Pelajar Gunakan Clurit Buatan Sendiri Untuk Tawuran
Reporter
Editor
Rabu, 13 April 2005 20:49 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta:Hapip Hidayat, 19 tahun, pelajar Kelas II STM 53 atau yang dikenal dengan STM I DKI Jakarta menggunakan clurit yang ditempanya sendiri dari besi baja untuk tawuran yang dilakukan kemarin siang dengan SMU 10 Mangga Besar Jakarta. Anak laki-laki berkulit putih, tidak tinggi dan memiliki tampang seperti akan baik-baik itu bahkan membawa clurit sepanjang 1 meter setiap hari ke sekolah. Setiap kali ke sekolah clurit itu dititipkan warung dekat sekolahnya. ?Saya memang membuat sendiri lalu saya asah,? kata anak buruh pabrik sendal itu kepada wartawan di Kapolsek Sawah Besar, kemarin. Dalam tawuran itu, clurit buatan sendiri itu akhirnya melukai murid SMU 10 yang memang menjadi musuh bebuyutan STM I DKI. Hapip yang naik bus Steady Safe 940 bersama kawan-kawannya langsung turun begitu melihat rombongan murid SMU 10 berjalan pulang di Jl. Mangga Besar Gg. Budi Jakarta Pusat. Tawuran antara 20 murid STM I dengan 50 murid SMA 10 pun tak terelakkan. Semula tawuran semula hanya dengan tangan kosong. Namun, tiba-tiba ada yang 'mencolong' dari belakang. Clurit Hapip mengenai pantat kanan Dedi Rukmana, 17 tahun.Tak ayal, pantat kanan hingga pangkal paha anak pedagang arloji di jalan Batu Tulis itu terkoyak sepanjang 7 cm dengan kedalaman 4 cm. Dedi pun dilarikan ke RS. Husada oleh temannya sementara teman yang lain masih asyik tawuran. Tawuran baru berhenti ketika polisi datang. Hapip akhirnya ditangkap Pos Polisi Taman Sari yang kemudian diserahkan ke Polsek Sawah Besar.Dedi yang mendapat 20 jahitan terpaksa harus mengikuti ujian praktek yang dimulai esok hari dengan pantat penuh perban. ?Saya akan memaksakan diri ikut ujian,? ujar Dedi yang mengaku tidak pernah ikut tawuran. l badriah