TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah akan menutup Jakarta International School (JIS) untuk sementara. Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal Kementerian Pendidikan, Lydia Freyani, mengatakan penutupan ini dilakukan untuk memudahkan polisi menyelidiki kasus kekerasan seksual yang diduga terjadi di sekolah itu. (Baca: JIS Buat Surat Edaran, Begini Isinya)
Dikutip dari situs resmi JIS, Senin, 21 April 2014, sekolah ini merupakan salah satu sekolah internasional tertua di Indonesia. Sekolah itu pertama kali didirikan oleh sekelompok ekspatriat yang beraktivitas di Jakarta pada 1951. Mereka umumnya bekerja sebagai perwakilan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Indonesia. Saat itu, Indonesia baru saja merdeka dan mulai menerima perwakilan negara lain. (Baca: Pelecehan Seksual di JIS Disorot Media Asing)
Para pekerja PBB sepakat untuk mendirikan sekolah untuk memenuhi kebutuhan pendidikan anak-anaknya. Sekolah itu mulai beroperasi dengan bahasa Inggris sebagai pengantar pendidikan sehari-hari. Awalnya, sekolah ini hanya memiliki lima siswa yang merupakan anak ekspatriat tersebut. (Baca: JIS Diminta Pakai Cara 'Timur' Selesaikan Kasusnya)
Sekolah itu diberi nama Joint Embassy School pada 1969 karena diisi oleh anak-anak dari ekspatriat yang berasal dari Inggris, Amerika Serikat, Australia, dan Yugoslavia. Pihak kedutaan negara-negara itu menjadi penyokong dana untuk aktivitas siswa di sekolah tersebut. (Baca: Selain Toilet, Ini Area Rawan di JIS)
Setelah melalui hampir enam dekade sejak didirikan, kini sekolah itu menawarkan pendidikan untuk tingkat sekolah dasar hingga sekolah menengah atas. Kini sekolah yang terletak di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, ini mendidik sekitar 2.400 siswa dari 60 negara. Guru yang bekerja di JIS berjumlah ratusan yang mewakili 20 kewarganeagaraan yang berbeda. (Baca: Hotman Paris: Pengamanan JIS Setara Istana Presiden)
Mereka memiliki sebuah yayasan yang bertanggung jawab atas pengelolaan sekolah tersebut. Yayasan itu terdiri atas sebelas orang yang berasal dari perwakilan kedutaan Inggris, Amerika Serikat, dan Australia. Perwakilan dari Yugoslavia tak masuk dalam yayasan karena negara itu sudah bubar dan terpecah-pecah menjadi beberapa negara. Yayasan itu bertugas untuk menentukan arah pendidikan sekolah dan memiliki kepala sekolah. (Baca: 28 Pegawai Outsourcing di JIS Tes Darah)
Berikut ini runtutan sejarah berdirinya JIS:
=> 1951
Sejumlah pekerja PBB mendirikan Joint Embassy School (JES)
=> 1978
JES berganti nama menjadi Jakarta International School (JIS), meliputi SD dan SMP.
=> 1992
Taman Kanak-Kanak JIS diresmikan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan saat itu Hasan Walinono.
=> 2010
Terbit Peraturan Pemerintah Nomor 17 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan. Ketentuan ini mengharuskan sekolah internasional bekerja sama dengan lembaga pendidikan yang terakreditasi di negara asalnya dan diakui di Indonesia.
=> 2013
Mahkamah Konstitusi membubarkan keberadaan rintisan sekolah berstandar internasional.
=> 2014
Kasus kekerasan seksual memunculkan rencana evaluasi sekolah internasional.
DIMAS SIREGAR
Topik terhangat:
Pelecehan Siswa JIS | Kisruh PPP | Jokowi | Prabowo | Pemilu 2014
Berita terpopuler:
6 Cerita Mengejutkan di Balik Konflik PPP
Siswi MTs Disekap Empat Hari dan Diperkosa
Suryadharma Ali Dilengserkan dari Ketua Umum PPP
Berita terkait
10 Perilaku Pasangan yang Merendahkan Anda dan Hubungan, Jangan Ditoleransi
42 hari lalu
Anda sering terluka atau mempertanyakan harga diri. Berikut perilaku pasangan yang menjadi sinyal Anda harus bersikap tegas dalam hubungan.
Baca SelengkapnyaTanggapan Pihak Johnny Depp atas Tuduhan Pelecehan Verbal dari Lawan Mainnya
45 hari lalu
Tanggapan Johnny Depp setelah dituduh melakukan pelecehan verbal terhadap lawan mainnya di lokasi syuting film Blow yang dirilis 23 tahun lalu.
Baca SelengkapnyaMantan Produser Nickelodeon Minta Maaf Atas Perilakunya yang Diungkap Serial Quiet On Set
47 hari lalu
Mantan Produser Nickelodeon, Dan Schneider terseret kasus pelecehan, seksisme, rasisme, dan perlakuan tidak pantas terhadap artis cilik.
Baca SelengkapnyaFakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang
48 hari lalu
Fakultas Filsafat UGM menunggu laporan dari para korban untuk penanganan yang lebih tepat dan cepat.
Baca SelengkapnyaKilas Balik Kasus Pungli di Rutan KPK, Terbongkarnya Diawali Kejadian Pelecehan Seksual
50 hari lalu
KPK telah menetapkan 15 tersangka kasus pungutan liar di rumah tahanan KPK. Berikut kilas baliknya, diawali kejadian pelecehan seksual.
Baca SelengkapnyaDugaan Pelecehan oleh Rektor Universitas Pancasila, Polisi Periksa 15 Saksi
6 Maret 2024
Rektor Universitas Pancasila nonaktif Edie Toet Hendratno dilaporkan dua orang atas dugaan pelecehan
Baca SelengkapnyaDugaan Pelecehan Seksual Oleh Dokter di Palembang, Pelapor akan Serahkan Barang Bukti
1 Maret 2024
Perkara dugaan pelecehan seksual oleh dokter di salah satu rumah sakit di Jakabaring, Palembang, terus bergulir di Polda Sumatera Selatan
Baca SelengkapnyaDatangi Polda, Rektor Universitas Pancasila Edie Toet Bantah Lakukan Pelecehan Seksual
29 Februari 2024
Rektor Universitas Pancasila nonaktif, Edie Toet Hendratno, 72 tahun, memenuhi panggilan polisi untuk diperiksa di kasus dugaan pelecehan seksual
Baca SelengkapnyaRektor Universitas Pancasila Diperiksa Hari Ini, Korban Bantah Ada Motif Politik
29 Februari 2024
Pengacara rektor Universitas Pancasila menuding ada motif politik karena isu pelecehan seksual ini mencuat jelang pemilihan rektor.
Baca SelengkapnyaYayasan Minta Rektor Universitas Pancasila Kooperatif Jalani Proses di Polisi soal Dugaan Pelecehan
27 Februari 2024
Yayasan Universitas Pancasila meminta rektor nonaktif ETH kooperatif menjalani proses di kepolisian dalam kasus dugaan pelecehan seksual
Baca Selengkapnya