TEMPO.CO , Jakarta:Hercules Rozario Marshal, terdakwa kasus dugaan pemerasan dan pencucian, membatalkan rencana pembantaran dirinya ke Rumah Sakit Polri, Kramat Jati. "Harusnya ditanggung negara," ujar Boyamin Saiman, kuasa hukum Hercules kepada Tempo akhir pekan lalu.
Pada persidangan perdananya, Selasa, 7 Januari 2013, Hercules tidak bisa hadir karena sakit. Kuasa Hukum Hercules pun mengajukan izin pembantaran kepada majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Barat. Dokter Kasum Supriyadi yang mengeluarkat surat keterangan sakit Hercules mengatakan bahwa Hercules menderita sejumlah penyakit, yakni jantung koroner, tifus, vertigo, dan hepatitis B.
Kemudian, Kamis 9 Januari 2013, Hakim Prim Haryadi, ketua majelis hakim dalam persidangan Hercules akhirnya mengabulkan permohonan tersebut setelah mendengarkan keterangan dokter poliklinik Lembaga Pemasyarakatan Cipinang, tempat Hercules ditahan. Hakim menyatakan Hercules harus dirawat di RS Polri, dengan biaya ditanggung sendiri.
Menurut Boyamin, kliennya mengajukan tiga pilihan tempat perawatan yakni RS Abdi Waluyo, RS Puri Kembangan atau RS Pondok Indah. “Jika ketiga pilihan itu disetujui, Hercules siap menanggung biaya perawatannya sendiri.”
Kepala Lembaga Permasyarakatan Cipinang, Sutrisman mengaku belum mengetahui kabar tahanan Hercules Rozario Marshal yang menolak rencana berobat ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati. “Saya belum dapat konfirmasi yang sebenarnya gimana untuk masalah tersebut,” kata Sutrisman kepada Tempo, Sabtu, 11 Januari 2013.
Sutrisman masih menunggu laporan dari tim dokter untuk membawa Hercules berobat di RS Polri. “Laporan tenaga medis belum ada, jadi saya belum tahu kalau yang bersangkutan menolak.”
PRAGA UTAMA | AFRILIA SURYANIS
Berita Terpopuler
Mereka yang Dijebloskan ke Sel pada 'Jumat Keramat'
Anas Memberi Pertanda Akan Ditahan
IDI Minta Insentif Dokter Ditambah Rp 2-3 Juta
Investasi Bakrie di Path Berisiko Tinggi
Berita terkait
Kemenhub Imbau Masyarakat Tinggalkan Travel Gelap, Ini 5 Dampak Buruk Menggunakannya
6 hari lalu
Hindari risiko fatal dengan travel gelap. Ketahui dampak buruknya, termasuk kecelakaan, asuransi, dan tarif tak jelas.
Baca SelengkapnyaKapolres Jakut Klaim Kawasan Wisata Ancol Aman, Belum Ada Laporan Tindak Kriminal
15 hari lalu
Kapolres Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan mengklaim belum ada kerawanan dan berbagai tindak kriminal yang terjadi di kawasan wisata Ancol
Baca SelengkapnyaAnies Tanggapi Isu Jual-beli Bangku Sekolah: Bentuk Kriminalitas
23 Januari 2024
Anies mengatakan itu merupakan penyimpanan, pelanggaran dan kriminalitas yang tidak boleh dibiarkan.
Baca SelengkapnyaPolisi Selidiki Kasus Bapak Aniaya Anak hingga Tewas di Semarang
2 Januari 2024
Diduga penganiayaan itu dilakukan karena pelaku ingin melindungi anak laki-lakinya yang lain yang juga adik korban, JW, 18 tahun.
Baca SelengkapnyaPrabowo Bilang Indonesia Negara Aman, Ini Daftar Negara dengan Kriminalitas Tertinggi
13 Desember 2023
Prabowo singgung Indonesia masih aman, damai, dan terkendali
Baca SelengkapnyaKriminal Sepekan: Ade Armando Digugat PDIP, Firli Akui Bertemu SYL, Wanita Mental Ditabrak Fortuner
29 Oktober 2023
Sejumlah peristiwa kriminalitas terjadi sepekan terakhir di Jabodetabek. Ade Armando digugat PDIP, Firli Bahuri, Fortuner tabrak wanita di Kembangan
Baca SelengkapnyaPolres Jakarta Utara: Ancol dan Sunter Daerah Rawan Kejahatan Pekan Lalu
13 Agustus 2023
Polres Jakarta Utara menandai Ancol hingga Sunter Agung dengan warna merah di peta kerawanan kejahatan
Baca SelengkapnyaPolisi Cari Penganiaya Guru SMA hingga Buta di Rejang Lebong
4 Agustus 2023
Pelaku menganiaya dengan menggunakan ketapel kepada guru SMA itu.
Baca SelengkapnyaPolisi Tangkap 2 Pelaku Mutilasi yang Sebar Tubuh Korban di Lima Lokasi
16 Juli 2023
Terkuaknya kasus mutilasi ini pasca temuan potongan-potongan tubuh manusia total di lima titik Sleman.
Baca SelengkapnyaDPRD DKI Duga Blok G Pasar Tanah Abang Jadi Sarang Preman karena Keluhan Pedagang Diabaikan
7 Juli 2023
DPRD DKI Jakarta menduga Blok G Pasar Tanah Abang menjadi sarang preman dan tempat mengonsumsi narkoba karena keluhan pedagang diabaikan.
Baca Selengkapnya