TEMPO.CO, Jakarta - Konsultan Humas NTMC Polri, sebut saja namanya Ninuk, mengaku sengaja membentuk wajah para Polwan presenter mirip satu sama lain. Itulah sebabnya, menurut dia, hanya Polwan presenter gelombang pertama yang dikenal masyarakat. Generasi Polwan presenter selanjutnya kurang dikenal karena wajah mereka dibikin hampir sama. (Baca: Mengajari Polwan Cantik Bicara dan Gesture)
"Jadi kalau dalam kehidupan sehari-hari, saat mereka tak menggunakan seragam, orang enggak kenal. Kalaupun ada yang menyapa di jalan, yang sering dipanggil nama yang lama," kata Ninuk kepada Tempo. Kamis 11 September 2014. (Baca: Polwan Cantik Belajar Sorot Mata Cinta)
Ninuk sudah memperkirakan program Polwan sebagai pembawa acara lalu lintas dan kriminalitas ini bakal melejet. Prediksi ini nyata adanya. Popularitas para Polwan ini melambung. Wajah mereka muncul di berbagai pemberitaan dan dipajang para penggemarnya di blog dan media sosial. (Baca: Kegemukan, Polwan Cantik 'Dihukum')
Terlepas dari semua itu, menurut Ninuk, para Polwan sejatinya adalah abdi negara. "Saya memperkenalkan mereka sebagai Polwan, bukan sebagai dia pribadi," ujarnya. Saya selalu mengingatkan mereka untuk selalu menghindar mereka difoto dan diwawancara media, tanpa segaram dinas. Saat ini, jumlah Polwan presenter sekitar 25 orang sejak bacth 1 sampai 5. (Baca juga: Polwan Cantik, Jerawatan Jadi Mulus)
AMIRULLAH
Topik terhangat:
Koalisi Jokowi-JK | Kabinet Jokowi | Pilkada oleh DPRD | IIMS 2014
Berita terpopuler lainnya:
Prabowo Klaim Gerindra Kalah karena Kurang Duit
Tidak Jadi Menteri, Abraham Siap Maju Pilpres 2019
Asian Games 2018, Ahok: Jokowi Jadi Sukarno Kedua
Jokowi: Bangsa Besar Tidak Cukup Dibangun Empat Partai
erempuan ini Letakkan Sesajen di Pintu Gedung KPK
Berita terkait
Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech
1 hari lalu
Bos Polus Tech mengakui kesulitan untuk mengawasi penggunaan alat sadap oleh pembeli.
Baca SelengkapnyaTPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya
1 hari lalu
Menurut Sebby Sambom, penambahan pasukan itu tak memengaruhi sikap TPNPB-OPM.
Baca SelengkapnyaCara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita
1 hari lalu
Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk
Baca SelengkapnyaKanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India
2 hari lalu
Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.
Baca SelengkapnyaAmnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar
2 hari lalu
Amnesty International kecam kekerasan polisi di dua kampus di Makassar saat Hari Buruh Internasional dan Hari Pendidikan Nasional.
Baca SelengkapnyaPolisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor
2 hari lalu
Keluarga korban sempat mendapat perlakuan tidak enak dari pelaku yang seorang polisi berpangkat Bripda. Polres Bogor disebut telah olah TKP.
Baca SelengkapnyaSyarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya
2 hari lalu
Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.
Baca SelengkapnyaDemo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?
3 hari lalu
Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina
Baca SelengkapnyaAmnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware
3 hari lalu
Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM
Baca SelengkapnyaInvestigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia
3 hari lalu
Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.
Baca Selengkapnya