Proyek pembangunan Mass Rapid Transit mulai dikerjakan di Dukuh Atas, Jakarta Pusat, (10/10). Proyek MRT tahap I sepanjang 15,7 Km yang diperkirakan akan selesai hingga Mei 2018 dengan menelan biaya senilai USD1,5 miliar atau sekitar Rp15 trilliun. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
TEMPO.CO, Jakarta - PT MRT Jakarta segera menutup Jalan Sisingamangaraja dan Jalan Sudirman. Pengamat transportasi Universitas Indonesia, Tri Cahyono, mengatakan kontraktor pembangunan Mass Rapid Transit itu harus menyiapkan rekayasa jalur tersebut. “Harus disiapkan oleh kontraktornya, itu bukti mereka profesional,” katanya saat dihubungi, Jumat, 31 Januari 2014.
Pada akhir Januari 2014 ini, PT MRT Jakarta dan konsorsium kontraktor akan mulai menutup satu lajur di jalur transisi Jalan Sisingamangaraja di dekat Patung Pemuda, Senayan. Selain itu, satu lajur Jalan Thamrin di depan Kedutaan Besar Jepang juga akan ditutup. Soalnya, kedua lokasi itu bakal menjadi stasiun bawah tanah MRT. Pekerjaan konstruksi utama MRT akan dimulai pada April 2014.
Tri mengatakan PT MRT sebagai penanggung-jawab proyek harus bisa mengantisipasi macet yang meningkat. Oleh karena itu, dia berharap rekayasa lalu lintas itu bisa segera disosialisasikan kepada masyarakat. "Mereka harus menyiapkan rute-rute alternatif selama pembangunan, termasuk informasi berapa lama jalanan itu akan ditutup,” kata dia. (Baca: Proyek MRT Dimulai, Warga Diimbau Naik Kereta )
Soal dampak macet yang akan timbul, Tri menilai hal itu tidak bisa dihindari lagi. Tanpa pembangunan MRT pun kawasan tersebut sudah macet parah. Oleh karena itu, dia berharap jika pengalihan jalan bisa disiapkan dan diperhitungkan secara matang. “Dan juga perlu kerja sama dari masyarakat untuk mengantisipasi pembangunan itu,” ujarnya.
Untuk solusi sementara, Tri menyatakan pemerintah bisa memaksimalkan bus Transjakarta untuk mengangkut penumpang. Rute pengalihan jalan yang berlaku selama pembangunan MRT itu juga harus mempertimbangkan keberadaan Transjakarta. Soalnya, jalur Transjakarta koridor I juga kemungkinan akan terkena dampak karena rute Blok M-Kota berada di sepanjang Jalan Sisingamangaraja dan Jalan Sudirman.
“Waktu kedatangan bus juga harus diperhitungkan agar penumpang tidak terlalu lama menunggu,” kata dia.