Bekasi Buat Transportasi Aeromovel Seperti Brasil  

Reporter

Kamis, 12 Juni 2014 07:33 WIB

Aeromovel

TEMPO.CO, Bekasi - Pemerintah Kota Bekasi menggagas moda transportasi aeromovel. Transportasi mirip dengan monorel dan Mass Rapit Transit (MRT) itu dianggap lebih murah dan efesien.

"Rencananya yang mengerjakan pihak swasta," kata Wakil Wali Kota Bekasi Ahmad Syaikhu, Rabu, 11 Juni 2014.

Alat transportasi itu sebenarnya sudah ada di Indonesia dan digunakan di tempat wisata Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Secara teknis aeromovel sama dengan monorel. Bedanya, aeromovel menggunakan tenaga angin yang penggeraknya berbentuk blower di bawah kereta. "Jadi, kereta itu lebih ringan karena tidak ada mesin," ujar Syaikhu.

Syaikhu mengatakan transportasi aeromovel tersebut sudah bisa dikerjakan pada 2015 mendatang karena dibiayai oleh investor swasta dan tidak mengandalkan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD). Biaya yang diperlukan sekitar Rp 2 triliun lengkap dengan keretanya, jauh lebih murah dibanding monorel dan MRT. "Kami sudah mulai persiapan sampai dengan akhir tahun ini," kata dia. (Baca:Tiga Investor Asing Tertarik Monorel Bandung)

Menurut Syaikhu, jika mengacu kepada aeromovel di TMII, pembangunan lintasan sepanjang 3,2 kilometer diselesaikan selama delapan bulan. Maka, ia optimis tak lebih dari dua tahun proyek tersebut rampung dikerjakan tanpa merusak pepohonan. "Tiang pancang lebih kecil dibanding monorel atau MRT," kata dia.

Adapun dana yang digunakan untuk pembangunan, per satu kilometer dibutuhkan sekitar Rp 75 miliar. Sedangkan untuk MRT butuh Rp 1 triliun, dan monorel sekitar Rp 150 miliar.

Syaikhu mengatakan Kota Bekasi akan menjadi pilot project teknologi aeromovel. Sebagai daerah yang berbatasan langsung dengan Ibu Kota Jakarta, Bekasi memiliki banyak faktor pendukung yang bisa dimanfaatkan. Misalnya, lahan pengairan, fasilitas sosial dan umum sebagai perlintasan.

Alat transportasi ini mampu mengangkut sekitar 250 orang dengan 25 rangkaian. Sebagai langkah awal, jalur yang bakal dilintasi oleh aeromovel akan dibangun tiga stasiun. Di antaranya di Perumahan Kemang Pratama, Summarecon dan Harapan Indah dengan panjang lintasan sekitar 12 kilometer. Lokasi itu dipilih karena sejumlah infrastukturnya memadai.

Selain itu, aeromovel diklaim bakal memudahkan masyarakat mengakses pusat perbelanjaan ataupun ke pusat moda transportasi massal lainnya sehingga dapat bersinergi serta tidak bentrok dengan perencanaan transportasi dari pemerintah pusat dan daerah. Misalnya, apabila masyarakat Bekasi yang berada di Rawalumbu ingin menggunakan Transjakarta, warga akan naik aeromovel dari Kemang Pratama menuju Harapan Indah, kemudian naik busway ke Jakarta. "Lebih cepat dan nyaman serta mengurangi kepadatan arus," kata dia. (Baca:Ridwan Kamil Inginkan Monorel Jerman)

Syaikhu mengatakan, proyek tersebut sudah dibahas dengan pihak konsorsium yang diusulkan PT Cakar Bumi Integrasi (CBI). Dalam pertemuan itu dijelaskan bahwa gagasan itu mengacu pada moda trasnportasi di Brazil. "Di sana aeromovel menjadi andalan," kata dia.

Karena dana yang dibutuhkan sangat murah, diyakini proyek tersebut tak akan terbengkalai seperti pembangunan monorel di Jakarta yang hingga saat ini masih mangrak. Padahal, ground breaking pembangunan monorel Jakarta yang dilakukan pada 16 Oktober 2013 lalu. Sebelumnya, proyek itu pernah digarap pada akhir masa kepemimpinan Gubernur Sutiyoso pada 2007. Namun, karena alasan pembiayaan, proyek ini tak dilanjutkan. Akibatnya, tiang-tiang dibiarkan mangkrak di sejumlah ruas jalan.

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Bekasi Aryanto Hendrata menyambut baik rencana pemerintah tersebut. Pasalnya, moda transportasi tersebut sangat mendukung dengan program pemerintah dalam mengatasi kemacetan, apalagi Kota Bekasi hampir sama dengan Jakarta. (Baca:Monorel Dianggap Tak Cocok untuk Jakarta)

"Apalagi tidak pakai dana APBD," kata dia. "Karena swasta yang mengerjakan," ujarnya. Ihwal pengelolaan, pemerintah harus mengkaji lebih dalam. Misalnya, dibuat badan usaha milik daerah sendiri seperti pengelolaan Transjakarta di DKI Jakarta. "Ini terobosan pemerintah, Dewan sangat setuju," ujarnya.

ADI WARSONO

Terpopuler:

Anak Tukang Becak Ini Terima Beasiswa ke Inggris

Anak Tukang Becak ini Lulus dengan IPK 3,96

Fasilitas Kaum Cacat Diduga Dikorupsi, KPK Kaget

Sumbangan untuk Jokowi-JK Capai Rp 35 Miliar



Berita terkait

Terpopuler Bisnis: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup sampai Senin, MTI Minta Pemerintah Awasi Angkutan Gelap

23 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup sampai Senin, MTI Minta Pemerintah Awasi Angkutan Gelap

Bandara Sam Ratulangi di Manado masih ditutup imbas erupsi Gunung Ruang. Semua penerbangan dari dan ke Manado dibatalkan.

Baca Selengkapnya

Arus Balik saat Hari Pertama Kerja Usai Libur Lebaran, Pengguna Angkutan Umum Capai 1 Juta

27 hari lalu

Arus Balik saat Hari Pertama Kerja Usai Libur Lebaran, Pengguna Angkutan Umum Capai 1 Juta

Kemenhub menyatakan pergerakan penumpang angkutan umum pada arus balik dan hari pertama kerja usai libur Lebaran masih tinggi.

Baca Selengkapnya

Hasil Riset MTI: Travel Gelap Berkembang Pesat saat Pandemi

29 hari lalu

Hasil Riset MTI: Travel Gelap Berkembang Pesat saat Pandemi

Salah satu poin yang membuat masyarakat meminati travel gelap adalah layanan door to door.

Baca Selengkapnya

Travel Gelap Masih Beroperasi di Sekitar Cawang UKI, Disebut Aman dari Razia Polisi

29 hari lalu

Travel Gelap Masih Beroperasi di Sekitar Cawang UKI, Disebut Aman dari Razia Polisi

Mobil berpelat hitam yang diduga dioperasikan sebagai angkutan umum ilegal atau travel gelap masih dengan mudah ditemui di kawasan Cawang UKI

Baca Selengkapnya

Pengguna Angkutan Umum saat Arus Mudik pada H-3 Lebaran Capai 1.181.705 Orang

36 hari lalu

Pengguna Angkutan Umum saat Arus Mudik pada H-3 Lebaran Capai 1.181.705 Orang

Kemenhub mencatat pengguna angkutan umum sudah mencapai 1.181.705 orang selama H-3 Lebaran, atau Minggu, 7 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Satu Juta Pemudik Gunakan Angkutan Umum Hingga H-5 Lebaran, Naik 26 Persen

38 hari lalu

Satu Juta Pemudik Gunakan Angkutan Umum Hingga H-5 Lebaran, Naik 26 Persen

Satu juta lebih pemudik menggunakan angkutan umum hingga Jumat, 5 April. Naik 26 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Jerman Krisis Tenaga Kerja, Minta Pelajar Sopiri Trem

51 hari lalu

Jerman Krisis Tenaga Kerja, Minta Pelajar Sopiri Trem

Jerman sedang mengalami krisis tenaga kerja sehingga meminta anak muda magang menjadi sopir trem.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Berharap Operasi Keselamatan Jaya 2024 Tumbuhkan Kesadaran Masyarakat terhadap Aturan Lalu Lintas

5 Maret 2024

Polda Metro Jaya Berharap Operasi Keselamatan Jaya 2024 Tumbuhkan Kesadaran Masyarakat terhadap Aturan Lalu Lintas

Polda Metro Jaya berharap masyarakat akan lebih sadar dan patuh terhadap aturan lalu lintas.

Baca Selengkapnya

Kondangan di Australia, Keluarga Inggris Ini Pilih Jalur Darat Berbulan-bulan ketimbang Naik Pesawat

6 Januari 2024

Kondangan di Australia, Keluarga Inggris Ini Pilih Jalur Darat Berbulan-bulan ketimbang Naik Pesawat

Mereka melakukan perjalanan melalui Eropa, Kazakhstan, Cina, Laos, Thailand dan Indonesia, lalu mencapai Dili, Timor Leste tanpa naik pesawat.

Baca Selengkapnya

Angkutan Umum di Bandung Barat Dicek Kelaikannya Jelang Tahun Baru

28 Desember 2023

Angkutan Umum di Bandung Barat Dicek Kelaikannya Jelang Tahun Baru

Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bandung Barat menggelar pengecekan kelaikan angkutan umum jelang Tahun Baru 2024.

Baca Selengkapnya