Koboi Brimob, Psikolog: Polisi Stres Harus Ditangani

Reporter

Kamis, 7 November 2013 08:42 WIB

Ilustrasi penembakan. AP/Brennan Linsley

TEMPO.CO, Jakarta - Psikolog forensik Universitas Indonesia, Reza Indragiri, mengatakan insiden penembakan oleh anggota Satuan Brimob disebabkan oleh faktor psikologis. Maksudnya, profesi polisi memiliki tekanan tinggi sehingga mudah memicu emosi. Pernyataan Reza ini menanggapi insiden penembakan oleh anggota Satuan Brimob, Brigadir Satu Wawan, yang mengakibatkan tewasnya seorang petugas satpam bernama Bachrudin di Kompleks Seribu Ruko Galaxy, Kompleks Taman Palem Lestari, Cengkareng, Jakarta Barat, Selasa lalu. (Baca: Awas, Profesi Polisi Rentan Stres)

“Tingkat stres yang tinggi pada polisi harus segera ditangani. Jika tidak, mereka bisa mencari pelarian ke alkohol atau obat terlarang,” kata Reza kepada Tempo kemarin. Itu sebabnya, dia mendesak perlunya konseling psikologis kepada anggota kepolisian. Reza menjelaskan, dalam beberapa kasus penembakan, tak jarang insiden bermula dari pelaku yang merasa jagoan karena memegang senjata atau mengalami stres sehingga merasa perlu menggunakan senjata agar masalah usai. (Baca: Kompolnas: Banyak Polisi 'Sakit Jiwa' )

Keberadaan Wawan di ruko tersebut sejatinya atas permintaan petugas keamanan agar memberikan pembinaan. “Diminta, namun tidak (ada izin) resmi,” ujar Kepala Divisi Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto. Menurut dia, Wawan sudah empat tahun bertugas secara tak resmi di Ruko Seribu dengan bayaran Rp 300 ribu per bulan.

Menurut Arydian, rekan korban, sebelum penembakan terjadi, Bachrudin tengah menanti pergantian jaga di pintu 3 kompleks ruko. Wawan kemudian mendatangi warung jamu yang terletak sekitar 30 meter dari pos tempat Bachrudin berjaga. Warung jamu yang juga menjual minuman keras itu hanya buka pada malam hari.

Tak lama kemudian, Wawan memanggil Bachrudin. Dia menegur korban dengan bertanya, “Kenapa waktu saya lewat kamu tidak memberi hormat ke saya?” Pelaku kemudian menyuruh korban melakukan push up. Bachrudin menjawab balik, atas dasar apa dia diperintah untuk push up. “Pelaku langsung mencabut pistolnya dan menembak Bachrudin,” kata Arydian. (Lihat: Pemakaman Satpam Korban Pernembakan Brimob)

Bachrudin tewas di tempat dengan satu luka tembak di bagian dada sebelah kiri yang tembus hingga ke punggung. Wawan menembaknya dengan pistol revolver kaliber 38. Pelaku langsung meninggalkan lokasi dan menyerahkan diri ke markasnya. Malam itu juga, dia diserahkan ke kantor Polres Jakarta Barat.

Kepala Korps Brigade Mobil Inspektur Jenderal M. Rum Murkal menyatakan anggotanya tidak berencana menembak Bachrudin. “Dia ceritakan pada kami, ‘Saya tidak bermaksud begitu, tapi sudah terjadi, Komandan’,” kata Rum, mengutip pengakuan Wawan. Rum melanjutkan, Wawan juga meminta maaf kepada keluarga, organisasi Brimob, dan kepolisian. (Baca: Brimob Kelapa Dua Kumpulkan Anggotanya)

Komisi Kepolisian Nasional meminta penyelidikan kasus ini tak berhenti meski Wawan sudah mengaku. Komisioner Kompolnas, Brigadir Jenderal (Purnawirawan) Syafiadi Cut Ali, meminta agar asal senjata Wawan diselidiki. Alasannya, anggota kepolisian yang diberi senjata api seharusnya sudah lulus seleksi psikologis. “Kalau ternyata dibagikan dengan mudah, atasannya juga harus bertanggung jawab,” katanya. (Baca juga: Siapa Saja Aparat Koboi yang Pernah Main Pistol)

ANGGRITA DESYANI | ISTMAN | PRAGA UTAMA | TRI ARTINING PUTRI | ANDI PERDANA


Berita Lainnya:
Siapa Saja Aparat Koboi yang Pernah Main Pistol
Brimob Kelapa Dua Kumpulkan Anggotanya
Psikolog Forensik: Tingkat Stress Polisi Tinggi
Mengundang Jokowi Harus Bayar? Ini Kronologinya
Disindir SBY Soal Kemacetan, Ahok Pilih Merendah
Mengundang Jokowi Bayar, Pemprov DKI Minta Maaf

Berita terkait

Kasus Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas Dihentikan

2 hari lalu

Kasus Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas Dihentikan

Polisi menghentikan kasus hukum ayah di Bekasi berinisial N yang menghantam anak kandungnya berinisial C, 35 tahun dengan linggis hingga tewas.

Baca Selengkapnya

4 Fakta Mahasiswa Universitas Riau Disangkakan Langgar UU ITE Setelah Kritik Kenaikan UKT

2 hari lalu

4 Fakta Mahasiswa Universitas Riau Disangkakan Langgar UU ITE Setelah Kritik Kenaikan UKT

Rektor Universitas Riau, Sri Indarti mencabut laporan terhadap mahasiswa bernama Khairiq Anhar yang mengkritik biaya UKT.

Baca Selengkapnya

Viral Anggota TNI jadi Korban, Begini Cara Menghadapi Pungli di Jalan

2 hari lalu

Viral Anggota TNI jadi Korban, Begini Cara Menghadapi Pungli di Jalan

Cara menghadapi pungli di jalan bisa menghubungi call center 110 kepolisian.

Baca Selengkapnya

Polisi Tengarai TPNPB Serang Kampung Pogapa di Intan Jaya karena Kekuatan Aparat di Sana Kecil

3 hari lalu

Polisi Tengarai TPNPB Serang Kampung Pogapa di Intan Jaya karena Kekuatan Aparat di Sana Kecil

Polda Papua menjelaskan alasan TPNPB-OPM alias KKB melakukan penyerangan dengan menyasar Kampung Pogapa, Intan Jaya, Papua Tengah.

Baca Selengkapnya

Unjuk Rasa Pro-Palestina di Amsterdam Berakhir Ricuh

3 hari lalu

Unjuk Rasa Pro-Palestina di Amsterdam Berakhir Ricuh

Kepolisian antihuru-hara di Amsterdam Belanda bentrok dengan unjuk rasa pro-Palestina oleh mahasiswa Universitas Amsterdam pada Rabu, 8 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Peredaran Sabu di Tebet, Tersangka Dijanjikan Bayaran Rp 1,8 Juta per Transaksi

3 hari lalu

Polisi Ungkap Peredaran Sabu di Tebet, Tersangka Dijanjikan Bayaran Rp 1,8 Juta per Transaksi

Kepolisian Sektor Metropolitan Tebet menangkap tersangka tindak pidana narkoba jenis sabu berinisial KP alias K, 50 tahun.

Baca Selengkapnya

Duel Maut Antarsesama Manusia Silver di Prambanan Klaten Tewaskan 2 Orang, Pelaku Masih Diburu

3 hari lalu

Duel Maut Antarsesama Manusia Silver di Prambanan Klaten Tewaskan 2 Orang, Pelaku Masih Diburu

Duel maut terjadi di wilayah Prambanan, Jawa Tengah, Selasa petang, yang telah mengakibatkan dua orang meregang nyawa. Identitasnya belum diketahui.

Baca Selengkapnya

Kapolri Beri Penghargaan bagi Polisi yang Bertugas di Papua Pegunungan: Dari Pin Emas hingga Kenaikan Pangkat

4 hari lalu

Kapolri Beri Penghargaan bagi Polisi yang Bertugas di Papua Pegunungan: Dari Pin Emas hingga Kenaikan Pangkat

Kapolri memberikan kenaikan pangkat luar biasa kepada lima polisi di Papua, yaitu KPLB satu tingkat lebih tinggi dari pangkat lama.

Baca Selengkapnya

Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

4 hari lalu

Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

Pengunjuk rasa pro-Palestina mengadakan protes di sekitar acara mode bergengsi Met Gala di Museum Seni Metropolitan, New York.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Buru Warga Nigeria Diduga Otak dari Penipuan yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

4 hari lalu

Bareskrim Buru Warga Nigeria Diduga Otak dari Penipuan yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

Dirtipidsiber Bareskrim Polri menyebut saat ini penyidik juga masih mengejar diduga pelaku berinisial S warga negara Nigeria.

Baca Selengkapnya