Ojek sepeda motor menjadi pilihan warga di kawasan Simpang Dago, setelah seluruh angkutan kota Dago Kebon Kalapa mogok beroperasi, Bandung, Jawa Barat, 11 Desember 2014. TEMPO/Prima Mulia
TEMPO.CO, Jakarta - Pelaksanaan uji coba pembatasan sepeda motor di Jalan M.H. Thamrin pada hari ini, Rabu, 17 Desember 2014, menimbulkan kemacetan di beberapa jalan alternatif di sekitar jalan protokol tersebut. Para pengguna sepeda motor yang biasa melintas di M.H. Thamrin terpaksa mencari jalan lain untuk menuju pusat kota. (Baca: Motor Masih Bisa Lewat Medan Merdeka Barat)
Pantauan Tempo, kemacetan parah terjadi di Jalan Penjernihan, mulai dari Pejompongan hingga persimpangan Karet Bivak. Ribuan sepeda motor sejak pukul 07.30 memenuhi ruas jalan yang menghubungkan kawasan Karet dengan Dukuh Atas. Bahkan di Jalan KH Mas Mansyur atau Karet arah Casablanca lalu lintas nyaris tak bergerak. (Baca: Gara-gara Ahok, Pengusaha Rugi Rp 190 Triliun)
Hari ini Dinas Perhubungan DKI Jakarta menerapkan pembatasan sepeda motor di Jalan M.H. Thamrin. Dengan kebijakan baru ini, sepeda motor tidak diperbolehkan melintas jalan utama Ibu Kota itu mulai Bundaran Hotel Indonesia sampai Medan Merdeka Barat dan sebaliknya. Sebagai gantinya, disediakan 10 bus tingkat gratis untuk mengangkut warga. Kemudian sebanyak 11 lokasi parkir disiapkan di sepanjang jalan ini. (Baca: Pelarangan Motor di Jakarta, Petugas Tak Ada Libur)
Meski diiming-imingi bus gratis, toh para pengendara sepeda motor lebih memilih mencari jalan lain. Mereka enggan beralih karena merasa kerepotan untuk berpindah ke moda angkutan lain. "Repot Mas kalau ninggalin motor, saya tujuannya mau ke Kuningan, kalau parkir di Harmoni kejauhan," kata Sandy Pradana, 34 tahun, pekerja swasta kepada Tempo di Karet Bivak. (Baca: Ahok Mestinya Lakukan Ini Sebelum Batasi Motor)
Biasanya untuk menuju kantornya di Kuningan, Sandy melalui M.H. Thamrin dan Sudirman. Tapi sejak pembatasan diberlakukan dia harus melalui jalur Cideng-Tanah Abang-Karet. "Wah kayaknya semua motor tadi lewat Tanah Abang, parah banget macetnya," kata warga yang tinggal di Taman Sari itu. (Baca: Broadcast Larangan Sepeda Motor di HI Benar tapi Salah)