Suasana tes seleksi lelang jabatan untuk lurah dan camat tahap kedua di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (7/5). Ujian kompetensi tahap satu sudah diadakan pada 27-28 April yang lalu. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan penangkapan Lurah Ceger Fanda Fadly Lubis oleh Kejaksaan Negeri Jakarta Timur menambah panjang daftar hitam ketidakbecusan pejabat dalam mengelola amanah. Basuki pun tidak heran dengan penangkapan ini.
Mantan Bupati Belitung Timur ini mengakui sistem birokrasi di DKI selama ini terlalu "nyaman". Hasilnya, banyak pejabat yang istilahnya "asal babeh senang" sehingga banyak yang coba-coba nakal.
Basuki mengaku berani mengatakan hal ini karena bisa dilihat proses lelang. Hasil lelang, ia melanjutkan, menunjukkan kepribadian dan cara pandang dari tiap camat dan lurah. "Hasilnya cuma 20 persen yang sangat memuaskan," ujarnya.
Proses lelang yang dimulai pada April dan mereka yang lolos dilantik Juni lalu tersebut diikuti 282 calon camat dan 670 calon lurah. Hasilnya, ada 39 lurah dan 13 camat petahana yang dicoret, serta 44 camat dan 267 lurah baru dilantik.
KPU DKI Pastikan Duet Anies-Ahok Tak Bisa Terwujud: Melanggar Undang-undang
1 hari lalu
KPU DKI Pastikan Duet Anies-Ahok Tak Bisa Terwujud: Melanggar Undang-undang
KPU Provinsi DKI Jakarta memastikan duet Anies Baswedan dengan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pada Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada DKI Jakarta 2024 tidak akan terwujud.