 2024 Lewat Aplikasi Presisi Polri dan Biayanya

4 hari lalu

Cara Perpanjang SKCK 2024 Lewat Aplikasi Presisi Polri dan Biayanya

Tata cara perpanjang SKCK 2024 secara online bisa dilakukan melalui aplikasi PRESISI POLRI Super App. Ketahui syarat dan biaya terbarunya.

Baca Selengkapnya

Buka Rakernis di Surabaya, Kadiv Humas Polri: Kepercayaan Masyarakat adalah Harga Mati

4 hari lalu

Buka Rakernis di Surabaya, Kadiv Humas Polri: Kepercayaan Masyarakat adalah Harga Mati

Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho mengatakan, ke depan bakal banyak tantangan yang akan dihadapi polisi dan masyarakat.

Baca Selengkapnya

Sidang Putusan Sengketa Pilpres 2024, Sebanyak 7.783 Personel Gabungan Berjaga di MK

5 hari lalu

Sidang Putusan Sengketa Pilpres 2024, Sebanyak 7.783 Personel Gabungan Berjaga di MK

7.000 lebih personel gabungan Polri-TNI berjaga di MK pada hari ini.

Baca Selengkapnya