Jokowi didampingi Wakil Gubernur Banten Rano Karno, Walikota Tangerang Arief R Wismansyah (kiri), dan Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar (kedua kiri), memberi penjelasan kepada masyarakat, saat meninjau Bendung Pasar Baru Cisadane (Pintu Air 10) di Tangerang, Banten, (25/1). ANTARA/Ismar Patrizki
TEMPO.CO, Jakarta - Seorang ibu tergopoh-gopoh mendekati Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau Jokowi di Kampung Nelayan, Cilincing, Jakarta Utara. Di hadapan Jokowi, ibu itu berkeluh kesah mengenai rumahnya. "Pak, rumah saya kelewatan, enggak dibagusin," kata ibu itu saat menemui Jokowi di lokasi kampung deret RT 12 RW 04, Cilincing, Ahad, 2 Februari 2014.
Rupanya sang ibu ingin rumahnya menjadi bagian dari rumah-rumah yang akan dijadikan kampung deret. Kampung deret tengah dibangun di Cilincing sejak Desember 2013. Total ada 40 rumah yang akan dijadikan kampung deret. Jokowi mengecek langsung bangunan kampung deret itu. "Ya, ini mau ngecek kampung deret," kata Jokowi.
Di tempat itulah, dia menerima keluhan tersebut. Jokowi pun langsung meminta Ketua RT 12 untuk mengurusnya. "Berarti total 41 rumah yang sekarang proses," kata Ketua RT 12 Wahid. Satu rumah di antara 41 rumah itu adalah milik ibu tadi. Rencananya, ada sekitar 230 rumah di Cilincing yang akan dijadikan kampung deret.
Menurut Wahid, seharusnya pembangunan kampung deret sudah selesai Januari ini. Namun cuaca membuat renovasi terhambat. Dia memperkirakan pengerjaan 41 rumah tersebut akan selesai bulan depan.
Dalam program kampung deret tersebut, setiap rumah akan diberi jatah dana renovasi antara Rp 30-54 juta. Dana itu akan dipakai untuk menjadikan rumah-rumah yang sebelumnya terbuat dari kayu ataupun semi permanen menjadi permanen. Tampilan rumah pun diperbaiki. "Yang rumahnya kecil, bisa ditingkat," katanya.