Jokowi Diberitakan Positif, Awal Popularitas di Sosmed
TEMPO.CO, Jakarta - Pembina Yayasan Rumah Sakit Jakarta Benjamin Mankoedilaga membenarkan dirinya telah membuat pesan berantai tentang pungutan yang dilakukan staf sekretariat Gubernur DKI Jakarta. Alasannya, dia kesal dengan ulah oknum pegawai negeri itu. (Baca: Mengundang Jokowi Harus Bayar?)
"Hari gini masih aja ada oknum nakal," kata Benjamin ketika dihubungi Tempo pada Rabu, 6 November 2013. Menurut dia, percobaan pungutan itu berawal dari surat undangan yang dikirim pengurus Yayasan Rumah Sakit Jakarta untuk Jokowi--sapaan Gubernur.
Dalam surat itu pengurus berharap Jokowi bersedia memberi sambutan untuk memperingati hari jadi yayasan yang ke-60 pada 10 November nanti. Surat itu diserahkan kepada sekretariat Gubernur. Setelah sepekan, surat itu tak kunjung mendapat jawaban dari sekretariat Gubernur DKI Jakarta. Padahal Benjamin rutin meminta stafnya memastikan kehadiran Jokowi.
Staf Benjamin lantas menanyakan "nasib" undangan itu ke Balai Kota. Alih-alih mendapat jawaban, seorang staf sekretariat justru menawarkan "jasa". Syaratnya, mesti membayar. "Jelas saya tidak mau kalau modelnya kayak gini," kata mantan hakim agung ini.
Benjamin meminta Jokowi turun tangan mencari tahu siapakah oknum nakal tersebut. Sebab, kelakuan oknum tersebut bisa merusak citra birokrasi bersih yang tengah dibangun Jokowi.