Keluarga Orang Mati Penerima Kredit Lapor OJK  

Reporter

Selasa, 25 November 2014 13:09 WIB

Ilustrasi uang rupiah. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Ahli waris keluarga almarhum O. Sugandi meminta Otoritas Jasa Keuangan menindaklanjuti laporan mereka tentang pencairan dana kredit Rp 7,7 miliar. Dana itu dikucurkan dengan mencatut nama Sugandi yang sudah meninggal pada 2003. "Kami sudah melaporkan ke OJK pada Juni 2014 melalui surat resmi, namun hingga kini belum ada tanggapan," kata kuasa hukum keluarga korban, Amin Nasution, kepada Tempo, Selasa, 25 November 2014. (Baca : Di Tangerang, Orang Mati Mengajukan Kredit ke Bank)

Menurut penelusuran anak sulung mendiang Sugandi, Henny Susanti, data ayahnya sengaja dipalsukan oleh seseorang untuk mengurus pengajuan kredit ke sebuah bank swasta nasional. "Termasuk sosok ayah saya juga dipalsukan. Orang ini datang ke bank untuk mengajukan kredit dan cair, ini sudah semacam (aksi) mafia. Saya kira perlu diselidiki orang dalam bank," ujar Heny.

Henny mengatakan menyimpan dokumen tentang ayahnya, termasuk tanda tangan aslinya. "Ada dokumen tanda tangan ayah saat sehat, sakit dan terkena Parkinson,"kata Henny.

Sebelumnya, ahli waris Sugandi, Heny dan adik-adiknya, kaget mendapati ayahnya dituduh memiliki kredit macet senilai Rp 7,7 miliar plus bunga hingga mencapai lebih dari Rp 9 miliar. Heny baru tahu nama ayahnya dipalsukan setelah datang surat penetapan sita eksekusi lahan seluas 4.225 meter persegi dari Pengadilan Negeri Tangerang tertanggal 6 Mei 2014.

"Atas perbuatan yang tidak pernah dilakukan ayah saya almarhum, kami kakak-beradik, berempat, melakukan perlawanan dengan menggugat secara perdata ke Pengadilan Negeri Tangerang," kata Heny.

Dalam surat sita eksekusi itu disebutkan bahwa kredit diajukan oleh PT Petro Kencana dengan Direktur Utama Andi Rusli Sajo dan O. Sugandi sebagai direktur. Kredit diajukan dengan mengagunkan sertifikat lahan seluas 4.225 meter persegi.

Amin Nasution mengatakan pihaknya menuntut Pengadilan Negeri Tangerang mengembalikan sertifikat milik ahli waris yang sah. "Ini soal kehormatan keluarga, ada makam orang tua ahli waris di pekarangan yang sertifikatnya saat ini dipegang Bank Danamon," kata Amin.

Amin menyatakan pihaknya tidak menuntut secara materiil atas kerugian yang ditimbulkan akibat munculnya perkara ini. "Kami juga telah melaporkan pihak-pihak yang kami anggap merugikan ke Polres Kota Tangerang secara pidana," kata Amin.

AYU CIPTA

Berita Terpopuler
10 Tahun Presiden, SBY Bakar Subsidi BBM Rp 1.300 T
Sam Pa, Surya Paloh, dan Kerajaan Neraka
Jokowi Jadi Idola di Malaysia
Siapa Sam Pa, Bos Sonangol dan Kawan Surya Paloh?
Jean Alter Tak Bunuh Sri di Bandara Soekarno-Hatta

Berita terkait

Kredit Macet Pinjol Meningkat di Masa Lebaran

16 hari lalu

Kredit Macet Pinjol Meningkat di Masa Lebaran

Turunnya pendapatan sebagian peminjam pinjol menaikkan risiko kredit macet di masa lebaran.

Baca Selengkapnya

Generasi Z dan Milenial Terbanyak Terjerat Kredit Macet Pinjol, Apa Sebabnya?

47 hari lalu

Generasi Z dan Milenial Terbanyak Terjerat Kredit Macet Pinjol, Apa Sebabnya?

Ekonom Yusuf Wibisono angkat bicara soal akar masalah fundamental dari maraknya kredit macet Pinjol pada generasi muda.

Baca Selengkapnya

Prabowo Cerita Pernah Punya Utang di Bank Mandiri dan Telah Bayar Lunas: Rekam Jejak Saya Tidak Terlalu Buruk

53 hari lalu

Prabowo Cerita Pernah Punya Utang di Bank Mandiri dan Telah Bayar Lunas: Rekam Jejak Saya Tidak Terlalu Buruk

Prabowo Subianto bercerita, dia pernah punya utang di PT Bank Mandiri Tbk dan telah membayar utang itu 100 persen tanpa potongan.

Baca Selengkapnya

Kebijakan OJK dalam Mendukung Pertumbuhan Ekonomi yang Berkelanjutan

21 Februari 2024

Kebijakan OJK dalam Mendukung Pertumbuhan Ekonomi yang Berkelanjutan

Berikut sejumlah kebijakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan..

Baca Selengkapnya

Kredit Korporasi dan Komersial Kerek Aset Bank Mandiri, Terbesar Se-Indonesia

1 Februari 2024

Kredit Korporasi dan Komersial Kerek Aset Bank Mandiri, Terbesar Se-Indonesia

Aset Bank Mandiri pada 2023 mencapai Rp 2.174 triliun. Ditopang oleh pertumbuhan kredit korporasi dan komersial.

Baca Selengkapnya

Jokowi Puji Semangat Kerja Nasabah PNM: Pengusaha Jangan Ngelentruk, Nglokro..

30 Januari 2024

Jokowi Puji Semangat Kerja Nasabah PNM: Pengusaha Jangan Ngelentruk, Nglokro..

Jokowi mengaku sangat senang melihat kredit macet permodalan yang terbilang lebih rendah dibanding temuan kredit macet perbankan.

Baca Selengkapnya

Cara Cek Nama di BI Checking atau SLIK OJK Terbaru secara Online

30 Januari 2024

Cara Cek Nama di BI Checking atau SLIK OJK Terbaru secara Online

Cara cek nama di BI Checking atau SLIK OJK hanya membutuhkan waktu paling lambat 1 hari kerja. Berikut ini langkah-langkah dan syaratnya.

Baca Selengkapnya

Kredit Macet Nelayan Capai Rp 878 Miliar, Ganjar-Mahfud Janji Bakal Diputihkan

28 Januari 2024

Kredit Macet Nelayan Capai Rp 878 Miliar, Ganjar-Mahfud Janji Bakal Diputihkan

Ganjar Pranowo dan Mahfud MD mengunjungi Kampung Nelayan Kurnia di Kelurahan Belawan Bahari, Kecamatan Medan Belawan, Kota Medan

Baca Selengkapnya

Ekonom Sebut Kerja Sama ITB-Pinjol Danacita Sediakan Cicilan UKT Berpotensi Kredit Macet

26 Januari 2024

Ekonom Sebut Kerja Sama ITB-Pinjol Danacita Sediakan Cicilan UKT Berpotensi Kredit Macet

Cicilan UKT ITB via Pinjol Danacita berpotensi jadi kredit macet.

Baca Selengkapnya

Kala Ganjar dan Mahfud Md Janji Bakal Hapus Kredit Macet Petani-Nelayan

26 Januari 2024

Kala Ganjar dan Mahfud Md Janji Bakal Hapus Kredit Macet Petani-Nelayan

Pasangan capres-cawapres Ganjar-Mahfud Md berjanji bakal menghapus kredit macet petani dan nelayan jika jadi pemenang Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya