Juragan Topeng Monyet Berharap Belas Kasihan Jokowi
Editor
Elik Susanto
Selasa, 22 Oktober 2013 18:08 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Sarinah, 37 tahun, salah satu pemilik atau bos topeng monyet, menganggap ganti rugi sebesar Rp 1 juta dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sangat kecil. Uang tersebut tidak cukup buat menutup modal pembelian monyet dan peralatan mengamen. Sarinah mengaku membeli enam ekor monyet dan peralatan dengan harga Rp 2-3 juta.
"Modal itu hasil dari ngutang, belum lunas. Uang segitu bisa buat usaha apa? Saya berharap Pak Jokowi mempertimbangkan kompensasi ini," kata Sarinah saat ditemui Tempo di rumahnya di daerah Cipinang, Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa, 22 Oktober 2013.
Pemprov DKI melarang topeng monyet beroperasi di Jakarta. Alasannya, selain mengeksploitasi hewan, atraksi topeng monyet membawa penyakit. Monyet sitaan yang dibeli Rp 1 juta akan diserahkan ke Kebun Binatang Ragunan. Gubernur DKI Joko Widodo, menurut Sarinah, jangan hanya mengganti rugi dengan membeli monyet Rp 1 juta. Dua orang pengamen setiap satu ekor monyet juga mesti dipikirkan. "Anak buah saya yang membawa monyet gimana nasibnya? Masa dibiarkan menganggur, kan kasihan," ujarnya.
Sarinah bercerita, awalnya dia membeli monyet karena kasihan dengan sejumlah pemuda yang menganggur. "Awalnya satu ekor, karena pemuda yang minta makin banyak, saya beli sampai 9 ekor monyet," kata Sarinah. Tiga ekor monyetnya sedang mengamen ke luar kota. "Jadi tinggal 6 ekor yang di Jakarta," ujar wanita yang menggeluti usaha topeng moyet sejak 2000 itu.
Setiap harinya, kata dia, pengamen topeng moyet menyewa Rp 15 ribu per ekor, belum termasuk alat musik. "Kalau pakai musik setornya Rp 35 ribu," kata Sarinah. Masalah datang ketika hujan, anak buahnya nyaris tak sanggup membayar sewa. "Kalau mereka cuma dapat Rp 20-25 ribu, masak tega minta setoran."
Kebutuhan Sarinah untuk memelihara monyet sehari-hari membutuhkan biaya tak sedikit. Misalnya, untuk kontrak rumah Rp 750 ribu per bulan, biaya hidup tiga orang anak dan suami. "Sedangkan setoran antara Rp 100 ribu sampai Rp 200 ribu per hari. Belum lagi buat beli makan monyet, kalau monyetnya sakit dikasih vitamin," ujarnya.
Dedi, 29 tahun, pengamen topeng monyet mengatakan setiap harinya dia mendapat penghasilan sekitar Rp 20-25 ribu. "Cukup buat makan sehari saja," katanya. Dedi berharap pemerintah memberikan pekerjaan buat para pengamen topeng.
AFRILIA SURYANIS
Berita Terkait
Tabung Gas 12 Kg Meledak, Rumah Runtuh
Peneliti Ingatkan Penurunan Tanah di Jakarta
Ahok Minta Perbaikan Jalan Rampung Sehari
Jokowi Sudah Incar Aparat Berkinerja Buruk
Waspada Kerang Hijau dari Teluk Jakarta