Gubernur DKI Usul Tarif Bus Naik di Bawah 10 Persen

Reporter

Editor

Senin, 7 Maret 2005 14:06 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso mengusulkan kenaikan tarif angkutan umum di DKI Jakarta di bawah sepuluh persen. Sedangkan bus kecil (angkutan perkotaan dan mikrolet) naik maksimal 15% sesuai mekanisme pasar."Bus ekonomi dan reguler (patas non-AC dan reguler) semua di bawah sepuluh persen," kata Sutiyoso usai jumpa pers pembahasan kenaikan tarif di Balai Kota Jakarta, Senin (7/3).Dalam jumpa pers itu tampak hadir Wakil Gunernur DKI Fauzi Bowo, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Rustam Effendy, dan Ketua Dewan Transportasi Kota Soetanto Soehodho.Sutiyoso menambahkan, hari ini dia telah menandatangani surat usulan kenaikan tarif kepada DPRD DKI Jakarta. Harapannya, "Dewan memberi rekomendasi akhir besok pagi, Selasa (8/3), sehingga sebelum pukul 13.00 WIB besok bisa ditandatangani," kata Sutiyoso. Alasannya, ia akan menghadiri Toba Summit (Pertemuan Gubernur Sedunia) di Medan, Sumatera Utara.Menurut Sutiyoso, tarif yang ditentukan pemerintah DKI Jakarta hanyalah tarif bus ekonomi dan reguler, sedangkan angkutan lain menggunakan mekanisme pasar. Sehingga, angka 15 persen hanyalah untuk membatasi batas maksimum tarif di lapangan.Ia mengklaim besaran tarif ini murni kompromi dari berbagai pihak. Menurutnya, Organisasi Perusahaan Angkutan Darat (Organda) DKI Jakarta cukup kooperatif dalam pembahasan ini. Sementara itu, kehadiran berbagai unsur dalam pembahasan ini, menurut Sutiyoso, agar mereka mengetahui mekanisme yang terjadi.Sementara itu, Soetanto Soehodho mengatakan, angka yang diusulkan ada pada kisaran minimum. Ia menjelaskan, untuk bus patas besar kenaikan tarif diusulkan dari Rp 1.400 ke Rp 1.532 (naik 9,46%), sementara, bus reguler naik dari Rp 1.100 ke Rp 1.169 (6,3%).Selain itu, bus sedang naik dari Rp 1.200 ke Rp 1.313 (naik 9,49%) dan bus kecil (angkutan perkotaan dan mikrolet) pada jarak terjauh naik dari Rp 1.600 ke Rp 1.852 (15%). Sutanto menambahkan, angka ini dapat memuaskan semua pihak.Eworaswa

Berita terkait

Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

2 hari lalu

Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

Menhub Budi Karya membahas rencana pengembangan jaringan transportasi di Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara dengan Jepang.

Baca Selengkapnya

Mudik Lebaran Dibayangi Masalah Kemacetan dan Infrastruktur, Dosen ITS Jelaskan Perspektif Perencana Transportasi

9 hari lalu

Mudik Lebaran Dibayangi Masalah Kemacetan dan Infrastruktur, Dosen ITS Jelaskan Perspektif Perencana Transportasi

Momentum mudik kali ini kembali diiringi oleh permasalahan yang terjadi dari tahun ke tahun.

Baca Selengkapnya

PLN Jamin Pasokan Listrik di Sejumlah Titik Transportasi Publik di Jakarta Selama Arus Balik Lebaran

12 hari lalu

PLN Jamin Pasokan Listrik di Sejumlah Titik Transportasi Publik di Jakarta Selama Arus Balik Lebaran

PLN menjamin ketersediaan listrik di sejumlah titik transportasi umum.

Baca Selengkapnya

Hingga H+2 Lebaran, Airnav Indonesia Telah Layani Hampir 37 Ribu Penerbangan

14 hari lalu

Hingga H+2 Lebaran, Airnav Indonesia Telah Layani Hampir 37 Ribu Penerbangan

AirNav Indonesia telah melayani 36.994 penerbangan sejak tanggal 3 April sampai dengan 11 April 2024 atau H+2 Lebaran.

Baca Selengkapnya

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

16 hari lalu

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

8 Cara Mengatasi Kesemutan pada Kaki Saat Mudik

18 hari lalu

8 Cara Mengatasi Kesemutan pada Kaki Saat Mudik

Saat mudik, risiko mengalami kesemutan bisa terjadi. Perjalaan jauh dan duduk berjam-jam bisa menjadi pemicunya.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Mudik lebaran 2024 Paling Meriah Sepanjang Sejarah, Dilakukan 193,6 Juta Orang

20 hari lalu

Fakta-fakta Mudik lebaran 2024 Paling Meriah Sepanjang Sejarah, Dilakukan 193,6 Juta Orang

Mudik lebaran 2024 diprediksi menjadi mudik terbesar dan termeriah sepanjang sejarah.

Baca Selengkapnya

Transportasi Inklusif Bikin Penyandang Disabilitas Kini Bisa Mudik dengan Nyaman

20 hari lalu

Transportasi Inklusif Bikin Penyandang Disabilitas Kini Bisa Mudik dengan Nyaman

Kementerian Perhubungan dan BSI memfasilitasi penyandang disabilitas untuk mudik dengan nyaman.

Baca Selengkapnya

Tiket Mudik Gratis Diperjualbelikan, Respons Kemenhub dan Kritik Masyarakat Transportasi Indonesia

23 hari lalu

Tiket Mudik Gratis Diperjualbelikan, Respons Kemenhub dan Kritik Masyarakat Transportasi Indonesia

Masyarakat menyoroti tiket mudik gratis yang diperjualbelikan, bagaimana respons Kemenhub? MTI pun memberikan kritik terhadap mudik gratis ini.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Stasiun di KAI Daop 9 Jember Mulai Padat Penumpang H-10 Lebaran

27 hari lalu

Sejumlah Stasiun di KAI Daop 9 Jember Mulai Padat Penumpang H-10 Lebaran

Sebanyak 7.796 pelanggan menggunakan kereta api dari KAI Daop 9 Jember menuju beberapa kota pada H-10 Lebaran.

Baca Selengkapnya