35 Pasien BNN Kabur dari Rehabilitasi Lido  

Reporter

Editor

Nur Haryanto

Rabu, 3 September 2014 14:15 WIB

Wakil Ketua KPK, Zulkarnain memperlihatkan contoh Urinenya untuk dilakukan pengujian oleh petugas dari Badan Narkotika Nasional (BNN) di gedung KPK, Jakarta, 11 Agustus 2014. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Kaburnya 35 pasien Balai Rehabilitasi Narkotika Badan Narkotika Nasional, Lido, Kabupaten Bogor, pada Selasa malam, 2 September 2014, merupakan kasus yang pertama. "Baru kali ini ada pasien kabur berombongan begitu," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis Balai Besar Rehabilitasi BNN dokter Yolan kepada Tempo, Rabu pagi, 3 September 2014.

Semalam, sebanyak 35 pasien Balai Rehabilitasi Narkotika BNN kabur dari asrama mereka. Para pasien yang seluruhnya laki-laki itu melarikan diri melalui gerbang utama yang hanya dijaga dua satpam. Petugas keamanan tidak mampu menghalau mereka karena kalah jumlah. Namun, sekitar Rabu tengah malam, 33 orang yang sempat lari itu kembali atas kesadaran sendiri. (Baca: Dua Pasien BNN yang Kabur Masih Berkeliaran)

Menurut Yolan, kaburnya para pasien ini karena diprovokasi oleh dua rekan seasrama mereka. "Jadi mereka semua tinggal di satu rumah, di sini ada delapan rumah yang menjadi asrama buat pasien laki-laki," katanya. Karena ingin menunjukkan kekompakan, mereka sepakat untuk lari dari asrama. "Menurut salah satu pasien, motif mereka kabur juga karena kesal dan tidak kuat ikut program rehabilitasi, apalagi sebagian besar merupakan pasien baru."

Balai Rehabilitasi BNN bukanlah penjara. Para penyalah guna narkotik yang dirawat di tempat ini masuk atas kesadaran sendiri. Terlebih, saat ini pemerintah telah menerapkan kebijakan dekriminalisasi pengguna narkoba. "Mayoritas jadi pasien di sini karena ingin sembuh dari ketergantungan narkotik," ujar Yolan. (Baca: BNN: 22 Persen Pelajar dan Mahasiswa Pakai Narkoba)

Meski begitu, para pasien tidak bisa sembarangan keluar-masuk kompleks Balai Rehabilitasi. Para pasien setiap hari harus menjalani program ketat di bawah pengawasan tenaga ahli untuk memastikan mereka bisa benar-benar sembuh.

"Wajar kalau ada pasien yang tidak betah atau kesal karena program penyembuhan di sini sangat ketat dan disiplin," Yolan menjelaskan. Biasanya pasien yang tidak betah minta dijemput keluarga mereka untuk pulang. "Selama enam bulan saya jadi kepala Balai Rehabilitasi, baru kali ini ada pasien kabur, berombongan pula."

Para pasien yang kabur, menurut Yolan, tidak akan mendapat hukuman berat layaknya di rumah tahanan. "Mungkin hanya diberi sanksi dan pembinaan lebih disiplin," katanya. Sedangkan bagi dua pasien yang belum kembali, diduga sebagai penghasut pasien lain untuk melarikan diri, pihak Balai Rehabilitasi akan melakukan tindakan khusus. "Kami akan pisahkan dulu dari pasien lain."

PRAGA UTAMA







Berita Terpopuler
Foto Bugil Jennifer Lawrence Asli
Ketua KPK: Jero Wacik Lakukan Pemerasan
Diundang SBY, Prabowo Tak Datang
Pembelaan Jenderal Sutarman untuk Polisi 'Narkoba'
Bekas Dirut PPA Kecelakaan Di Tol Cipularang

Berita terkait

Polres Metro Jakarta Barat Sita 5,1 Kilogram Narkoba Jenis Sabu Sejak Maret-April 2024

22 jam lalu

Polres Metro Jakarta Barat Sita 5,1 Kilogram Narkoba Jenis Sabu Sejak Maret-April 2024

Dari total sabu yang berhasil diamankan, Polres Metro Jakarta Barat berhasil menyelamatkan sebanyak 51.480 jiwa dari dampak buruk narkoba.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Polri Bongkar Pabrik Narkoba di Bali, 3 WNA Ditangkap

1 hari lalu

Bareskrim Polri Bongkar Pabrik Narkoba di Bali, 3 WNA Ditangkap

Polisi kembali membongkar pabrik narkoba.

Baca Selengkapnya

Polisi Masih Buru Penyuplai Narkoba Rio Reifan

2 hari lalu

Polisi Masih Buru Penyuplai Narkoba Rio Reifan

Polisi telah memasukkan BB penyuplai narkoba ke Rio Reifan sebagai DPO.

Baca Selengkapnya

Rio Reifan Tidak Dapat Rehabilitasi karena Terjerat Kasus Narkoba 5 Kali

2 hari lalu

Rio Reifan Tidak Dapat Rehabilitasi karena Terjerat Kasus Narkoba 5 Kali

Polisi tak akan melepas Rio Reifan untuk menjalani rehabilitasi karena sudah lima kali terjerat kasus narkoba.

Baca Selengkapnya

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

3 hari lalu

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

3 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

4 hari lalu

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

Paracetamol tidak dapat dikonsumsi sembarangan karena memiliki efek dan bahaya bagi kesehatan. Perhatikan dosis yang disarankan.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

6 hari lalu

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

Rumah yang menjadi tempat industri narkoba ini terdiri atas dua lantai, dengan cat berwarna kuning keemasan.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

6 hari lalu

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

Artis Rio Reifan kelima kali ditangkap polisi karena kasus narkoba. Apa itu sabu dan bahaya menggunakannya?

Baca Selengkapnya

Polres Metro Depok Tangkap 2 Kurir Narkoba Modus Tempel dan Bungkus Permen

6 hari lalu

Polres Metro Depok Tangkap 2 Kurir Narkoba Modus Tempel dan Bungkus Permen

Dari kedua kurir narkoba itu, polisi juga mengamankan 6 botol liquid ganja cair dan alat hisap.

Baca Selengkapnya