Enam Danau UI Kritis  

Reporter

Editor

Nur Haryanto

Senin, 16 Desember 2013 03:13 WIB

Seorang warga melempar jala untuk menangkap ikan di sekitar waduk Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Jumat (5/12). Waduk ini berfungsi sebagai benteng resapan air bagi Jakarta. TEMPO/Gunawan Wicaksono

TEMPO.CO, Depok - Ada enam danau di Universitas Indonesia (UI) dalam kondisi kritis akibat adanya pencemaran dan sedimentasi. Padahal, danau-danau tersebut merupakan daerah resapan air terbesar untuk Depok dan Jakarta. Pencemaran itu diakibatkan oleh banyaknya limbah perumahan dan pabrik dari daerah sekitar yang tidak diurus dengan baik sehingga bermuara ke danau-danau tersebut.

"Kami kewalahan dengan debit air yang masuk serta sampah dan limbah yang menyertainya," kata Asisten Kepala Pembinaan Lingkungan Kampus UI, Ismail Sumawijaya, Ahad, 15 Desember 2013.

Ismail mengakui, kondisi pencemaran di danau UI sudah masuk dalam kondisi darurat. Kondisi itu diperparah dengan sampah-sampah yang berasal dari Pasar Kemirimuka Beji, industri, dan perumahan di sekitar UI. Selain itu, keberadaan danau UI sebagai tempat singgah aliran sungai Ciliwung menyebabkan sampah-sampah sungai itu terbawa masuk ke danau UI.

Keberadaan enam danau UI sebenarnya sangat penting bagi keseimbangan lingkungan sekitarnya karena memiliki total luas sebesar 269.107 meter persegi sehingga mampu menampung air yang dibutuhkan pada musim kemarau. Enam danau tersebut adalah Danau Agathis seluas 42.111 meter persegi, Danau Mahoni seluas 52.753 meter persegi, Danau Puspa seluas 20.612 meter persegi, Danau Ulin seluas 55.341 meter persegi, Danau Salam seluas 53.705 meter persegi, dan Danau Kenanga seluas 44.585 meter persegi.

Menurut sejarahnya, enam danau itu mulai dibuat secara bertahap sejak tahun 1983 dan diresmikan tahun 1987. Saat itu, UI merencanakan konsep kampus hijau yang menyatu dengan alam. Danau sendiri merupakan tempat menampung air yang memiliki falsafah yang selaras dengan ilmu. Yaitu, air sebagai sumber kehidupan. Sementara, ilmu merupakan roh untuk membangun kehidupan itu sendiri.

Enam danau tersebut berdampingan dengan hutan kota dan gedung belajar sehingga membuat kampus UI Depok yang memiliki luas total sebesar 312 hektare sangat asri. Keberadaan hutan kota dan danau tersebut diharapkan dapat mensuplai 825 juta meter kubik kebutuhan air bersih bagi warga sekitarnya. Selain itu, danau UI juga dimanfaatkan sebagai konservasi alam dan penelitian.

Pantauan Tempo, keberadaan danau UI sangat memprihatinkan karena penuh dengan sampah. Hanya danau Kenanga yang berada di pusat kegiatan kampus UI yang kelihatan sedikit bersih karena sering dibersihkan. Sementara danau-danau lainnya, sangat jarang dibersihkan.
Sebagai contoh, Danau Puspa yang terletak di sebelah Fakultas Ekonomi. Danau itu dipenuhi oleh sampah yang berasal dari pemukiman di daerah Beji, Kota Depok. Sementara, Danau Agathis yang berada di depan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam telah mengalami pengendapan.

Pada 6 Desember lalu, Kodim 0508 Depok melakukan pembersihan Danau Puspa UI. Soalnya, dari enam danau yang ada di lingkungan UI, Danau Puspa adalah danau yang paling kritis kondisinya. Setiap hari 3 meter kubik sampah menumpuk di sana. "Kita prihatin dengan kondisi Danau Puspa yang sudah masuk dalam taraf kritis," kata Dandim 0508 Depok Letnan Kolonel Infantri Mochamad Zamroni.

ILHAM TIRTA






Berita populer:
Ahok Usulkan Hapus Subsidi BBM di Jakarta
Begini Brutalnya Pelonco ITN Versi Warga Sitiarjo
Saksi Pelonco Maut: Fikri Dibanting dan Ditendang
Pengelola Gua Cina Sempat Tolak Perpeloncoan ITN

Berita terkait

Perkiraan Cuaca BMKG: Hujan dan Petir Akan Melanda Jakarta

10 Desember 2018

Perkiraan Cuaca BMKG: Hujan dan Petir Akan Melanda Jakarta

BMKG membuat perkiraan cuaca dimana hujan disertai petir dan angin kencang akan melanda Jakarta.

Baca Selengkapnya

Korban Crane Ambruk di Kemayoran Jadi Pengungsi Sementara

7 Desember 2018

Korban Crane Ambruk di Kemayoran Jadi Pengungsi Sementara

Operator crane ambruk menyewa sebuah rumah untuk ditempati keluarga Husin yang rumahnya rusak tertimpa crane.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Buat Aturan Baru, Tim Pembebasan Lahan Dapat Honor

5 Desember 2018

Anies Baswedan Buat Aturan Baru, Tim Pembebasan Lahan Dapat Honor

Pergub 127 yang diteken Gubernur Anies Baswedan diharapkan mampu mempercepat program pembebasan lahan yang selama ini tersendat.

Baca Selengkapnya

Bos Sarana Jaya Ingin Sulap Tanah Abang Seperti SCBD 8 Tahun Lagi

23 Oktober 2018

Bos Sarana Jaya Ingin Sulap Tanah Abang Seperti SCBD 8 Tahun Lagi

Desain penataan Tanah Abang menjadi seperti kawasan SCBD Jakarta, masih digarap dan ditargetkan selesai tahun ini

Baca Selengkapnya

DKI Bantah Gunungan Sampah Muara Baru Imbas Konflik dengan Bekasi

22 Oktober 2018

DKI Bantah Gunungan Sampah Muara Baru Imbas Konflik dengan Bekasi

Dinas LH menjelaskan tumpukan sampah karena truk di Jakarta Utara sedang perawatan oleh agen tunggal pemegang merek (ATPM).

Baca Selengkapnya

Dinas LH: DKI Tetap Butuh Bantargebang Meski ITF Sunter Dibangun

22 Oktober 2018

Dinas LH: DKI Tetap Butuh Bantargebang Meski ITF Sunter Dibangun

ITF Sunter hanya mengelola 2.200 ton sampah per hari dan 10 % residu harus dibuang ke Bantargebang.

Baca Selengkapnya

Koalisi Masyarakat Dukung Rencana DKI Stop Eksploitasi Air Tanah

16 Oktober 2018

Koalisi Masyarakat Dukung Rencana DKI Stop Eksploitasi Air Tanah

Penghentian eksploitasi air tanah, kata Koalisi Masyarakat, bisa menekan penurunan permukaan tanah di Ibu Kota.

Baca Selengkapnya

Pemerintah DKI Susun Aturan Penghentian Eksploitasi Air Tanah

16 Oktober 2018

Pemerintah DKI Susun Aturan Penghentian Eksploitasi Air Tanah

DKI mengusulkan anggaran Rp 1,2 triliun untuk perluasan jaringan pipa air bersih menekan eksploitasi air tanah.

Baca Selengkapnya

Rekayasa Lalu Lintas, Jalan Wahid Hasyim Bakal Satu Arah

1 Oktober 2018

Rekayasa Lalu Lintas, Jalan Wahid Hasyim Bakal Satu Arah

Uji coba rekayasa lalu lintas dilakukan pada 8 Oktober hingga 23 Oktober nanti.

Baca Selengkapnya

Siap-siap Musim Hujan, 129 Kelurahan di DKI yang Terancam Banjir

13 September 2018

Siap-siap Musim Hujan, 129 Kelurahan di DKI yang Terancam Banjir

Balai Besar menjelaskan, wilayah yang berpotensi terendam banjir di Jakarta berada di daerah aliran sungai yang belum dinormalisasi.

Baca Selengkapnya