Penerapan e-Sistem, Ahok: Banyak Keributan 2015

Reporter

Minggu, 12 Oktober 2014 05:02 WIB

Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok (kiri), menerima 30 unit bus hibah di Silang Monas, Jakarta Pusat, 6 Juni 2014. Ahok akan segera dilantik menjadi Gubernur DKI Jakarta setelah Jokowi mengundurkan diri untuk dilantik sebagai Presiden RI 2014-2019. TEMPO/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO , Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memprediksi tahun 2015 akan menjadi masa yang sulit bagi pemerintahannya. Sebab, pada saat itu akan ada banyak orang memprotes kebijakannya yang mengalihkan semua metode pembayaran ke sistem elektronik. (Baca: Ini Cara Ahok Atasi Masalah Jakarta)

"Saya duga pasti ribut nih tahun depan, enggak apa-apa, pasti begitu," kata Basuki di Hotel Mandarin, Jakarta, Sabtu, 11 Oktober 2014. (Berita lain: Parkir Stasiun Bogor Ditutup, KAI Didesak Bertindak)

Ahok, begitu ia biasa disapa, menyebutkan bahwa penolakan datang dari orang-orang maupun pegawai yang biasa mengutip pungutan liar dari semua bentuk pembayaran. Ia memberi contoh, salah satu sistem yang diprediksi menghasilkan penolakan datang dari petugas lapangan yang mengawasi pengerukan waduk dan sungai. Sistem pembayaran yang diatur melalui kontrak individual berdasarkan jam kerja. Artinya, kata Ahok, pengawas tersebut tak bisa lagi mengelabui jam kerja. (Baca juga: Jokowi Tetap di Rumah Dinas sampai Pelantikan)

Di bidang transportasi, Ahok menambahkan, penolakan datang dari operator-operator bus sedang. Ia menduga operator akan menolak peralihan sistem pembayaran per kilometer yang dikelola oleh PT Transportasi Jakarta. Sistem itu diciptakan untuk menghapus sistem setoran dan tradisi ngetem. Pemerintah Provinsi DKI akan mengalokasikan dana public service obligation (PSO) bagi PT Transportasi Jakarta yang dihitung berdasarkan biaya operasi minimum waktu di antara dua bus Transjakarta yang tiba di halte. (Berita lain: 23 Stasiun KRL Jabodetabek Berlakukan e-Parking)

Penolakan juga terjadi dari pengelolaan rumah susun sederhana sewa. Pembayaran sewa unit rumah susun sepenuhnya menggunakan sistem tarik tunai otomatis setiap bulan. Dengan sistem ini, pelanggaran berupa pungutan liar dan pengalihan hak sewa yang kerap terjadi di tahun ini dapat diminimalir. "Sekarang saja sudah mulai banyak yang ketahuan," ujar Ahok.

LINDA HAIRANI



Terpopuler



Berita terkait

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

1 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

3 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

33 hari lalu

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

33 hari lalu

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.

Baca Selengkapnya

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

47 hari lalu

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.

Baca Selengkapnya

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

50 hari lalu

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

Ramai di media sosial soal Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang disebut diberhentikan sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta. Apa beda KJMU dan KJP Plus?

Baca Selengkapnya

Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

51 hari lalu

Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

Pengamat politik Adi Prayitno sebut nama Ahok dan Anies Baswedan masih kuat di Jakarta. Bagaimana dengan Ridwan Kamil?

Baca Selengkapnya

69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

52 hari lalu

69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

Menjadi politisi sambil tetap aktif dalam dunia film. Begini perjalanan Deddy Mizwar menapaki dua bidang yang berbeda tersebut.

Baca Selengkapnya

Pengamat soal Tokoh yang Cocok Maju Pilkada DKI 2024: Anies dan Ahok Masih Kuat

56 hari lalu

Pengamat soal Tokoh yang Cocok Maju Pilkada DKI 2024: Anies dan Ahok Masih Kuat

Pengamat politik mengatakan Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok masih memiliki suara kuat di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Di TPS Ahok, Ganjar-Mahfud Unggul dengan 113 Suara

14 Februari 2024

Di TPS Ahok, Ganjar-Mahfud Unggul dengan 113 Suara

Paslon Ganjar-Mahfud memimpin suara di TPS tempat Ahok menyalurkannhak suara.

Baca Selengkapnya