Buang Sampah ke Ciliwung, 13 Warga Ditangkap  

Reporter

Rabu, 3 Desember 2014 11:08 WIB

Warga mencuci peralatan rumah tangganya memanfaatkan debit air sungai Ciliwung yang mengering di mercu bendung Katulampa, Bogor Timur, Bogor, 25 September 2014. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Kota Jakarta Selatan menangkapi warga yang membuang sampah sembarangan ke Sungai Ciliwung. Kepala Bagian Tata Ruang dan Lingkungan Hidup Kota Jakarta Selatan Zulkifli Said mengatakan mereka telah mencokok belasan orang lewat operasi tangkap tangan dalam sebulan terakhir. "Sudah 13 yang tertangkap," katanya saat ditemui di kantornya, Rabu, 3 Desember 2014. (Baca: Pantau Ciliwung, Peneliti Australia Tercengang)

Zulkifli mengatakan 13 orang itu kedapatan membuang sampah sembarangan ke Ciliwung. Mereka kemudian ditangkap dan dibawa ke pengadilan untuk disidang. Mereka didakwa melanggar Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2013 tentang Pengelolaan Sampah. Menurut dia, ke 13 orang itu telah dihukum membayar denda Rp 150 ribu. "Dendanya lebih mahal dibanding PKL yang cuma Rp 100 ribu," ujarnya.

Operasi tangkap tangan itu sendiri, kata Zulkifli, sudah dimulai sekitar sebulan yang lalu. Petugas dari Pemerintah Kota berjaga di beberapa titik di sepanjang sungai untuk memantau warga yang membuang sampah sembarangan. (Baca: Proyek Ini Selesai, Jakarta Bebas Banjir)

Pemerintah Kota bekerja sama dengan beberapa komunitas pencinta Ciliwung untuk mendapatkan informasi titik-titik tempat warga biasa membuang sampah sembarangan. "Seperti di Jagakarsa, Tebet, Pancoran, dan Pasar Minggu," katanya.

Zulkifli mengatakan, sebelum bekerja sama dengan komunitas tersebut, petugas Pemerintah Kota tak bisa menangkap warga yang bandel membuang sampah ke sungai. Soalnya, mereka tak tahu kapan dan di mana warga terbiasa membuang sampah itu. "Kami sudah menunggu, tapi kosong," ujarnya. (Baca: Kenapa Ciliwung Selalu Meluap Saat Hujan?)

Berbekal informasi dari komunitas itu, petugas lebih difokuskan untuk menunggu di titik-titik tersebut. Mereka memotret dan menangkap para pembuang sampah itu.

Selain melakukan operasi tangkap tangan, Zulkifli mengatakan, Pemerintah Kota juga menutup tempat pembuangan sampah liar yang berada di sekitaran sungai. Sebagai gantinya, mereka membuatkan sarana penampungan sampah. "Kami juga melakukan sosialisasi agar masyarakat tak membuang sampah ke kali," ujarnya.

NUR ALFIYAH




Baca juga:
Fahrurrozi Jadi 'Gubernur' DKI, Tetangga Tak Tahu
Agung Laksono Sebut Nurdin Halid seperti Machiavelli
Gubernur FPI Klaim Didukung Rakyat Jakarta
Isi Seminar, Faisal Basri dan Petral Bersahutan Soal Mafia Migas

Berita terkait

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

16 hari lalu

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

53 hari lalu

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

Bagaimana mekanisme penerapan tiket berbasis akun atau Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta?

Baca Selengkapnya

Begini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari

16 Februari 2024

Begini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari

Pengolahan sampah berbasis reduce-reuse-recycle atau yang populer disebut TPS 3R bisa mengolah sekitar 50 ton sampah per hari.

Baca Selengkapnya

Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri

26 Oktober 2023

Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri

BRIN dan Universitas Diponegoro (Undip) menjalin kolaborasi riset untuk pengembangan metode alternatif pendeteksi logam di limbah industri.

Baca Selengkapnya

Cerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor

19 September 2023

Cerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor

Menurut pelanggan Perumda Tirta Patriot itu, banyak warga Bekasi yang juga mengalami penyakit kulit karena air PAM, selain dirinya.

Baca Selengkapnya

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti

15 September 2023

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti

Akibat suplai air PAM terhenti 3 hari, warga Bekasi terpaksa beli air isi ulang dan tidak mandi untuk menghemat air.

Baca Selengkapnya

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Suplai Air PAM Warga Terganggu

11 Agustus 2023

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Suplai Air PAM Warga Terganggu

Perumda Tirta Patriot mengambil air Sungai Kalimalang sebagai penetral untuk dicampur dengan air baku Kali Bekasi.

Baca Selengkapnya

Bapanas Bareng Hero Supermarket DKI Gelar Program Food Rescue

21 Februari 2023

Bapanas Bareng Hero Supermarket DKI Gelar Program Food Rescue

Bapanas bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Hero Supermarket meluncurkan program Food Rescue.

Baca Selengkapnya

Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri

30 November 2022

Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri

Limbah B3 dibagi menjadi limbah elektronik dan fashion. Hal ini menjadi permasalahan utama yang akan menyerang kondisi manusia dan lingkungan dalam keseharian.

Baca Selengkapnya

PSI Soroti Setoran Deviden Jamkrida Jakarta yang Terus Turun

3 Agustus 2022

PSI Soroti Setoran Deviden Jamkrida Jakarta yang Terus Turun

PSI Jakarta mendorong Jamkrida Jakarta memanfaatkan penambahan modal dasar untuk memperbaiki kondisi perusahaan yang terkena dampak pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya