Gitaris Padi Piyu dan Anak Mantan Direktur Pertamina Adiguna Sutowo berbicara dalam konferensi pers di Cafe De Hub, Jakarta, (28/10). Konpers ini terkait perusakan rumah Adiguna oleh seseorang yang diduga berinisial F dengan sebuah mobil. Tempo/Dian Triyuli Handoko
TEMPO.CO, Jakarta - Polisi akan memeriksa tiga saksi terkait kasus perusakan rumah pengusaha Adiguna Sutowo. Ketiganya adalah Adiguna; Piyu, mantan gitaris band Padi; dan istri pertama Adiguna, Indriyani. "Diperiksa hari ini," ujar juru bicara Polda Metro Jaya, Kombes Rikwanto, Rabu, 6 November 2013. Ia menyatakan ketiganya akan diperiksa di Unit II Sub-Direktorat Jatanras Polda Metro Jaya pada pukul 10.00 WIB.
Kepada Adiguna dan Piyu, polisi akan meminta keterangan mereka ihwal pernyataan kepada pers tentang pelaku berinisial F. Polisi menduga Piyu mengetahui peristiwa yang terjadi di Pulomas, Pulogadung, pada 26 Oktober 2013 itu.
Adapun Adiguna dalam konferensi pers yang digelar di Jakarta Pusat lalu mengaku bahwa dirinyalah yang merusak rumahnya sendiri. Padahal polisi memiliki bukti bahwa rumah yang didiami istri muda Adiguna itu dirusak oleh seorang wanita berinisial F. "Penyidik akan mengkonfirmasi keterangan yang menyatakan Adiguna melakukan hal itu (perusakan)," ujar Rikwanto.
Terhadap Indriyani, polisi akan bertanya proses kepemilikan kendaraan. F menabrak pagar rumah Adiguna dengan menggunakan mobil mewah atas nama Indriyani. "Kami tanya bagaimana mobil bisa ada di tangan F," ujarnya.
Kasus yang kini ditangani Kepolisian Daerah Metro Jaya ini bermula ketika rumah istri kedua Adiguna Sutowo, Vika Dewayani, dirusak oleh seorang perempuan berinisial F. Melalui keterangan saksi, diketahui F menabrakkan mobil Mercedes Benz benomor polisi B-712-NDR ke pagar rumah Vika di Pulomas Barat Blok D2 Nomor 2, Jakarta Timur.
Adapun mobil yang dikemudikan oleh F tersebut merupakan milik Adiguna yang terdaftar atas nama istri pertamanya, Indriyani. Namun, Adiguna Sutowo mengatakan dirinya sendiri yang telah menabrak pagar rumahnya di Pulomas Barat Blok D2 Nomor 2, Jakarta Timur, itu.
