TEMPO Interaktif, Jakarta:Seluruh karyawan Panasonic yang berjumlah sekitar 4.000 orang melakukan aksi mogok kerja sejak pukul 08.00 WIB, Rabu (23/3). Ribuan pekerja itu memadati gerbang depan Pabrik Panasonic Jln.Raya Bogor km 29, Jakarta Timur dan mengakibatkan kemacetan sekitar satu kilometer. Juru bicara karyawan, Laode A. Salik, menyatakan bahwa aksi dilaksanakan dengan spontan. "Tadi pagi, dari mulut ke mulut kami sepakat untuk mogok,"kata Laode. Aksi mogok ini menuntut bonus sebesar dua kali lipat gaji yang setiap Maret selalu diberikan kepada karyawan. "Sudah 35 tahun sejak masih bernama National kami selalu mendapat bonus,"kata Laode. Keresahan, menurut Laode, sudah muncul sejak awal maret 2005, karena biasanya pengumuman bonus sudah diberitahukan pada saat itu. Saat ini, Ketua Serikat Pekerja Metal Indonesia yang mewakili karyawan, Thamrin Mosii, sedang berdiskusi dengan pihak manajemen sejak pukul 09.00 WIB. Pukul 09.50 WIB, Thamrin sempat menemui karyawan dan meminta karyawan untuk masuk bekerja. "Tolong beri saya kesempatan untuk berdiskusi. Kalian masuk saja dulu,"katanya. Namun, para karyawan menimpalinya dengan teriakan kekecewaan. "Nggak ada gunanya. Ini tinggal dua hari," teriak demonstran. Salah seorang buruh yang juga menjadi perwakilan, Tri Sunarto menyatakan, para karyawan akan terus menunggu hingga kejelasan bonus mereka terima. "Kalau hari ini tidak dikeluarkan, besok kami akan tetap mogok,"kata Tri. Saat ini, Thamrin, kembali berdiskusi dengan manajemen. Dia dan beberapa perwakilan karyawan yang akan ikut berdiskusi belum mau berkomentar banyak. "Nanti setelah diskusi selesai baru saya berani bicara,"kata Thamrin. Suliyanti