Seroang wanita berjalan sambil memperhatikan sejumlah pengendara bermotor di trotoar agar tidak tertabrak di kawasan jalan Sudirman, Jakarta, (13/3). TEMPO/Aditia Noviansyah
TEMPO.CO,Jakarta - Kepolisian Daerah Metro Jaya mencatat, selama 2014, terjadi 513 kasus perampasan atau penjambretan dan 279 penodongan. Dari jumlah itu, Polda Metro Jaya berhasil mengungkap 408 kasus perampasan dan 211 penodongan.
“Rata-rata korbannya wanita yang mengendarai kendaraan roda dua atau sepeda motor,” kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto kepada Tempo, Jumat, 19 Desember 2014. (Baca: Jambret Dompet Mahasiswi UI, 2 Pelajar SMP Dibekuk)
Rikwanto menjelaskan, para pelaku mengincar wanita pengendara sepeda motor karena kerap membawa tas dengan cara yang tidak aman. “Tasnya ditaruh di bahu, jadi memudahkan pelaku untuk merampas,” ujarnya. Bahkan, dalam beberapa kejadian, kata Rikwanto, korban perampasan terjatuh karena tali tas berada di bahu.
Untuk itu, Rikwanto mengimbau pengguna sepeda motor, khususnya wanita, untuk tidak membawa tas dengan cara mengaitkan talinya ke bahu. “Kalau memang tasnya berjenis seperti itu, talinya hanya bisa dikaitkan ke bahu, sebaiknya ditutupi dengan jaket. Jadi, lebih aman, tasnya tertutup,” katanya. Namun, Rikwanto melanjutkan, lebih baik tas cangklong ini diganti dengan tas ransel.