TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal akan mengerahkan lebih dari 30 ribu buruh untuk berunjuk rasa besok pagi, Kamis, 2 Oktober 2014. Massa merupakan gabungan buruh dari delapan federasi serikat pekerja yang menjadi anggota KSPI. "Awalnya kami targetkan ajak 50 ribu orang untuk demo di Jakarta, yang sudah terdaftar sekitar 30 ribu," ujarnya ketika dihubungi Tempo, Rabu, 1 Oktober 2014.
Adapun para peserta yang mengikuti demo ini berasal dari Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia, serta Federasi Serikat Pekerja Kimia Energi dan Pertambangan. Selain itu ada dari Asosiasi Pekerja Indonesia, Federasi Serikat Pekerja Farmasi dan Kesehatan, dan Federasi Serikat Pekerja Percetakan dan Penerbitan Media Indonesia. Ada juga buruh dari Persatuan Guru Republik Indonesia, Federasi Serikat Pekerja Pariwisata Reformasi, serta Federasi Serikat Pekerja Industri Semen Indonesia di seluruh wilayah Jakarta, Banten, dan Jawa Barat.
Said menjelaskan mereka memiliki lima agenda tuntutan yang akan digaungkan saat unjuk rasa. Pertama, yaitu agar pemerintah segera menaikkan upah minimun regional sebesar 30 persen sesuai dengan standar kehidupan hidup layak 84 item, dari awalnya hanya dihitung 60 item. Kedua, pemerintah harus memberikan jaminan pensiun bagi pekerja swasta per 1 Juli 2015. Buruh menuntut agar dana manfaat bulanan yang diterima buruh bisa sama dengan yang diterima pegawai negeri sipil, atau sebesar 75 persen.
Tuntutan ketiga adalah adanya jaminan kesehatan gratis bagi seluruh rakyat miskin. Keempat, agar pemerintah menghapuskan sistem tenaga alih daya, terutama di Badan Usaha Milik Negara. Buruh juga menentang pemerintahan baru untuk menaikkan harga bahan bakar minyak.
"Kalau di Jakarta, kami tambahkan tuntutan penghentian penambangan di Freeport," kata Said.
Rencananya, kata Said, buruh akan berkumpul di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, lalu melakukan jalan bersama (longmarch) ke Istana Negara, gedung Dewan Perwakilan Rakyat, kantor Gubernur DKI Jakarta, kantor Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, kantor Komisi Pemberantasan Korupsi, serta kantor PT Freeport Indonesia. "Selesai dari Istana, massa paling besar ke Kemenakertrans dan DPR, sebagian ke KPK dan Freeport," katanya.
PUTRI ADITYOWATI
Berita Terpopuler:
Perpu Pilkada SBY Dinilai Blunder
Berapa Uang Saku Pelantikan Anggota DPR?
Eks Hakim MK : Presiden Pilihan MPR Bakal Diktator
Duka Pewaris Naskah 'Genjer-genjer'
Berita terkait
Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem
1 hari lalu
Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza
Baca SelengkapnyaMahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina
1 hari lalu
Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina
Baca SelengkapnyaGelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS
2 hari lalu
Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.
Baca SelengkapnyaGoogle Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya
8 hari lalu
Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.
Baca SelengkapnyaEks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres
8 hari lalu
Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaPolisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK
8 hari lalu
2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaJelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup
8 hari lalu
Polisi mulai menutup Jalan Medan Merdeka Barat menyusul rencana demonstrasi jelang sidang putusan sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).
Baca SelengkapnyaPrabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial
8 hari lalu
Komandan Tim Kampanye Nasional bidang relawan Haris Rusli Moti menyatakan, Prabowo meminta penghentian aksi damai di depan gedung MK
Baca SelengkapnyaSuasana Gedung KPU Sehari Setelah Penetapan Hasil Pemilu: Jalan Sudah Dibuka, Tak Ada Demo
37 hari lalu
Begini suasana di kawasan Gedung KPU RI sehari setelah penetapan hasil Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaProfil Din Syamsuddin Pengerak Demonstrasi Kecurangan Pemilu 2024
37 hari lalu
Din Syamsuddin menjadi salah satu tokoh penggerak aksi unjuk rasa menolak pemilu curang
Baca Selengkapnya