Pelajar melakukan corat-coret seragam usai melaksanakan Ujian Nasional (UN) 2014 di Medan, Sumut (16/4). Aksi tersebut menjadi tradisi ungkapan rasa kegembiraan para siswa usai mengikuti UN dari tahun ketahun. ANTARA/Septianda Perdana
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Lasro Marbun mengatakan sudah meminta seluruh kepala sekolah untuk memantau kegiatan siswanya menjelang dan setelah pengumuman kelulusan SMA. "Agar tidak menggelar konvoi maupun corat-coret seragam," kata Lasro kepada Tempo, Selasa, 20 Mei 2014.
"Sudah kami sampaikan ke jajaran sudin (suku dinas), kecamatan, pengawas kota, dan kepala sekolah agar menanggulangi aksi kegembiraan yang tidak konstruktif," ujar Lasro.
Lasro juga mengapresiasi sekolah yang menggelar kegiatan untuk mencegah siswa konvoi di jalan. "Ada sekolah yang gelar kain lebar supaya anak-anak tanda tangan di kain saja atau membuat acara sendiri," ujarnya.
Ia mengaku telah mengirim surat ke Kepala Polda Metro Jaya agar membantu mengendalikan kegiatan perayaan kelulusan siswa. Lasro pagi ini menyambangi sejumlah sekolah yang dianggapnya rawan, seperti Rorotan, Jakarta Utara.
Setelah itu, dia akan melanjutkan pengawasan ke kawasan Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan. Pihak suku dinas pun diminta memantau kondisi lapangan, salah satunya yang rawan di Bulungan, Jakarta Selatan.
Lasro optimistis pengumuman kelulusan SMA akan berlangsung aman karena para siswa tidak mau merepotkan dirinya. "Soalnya mereka kasihan ke saya. Mereka tahu kepala dinasnya orang kecil," ujar Lasro berseloroh.
Hari ini para siswa SMA, SMK, dan sederajat akan mendapat pengumuman kelulusan ujian nasional. Menteri Pendidikan M. Nuh sebelumnya mengatakan tingkat kelulusan siswa SMA tahun ini turun 0,01 persen, sedangkan kelulusan SMK turun 0,04 persen. (baca: Nilai Rata-rata Ujian SMA Turun)
