Sejumlah truk sampah yang baru saat peresmian peremajaan kendaraaan angkutan sampah yang digelar Dinas Kebersihan DKI Jakarta di Lapangan Parkir Pacuan Kuda Pulomas, Jakarta Timur, Rabu (11/12). TEMPO/Eko Siswono Toyudho
TEMPO.CO, Jakarta - Rencana pembelian truk sampah baru DKI Jakarta terganjal. Usulan Dinas Kebersihan itu tak masuk dalam draf anggaran yang masuk ke DPRD DKI Jakarta. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan jumlah truk sampah yang ada sekarang sangat minim. Idealnya jumlah truk sampah DKI mencapai 400 unit.
Desember lalu, DKI telah mendatangkan 92 truk baru untuk mengangkut limbah rumah tangga di lima wilayah Ibu Kota. "Belum mencukupi," kata Jokowi di rumah dinasnya, Menteng, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.
Pemerintah DKI menganggarkan pembelian 200 truk sampah, tapi ditolak Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Jokowi mengaku tidak tahu-menahu alasan penolakannya. Armada itu hendak dipakai untuk mengangkut produksi sampah DKI yang mencapai 200 ton sehari.
"Saya enggak ngikutin," kata mantan Wali Kota Solo itu. Menurut Jokowi, penolakan merupakan hak Dewan. "Hak budgeting ada di DPRD. Kami hanya mengajukan."
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama pertama kali mengungkapkan gagalnya anggaran pengadaan 200 truk sampah baru itu. Alasan Ahok, truk itu perlu untuk meremajakan truk sampah yang usianya sudah 20 tahun.