Penolakan Tifatul di Medsos, PKS: Alasannya Apa?
Editor
Istiqomatul Hayati
Selasa, 26 Agustus 2014 05:39 WIB
TEMPO.CO, Depok: Ketua Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Depok Muhammad Suparyono mempertanyakan alasan penolakan netizen terhadap masuknya nama Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring dalam bursa pencalonan wali kota Depok. Ia menilai penolakan netizen di media sosial itu tidak berdasar. (Baca: Sejarawan JJ Rizal Dicalonkan Jadi Wali Kota Depok)
Menurut dia, tidak ada aturan yang melarang mantan menteri mencalonkan diri menjadi wali kota. "Alasannya apa menolak? Adakah undang-undang yang membolehkan atau tidak (menteri menjadi wali kota)," kata Suparyono ditemui Tempo di Balai Kota Depok, Senin, 25 Agustus 2014.
Sejumlah pengguna media sosial Twitter memberikan respons negatif terhadap pencalonan Tifatul. Fadjroel Rachman, pendiri Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi, melalui akunnya, @fadjroel, mengatakan, "Tak habisnya ingin berkuasa." Tak hanya Fadjroel, aktivis Watchdoc, Dhandy Laksono lewat akun @Dhandy_Laksono mencuit, "Kalau melawan @JJRizal akan selesai di ronde pertama."
Soal banyak orang tidak suka Tifatul, Suparyono menganggapnya tak bisa menjadi patokan. "Suka tak suka itu relatif, Pak Nur (Wali Kota Depok) banyak yang tak suka, tapi jadi juga." (Baca: Nur Mahmudi Benahi Margonda yang Belepotan)
Peluang Tifatul, kata dia, sama besarnya dengan enam bakal calon lain yang dirilis PKS pada Jumat, 23 Agustus 2014. PKS tidak akan mengubah pencalonan Tifatul hanya karena kata-kata orang di sosial media.
Dukungan kader terhadap tujuh nama yang telah ditetapkan akan terlihat pada pemilihan internal PKS pada 31 Agustus mendatang. Pemilihan itu akan melibatkan semua kader PKS. "Di pemira ini terlihat dukungan kader ke siapa," katanya.
Suparyono mengatakan pencalonan mantan menteri menjadi wali kota dianggap biasa di PKS. "Kan Wali Kota Nur Mahmudi Ismail juga begitu, di PKS itu yang penting masuk surga," katanya. Di PKS, kata dia, mementingkan pengabdian kepada masyarakat. "Itu ibadah, jadi bukan ukuran jadi menteri atau tidak."
Soal tuduhan pencalonan yang dipaksakan dan rakus kekuasaan, Suparyono mengatakan semua partai politik memang ingin berkuasa. "Niatnya memang ingin membangun terus," katanya. Ia menegaskan kepemimpinan secara politik bukan deal-dealan antara partai. "Kan bukan arisan." (Baca: Nurmahmudi Diminta Atasi Lubang di Terminal Depok)
PKS menetapkan tujuh nama bakal calon wali kota Depok dari 30 nama yang diajukan. Mereka adalah Tifatul Sembiring, Nur Azizah Tamhid (istri Nur Mahmudi Ismail), Sohibul Iman (Wakil Ketua DPR), Imam Budi Hartono (eks DPRD Jawa Barat), Wakil Wali Kota Depok Idris Abdul Somad, Ketua DPD PKS Depok Suparyono, dan Sahfan Badri Sampurno.
ILHAM TIRTA
Berita Terpopuler:
Jokowi Kalah Rapi Ketimbang Paspampres
Unimog Milik Massa Prabowo Harganya Rp 1-2 Miliar
Begini Spesifikasi Calon Tunggangan Jokowi