JIS Pertahankan Status Guru Terdeportasi  

Reporter

Jumat, 13 Juni 2014 06:25 WIB

Aksi William James Vahey di JIS tak pernah terungkap. Namun, pada 2014, aksi William terungkap lebar ketika pembantunya mencuri flash disk William berisi kegiatan pedofilnya dari tahun 2008. Saat itu William bekerja di American Nicaragua School. TEMPO/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta - Kuasa hukum Jakarta International School Harry Ponto mengatakan sekolah tetap mempertahankan status guru yang mengalami penundaan deportasi. Para guru itu termasuk mereka yang melapor ke Polda Metro Jaya terkait dugaan pencemaran nama baik oleh ibu korban kedua JIS.

"Sekolah tidak mungkin membiarkan mereka. Sekolah tetap bertanggung jawab atas mereka. Jadi, mereka tidak dicopot," kata Harry saat dihubungi Tempo pada Kamis, 12 Juni 2014. (Baca: Tiga Guru JIS Laporkan Dugaan Pencemaran Nama Baik)

Menurut Harry, para guru yang disebut terindikasi terlibat dalam kasus kekerasan seksual di JIS tidaklah benar. Informasi itu mencuat setelah Dewi Reich Delvozo, ibu korban berinsial AL, mengirimkan e-mail yang menyatakan keterlibatan guru. Menurut dia, Dewi telah mencemarkan nama baik guru JIS karena tidak memiliki bukti. Pengaduan Dewi kepada polisi pun disebut tidak sesuai dengan keterangannya saat rapat orang tua murid pada April 2014.

"Kita bukan investigator, kita lihat saja biar hukum yang bicara," katanya. (Baca: Ibu Korban Diintimidasi Kepala Keamanan JIS)

Sebanyak tiga tenaga pendidik Jakarta International School mendatangi Polda Metro Jaya untuk melaporkan atas dugaan pencemaran nama baik. Mereka merasa dituduh melakukan kekerasan seksual terhadap muridnya.

Ketiga tenaga pendidik itu adalah Kepala Sekolah TK dan SD Elsa Donohue berkewarganegaraan Amerika Serikat, Neil Betlemen staf SD berkewarganegaraan Kanada, dan Ferdinan Cong asisten guru SD kelas 1 berkewarganegaraan Indonesia. "Donohue dan Neil termasuk yang deportasinya ditunda," katanya.

APRILIANI GITA FITRIA




Berita Lain
Ini Raeni, Anak Tukang Becak Peraih Beasiswa ke Inggris
Kecelakaan Taksi, None Jakarta 2004 Tewas
Dua Panitia Pemilu Kepergok Nonton Film Porno

Berita terkait

10 Perilaku Pasangan yang Merendahkan Anda dan Hubungan, Jangan Ditoleransi

37 hari lalu

10 Perilaku Pasangan yang Merendahkan Anda dan Hubungan, Jangan Ditoleransi

Anda sering terluka atau mempertanyakan harga diri. Berikut perilaku pasangan yang menjadi sinyal Anda harus bersikap tegas dalam hubungan.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Pihak Johnny Depp atas Tuduhan Pelecehan Verbal dari Lawan Mainnya

39 hari lalu

Tanggapan Pihak Johnny Depp atas Tuduhan Pelecehan Verbal dari Lawan Mainnya

Tanggapan Johnny Depp setelah dituduh melakukan pelecehan verbal terhadap lawan mainnya di lokasi syuting film Blow yang dirilis 23 tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Mantan Produser Nickelodeon Minta Maaf Atas Perilakunya yang Diungkap Serial Quiet On Set

41 hari lalu

Mantan Produser Nickelodeon Minta Maaf Atas Perilakunya yang Diungkap Serial Quiet On Set

Mantan Produser Nickelodeon, Dan Schneider terseret kasus pelecehan, seksisme, rasisme, dan perlakuan tidak pantas terhadap artis cilik.

Baca Selengkapnya

Fakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang

42 hari lalu

Fakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang

Fakultas Filsafat UGM menunggu laporan dari para korban untuk penanganan yang lebih tepat dan cepat.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Pungli di Rutan KPK, Terbongkarnya Diawali Kejadian Pelecehan Seksual

44 hari lalu

Kilas Balik Kasus Pungli di Rutan KPK, Terbongkarnya Diawali Kejadian Pelecehan Seksual

KPK telah menetapkan 15 tersangka kasus pungutan liar di rumah tahanan KPK. Berikut kilas baliknya, diawali kejadian pelecehan seksual.

Baca Selengkapnya

Dugaan Pelecehan oleh Rektor Universitas Pancasila, Polisi Periksa 15 Saksi

56 hari lalu

Dugaan Pelecehan oleh Rektor Universitas Pancasila, Polisi Periksa 15 Saksi

Rektor Universitas Pancasila nonaktif Edie Toet Hendratno dilaporkan dua orang atas dugaan pelecehan

Baca Selengkapnya

Dugaan Pelecehan Seksual Oleh Dokter di Palembang, Pelapor akan Serahkan Barang Bukti

1 Maret 2024

Dugaan Pelecehan Seksual Oleh Dokter di Palembang, Pelapor akan Serahkan Barang Bukti

Perkara dugaan pelecehan seksual oleh dokter di salah satu rumah sakit di Jakabaring, Palembang, terus bergulir di Polda Sumatera Selatan

Baca Selengkapnya

Datangi Polda, Rektor Universitas Pancasila Edie Toet Bantah Lakukan Pelecehan Seksual

29 Februari 2024

Datangi Polda, Rektor Universitas Pancasila Edie Toet Bantah Lakukan Pelecehan Seksual

Rektor Universitas Pancasila nonaktif, Edie Toet Hendratno, 72 tahun, memenuhi panggilan polisi untuk diperiksa di kasus dugaan pelecehan seksual

Baca Selengkapnya

Rektor Universitas Pancasila Diperiksa Hari Ini, Korban Bantah Ada Motif Politik

29 Februari 2024

Rektor Universitas Pancasila Diperiksa Hari Ini, Korban Bantah Ada Motif Politik

Pengacara rektor Universitas Pancasila menuding ada motif politik karena isu pelecehan seksual ini mencuat jelang pemilihan rektor.

Baca Selengkapnya

Yayasan Minta Rektor Universitas Pancasila Kooperatif Jalani Proses di Polisi soal Dugaan Pelecehan

27 Februari 2024

Yayasan Minta Rektor Universitas Pancasila Kooperatif Jalani Proses di Polisi soal Dugaan Pelecehan

Yayasan Universitas Pancasila meminta rektor nonaktif ETH kooperatif menjalani proses di kepolisian dalam kasus dugaan pelecehan seksual

Baca Selengkapnya