Jual-Beli Rusun, 4 Pejabat DKI Jakarta Dipecat

Reporter

Sabtu, 9 Agustus 2014 09:32 WIB

Sejumlah pekerja melakukan perbaikan fasilitas rusunawa Pinus Elok, Penggilingan, Jakarta (9/9) . Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI Jakarta menambah jumlah pekerja untuk mempercepat persiapan rusun dalam satu bulan, seperti ditargetkan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Kepegawaian Daerah DKI Jakarta I Made Karmayoga mengatakan empat pegawai negeri sipil Dinas Perumahan dicopot dari jabatannya. Pencopotan jabatan dilakukan karena keempatnya terlibat jual-beli Rumah Susun Pinus Elok, Jakarta Timur.

"Iya, benar (terkait jual-beli)," ujar Made saat dihubungi, Sabtu, 9 Agustus 2014. Menurut dia, praktek jual-beli rusun ini sudah berlangsung lama.

Ia mengibaratkan jual-beli itu seperti sebuah mata rantai yang tidak muncul saat ini saja. Namun telah ada sebelumnya. Di dalamnya terlibat orang-orang lama. Bahkan orang baru pun ikut terseret dalam praktek lancung itu. "Ini yang bahaya, orang baru ikut terlibat juga," ucapnya.

Ia menilai Dinas Perumahan memiliki manajemen yang tidak baik. "Manajemennya kusut," ujarnya. Rusun, kata dia, tidak boleh diperjualbelikan, walaupun rusun didiami oleh orang yang tidak mampu. "Ini yang melatarbelakangi pencopotan empat PNS tersebut," katanya. Sayangnya, Made tak mau menyebutkan identitas keempat PNS itu.

Saat Tempo menyebut empat nama PNS yang dicopot dari jabatannya, ia tak membantah juga tidak membenarkan. "Saya lupa namanya," ucapnya. Ia mengatakan keempat PNS tersebut telah mendapatkan sanksi sesuai dengan kesalahannya. "Ada yang menjabat kepala unit pelaksana teknis kemudian jadi tidak menjabat, ada yang kepala seksi menjadi staf, ada juga yang diberhentikan."

Sanksi tersebut dikeluarkan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS. Selain keempat PNS itu, dua tenaga honorer juga ikut terlibat.

Data yang diterima Tempo menyebutkan enam orang yang diduga terlibat jual-beli rusun itu adalah Kepala UPT Wilayah III Jefyodya Julian yang turun pangkat dari eselon III ke eselon IV, Penanggung Jawab Rusun Jakarta Timur Hendriansyah yang dipecat karena menjadi tersangka kasus jual-beli Rusun Pinus Elok, Kepala Sarana dan Prasarana Wilayah III Dedy Irawan yang turun pangkat, Kepala Seksi Pelayanan Wilayah III Rustiandi Hendri yang turun pangkat dari eselon III menjadi staf, dan dua orang tenaga honorer.


ERWAN HERMAWAN

Baca juga:
MK Izinkan KPU Buka Kotak Suara
Pasutri di Riau Mutilasi Bocah demi Kepuasan Seksual
Dua Jurnalis Prancis di Papua Jadi Tersangka
Wikipedia Tolak Hapus Foto Selfie Monyet Indonesia
Mobil Logistik Massa Prabowo Hampir Diderek Polisi




Berita terkait

Kementerian PUPR: Progres Rusun ASN di IKN Rata-rata Capai 40 Persen

1 hari lalu

Kementerian PUPR: Progres Rusun ASN di IKN Rata-rata Capai 40 Persen

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengungkapkan progres pembangunan rumah susun (Rusun) ASN di di IKN rata-rata capai 40 persen.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Jakarta Dorong Pembangunan Rusun Mix Use Development

1 hari lalu

Ketua DPRD DKI Jakarta Dorong Pembangunan Rusun Mix Use Development

Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi mengatakan pembangunan rumah susun dapat mengatasi daerah kumuh di Jakarta.

Baca Selengkapnya

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

17 hari lalu

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Polisi Tetapkan Ketua Kampung Bayam Furqon Sebagai Tersangka

19 hari lalu

Polisi Tetapkan Ketua Kampung Bayam Furqon Sebagai Tersangka

Jakpro melaporkan Ketua Kelompok Tani Kampung Bayam Furqon dengan tuduhan pencurian, perusakan, dan penempatan rumah susun tanpa izin.

Baca Selengkapnya

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

53 hari lalu

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

Bagaimana mekanisme penerapan tiket berbasis akun atau Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta?

Baca Selengkapnya

Terkini: Ekonom Kritisi Pemerintah yang Kambinghitamkan Harga Beras Akibat El Nino, Beras di Era Jokowi Termahal Sepanjang Sejarah

27 Februari 2024

Terkini: Ekonom Kritisi Pemerintah yang Kambinghitamkan Harga Beras Akibat El Nino, Beras di Era Jokowi Termahal Sepanjang Sejarah

IDEAS menilai terdapat tendensi dari banyak pejabat pemerintah untuk menganggap wajar tingginya harga beras saat ini dengan alasan faktor El Nino.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari

16 Februari 2024

Begini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari

Pengolahan sampah berbasis reduce-reuse-recycle atau yang populer disebut TPS 3R bisa mengolah sekitar 50 ton sampah per hari.

Baca Selengkapnya

Alasan Warga Eks Kampung Bayam Tolak Opsi Rusun Heru Budi, Bukan karena Tarif Sewa

28 Januari 2024

Alasan Warga Eks Kampung Bayam Tolak Opsi Rusun Heru Budi, Bukan karena Tarif Sewa

Warga eks Kampung Bayam kelompok Furkon menyatakan sudah buat kesepakatan tarif sewa di HPPO JIS Rp 600 ribu per bulan.

Baca Selengkapnya

Warga Kampung Bayam Sepakat Tolak Rencana Heru Budi Bangun Rusun Baru di Tanjung Priok

27 Januari 2024

Warga Kampung Bayam Sepakat Tolak Rencana Heru Budi Bangun Rusun Baru di Tanjung Priok

Warga eks Kampung Bayam yang tergabung dalam kelompok tani binaan maupun PWKB sepakat menolak solusi dari Heru Budi Hartono.

Baca Selengkapnya

Heru Budi Siapkan Rusun di Nagrak, Pasar Rumput, dan Tanah Pasir untuk Warga Eks Kampung Bayam

26 Januari 2024

Heru Budi Siapkan Rusun di Nagrak, Pasar Rumput, dan Tanah Pasir untuk Warga Eks Kampung Bayam

Solusi itu, kata Heru Budi, muncul setelah pihaknya mendengar aspirasi baik masyarakat maupun PT Jakarta Propertindo selaku pemilik bangunan.

Baca Selengkapnya