Rumah kontrakan terduga teroris di Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, yang digerebek Densus 88 semalam (1/1). Enam orang terduga teroris tewas dalam penggerebekan tersebut. TEMPO/Marifka Wahyu
TEMPO.CO , Tangerang - Kasus kriminalitas di wilayah Tangerang Selatan belakangan ini semakin meningkat. Karena itu perlu ada Polres Tangerang Selatan yang secara khusus menangani kasus-kasus kriminlitas di wilayah tersebut. "Cukup mendesak, dan kalau ada Polres sendiri kekekuatan personil akan semakin maksimal dan efektif," kata Kapolres Kota Tangerang Komisaris Besar Irfing Jaya, Ra bu 1 Januari 2014.
Irfing mengatakan, dari semua kasus kriminalitas yang ditanganni Polres Kota Tangerang, hampir 70 persen diantaranya terjadi di wilayah Tangerang Selatan. Polres Kota Tangerang saat ini membawahi 20 Polsek yang tersebar di 33 kecamatan. Dua polsek diantaranya berada di wilayah Tangerang Selatan, yaitu Serpong dan Pondok Aren. "Di sana adalah kawasan pemukiman padat yang rata-rata masyarakat bekerja di Jakarta, tapi tinggal di wilayah Bintaro, Pondok Aren dan BSD. Jadi wajar kalau tingkat kejagatan di sana tinggi dibandingkan dengan wilayah lain," katanya.
Kasus pencurian kendaraan bermotor, lanjut Irfing, mendominasi angka kejahatan di Tangerang Selatan. "Bisa dibilang setiap hari ada saja kendaraan sepeda motor yang hilang dicuri," katanya.
Peneliti BRIN Sarah Nuraini Siregar menanggapi potensi kecemburuan di internal polisi akibat revisi UU Polri yang dapat memperpanjang masa jabatan aparat penegak hukum tersebut.
