TEMPO.CO, Jakarta -Akibat pembuatan saluran air di Jalan Dahlia II, Kelurahan Rawa Badak Utara, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, pagar SMA Negeri 13 yang berada di jalan yang sama ambruk sepanjang 80 meter. Diduga, ambruknya pagar pada Sabtu malam disebabkan pengerukan saluran air yang terlalu dalam.
Kepala SMA Negeri 13 Jakarta Utara, Noviola Leni mengatakan untungnya saat kejadian sedang tidak ada aktivitas di sekolah. "Semua siswa sudah pulang, jadi tidak ada korban jiwa," kata Leni pada Ahad, 2 November 2014.
Leni sendiri baru mengetahui kejadian tersebut pada Ahad pagi atas laporan seorang pengajar. Pagar setinggi 3 meter dan lebar 150 meter itu ambruk lebih dari separuhnya karena saluran air yang sedang dikeruk oleh backhoe alias alat berat hampir tidak berjarak dengan pagar. "Mungkin mengeruknya terlalu dalam dan mengenai pondasi pagar sehingga roboh," kata Leni lagi.
Menanggapi kejadian ini, Kepala Suku Dinas Pendidikan Menengah Jakarta Utara Mustafa Kemal mengklaim kerugian sekolah mencapai Rp 300 juta. Dia menuding pembangunan saluran air di samping sekolah itu dilakukan tanpa perencanaan matang. Hal ini, menurut Kemal, terbukti dari tidak adanya tiang penyangga di sepanjang lokasi pengerjaan proyek. "Penggarap proyek tidak profesional dan bekerja asal-asalan," kata Mustafa.
Mustafa berencana melayangkan surat untuk meminta pertanggungjawaban dari PT Sigura Maju Jaya selaku penggarap proyek yang ditunjuk Suku Dinas Pekerjaan Umum Tata Air Jakarta Utara.
Mustafa akan memasang pagar darurat di sekeliling sekolah untuk memastikan keamanan. "Petugas keamanan juga akan kami tambah dan bekerjasama dengan RT, RW, dan Polres Jakarta Utara untuk memastikan siswa tetap aman selama proses belajar-mengajar," ujar dia lagi.
Saat dikonfirmasi, Kepala Seksi Sarana Prasarana dan Pemeliharaan Sumber Daya Air Sudin PU Tata Air Jakarta Utara Kuryatna Atmaja mengakui ambruknya pagar sekolah itu akibat pihak kontraktor mengeruk saluran air terlalu dalam. Dia berjanji segera memperbaiki pagar SMA 13 setelah pekerjaan pengerukan saluran air selesai.
Menurut Kuryana, proyek tersebut dimulai pada September lalu dan ditargetkan selesai Desember. "Saya sudah meminta pihak kontraktor memperbaiki pagar itu. Mereka berjanji akan membangun kembali pada Desember setelah pembuatan saluran air selesai," ujar Kuryatna. MOYANG KASIH DEWIMERDEKA