Difungsikan sebagai Taman, Makam di DKI Diperindah  

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Minggu, 15 Juni 2014 10:11 WIB

Sejumlah warga yang tinggal di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Cipinang Besar saat beraktifitas di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Cipinang Besar, Jakarta, Selasa (29/4). Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta akan segera melakukan penertiban terhadap penghuni Tempat Pemakaman Umum (TPU) Cipinang Besar, Jatinegara, Jakarta Timur, bertujuan untuk mengembalikan fungsi TPU Cipinang Besar sebagai makam. TEMPO/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sedang melakukan revitalisasi terhadap 78 tempat pemakaman umum (TPU). Rencananya, area pemakaman bakal difungsikan sebagai taman.

"Kami ingin memperbanyak taman. Jadi, makam tidak hanya untuk orang meninggal saja, tetapi digunakan untuk kegiatan olahraga," ujar Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman Nandar Sunandar di Taman Tebet, Jakarta Selatan, Ahad, 15 Juni 2014.

Menurut dia, fungsi makam sebagai taman sudah sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Taman. Makam berfungsi sebagai ruang terbuka hijau dan menjadi destinasi religius serta buat sarana olahraga warga.

Namun begitu, dari 78 pemakaman yang bakal direvitalisasi, ujarnya, baru 10 persen saja yang sudah berfungsi sebagai taman. Salah satunya pemakaman Pondok Rangon di Jakarta Timur. "Plakatisasi (penataan) di Pondok Rangon sudah selesai dan sudah bagus tamannya," ucap dia.

Tahun ini, menurut dia, hampir semua makam diplakatisasi. Proses plakatisasi dikerjakan tiap blok pada pemakaman itu. "Dikerjakan semuanya, tapi hanya beberapa blok saja. Kami tidak fokus ke satu makam saja," katanya.

Ia pun menargetkan proses plakatisasi pemakaman dapat selesai secepatnya. Namun begitu, ia mengakui plakatisasi terkendala oleh anggaran. "Tahun ini saja anggarannya sedikit sekitar ratusan juta," ucap dia tanpa menyebut detailnya.

Sementara itu, Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menginginkan pemakaman bisa berfungsi sebagai area hijau. "Kalau jadi area hijau bagus bagi masyarakat. Pemakaman ada trotoarnya dan arena tempat olahraga bagi warga. Sangat bagus," tuturnya.

Jika makam sudah berfungsi sebagai taman, ia berharap tidak dijadikan tempat mesum. "Saya temukan taman jadi tempat mesum. Itu kan konyol," ujarnya.

ERWAN HERMAWAN

Berita Terpopuler:
Proyek Jalan Tol Medan-Binjai Sepi Peminat
Google Fit, Layanan Kesehatan dari Google
Ini Pentingnya Keluarga Menurut Wapres Boediono
Soal Netralitas, KASAD Akan Sidak ke Korem




Berita terkait

Perkiraan Cuaca BMKG: Hujan dan Petir Akan Melanda Jakarta

10 Desember 2018

Perkiraan Cuaca BMKG: Hujan dan Petir Akan Melanda Jakarta

BMKG membuat perkiraan cuaca dimana hujan disertai petir dan angin kencang akan melanda Jakarta.

Baca Selengkapnya

Korban Crane Ambruk di Kemayoran Jadi Pengungsi Sementara

7 Desember 2018

Korban Crane Ambruk di Kemayoran Jadi Pengungsi Sementara

Operator crane ambruk menyewa sebuah rumah untuk ditempati keluarga Husin yang rumahnya rusak tertimpa crane.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Buat Aturan Baru, Tim Pembebasan Lahan Dapat Honor

5 Desember 2018

Anies Baswedan Buat Aturan Baru, Tim Pembebasan Lahan Dapat Honor

Pergub 127 yang diteken Gubernur Anies Baswedan diharapkan mampu mempercepat program pembebasan lahan yang selama ini tersendat.

Baca Selengkapnya

Bos Sarana Jaya Ingin Sulap Tanah Abang Seperti SCBD 8 Tahun Lagi

23 Oktober 2018

Bos Sarana Jaya Ingin Sulap Tanah Abang Seperti SCBD 8 Tahun Lagi

Desain penataan Tanah Abang menjadi seperti kawasan SCBD Jakarta, masih digarap dan ditargetkan selesai tahun ini

Baca Selengkapnya

DKI Bantah Gunungan Sampah Muara Baru Imbas Konflik dengan Bekasi

22 Oktober 2018

DKI Bantah Gunungan Sampah Muara Baru Imbas Konflik dengan Bekasi

Dinas LH menjelaskan tumpukan sampah karena truk di Jakarta Utara sedang perawatan oleh agen tunggal pemegang merek (ATPM).

Baca Selengkapnya

Dinas LH: DKI Tetap Butuh Bantargebang Meski ITF Sunter Dibangun

22 Oktober 2018

Dinas LH: DKI Tetap Butuh Bantargebang Meski ITF Sunter Dibangun

ITF Sunter hanya mengelola 2.200 ton sampah per hari dan 10 % residu harus dibuang ke Bantargebang.

Baca Selengkapnya

Koalisi Masyarakat Dukung Rencana DKI Stop Eksploitasi Air Tanah

16 Oktober 2018

Koalisi Masyarakat Dukung Rencana DKI Stop Eksploitasi Air Tanah

Penghentian eksploitasi air tanah, kata Koalisi Masyarakat, bisa menekan penurunan permukaan tanah di Ibu Kota.

Baca Selengkapnya

Pemerintah DKI Susun Aturan Penghentian Eksploitasi Air Tanah

16 Oktober 2018

Pemerintah DKI Susun Aturan Penghentian Eksploitasi Air Tanah

DKI mengusulkan anggaran Rp 1,2 triliun untuk perluasan jaringan pipa air bersih menekan eksploitasi air tanah.

Baca Selengkapnya

Rekayasa Lalu Lintas, Jalan Wahid Hasyim Bakal Satu Arah

1 Oktober 2018

Rekayasa Lalu Lintas, Jalan Wahid Hasyim Bakal Satu Arah

Uji coba rekayasa lalu lintas dilakukan pada 8 Oktober hingga 23 Oktober nanti.

Baca Selengkapnya

Siap-siap Musim Hujan, 129 Kelurahan di DKI yang Terancam Banjir

13 September 2018

Siap-siap Musim Hujan, 129 Kelurahan di DKI yang Terancam Banjir

Balai Besar menjelaskan, wilayah yang berpotensi terendam banjir di Jakarta berada di daerah aliran sungai yang belum dinormalisasi.

Baca Selengkapnya