Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menyampaikan pesan kesan dan harapannya kepada warga saat meresmikan kampung deret di Petogogan, Jakarta Selatan (3/4). TEMPO/Dasril Roszandi
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saifulah Hidayat, akan mengkaji kawasan yang cocok untuk dijadikan proyek kampung deret Jokowi. "Kampung deret pada dasarnya solusi untuk merapikan permukiman kumuh," kata Djarot, Kamis 29 Januari 2015.
Konsep kampung deret pertama kali dibuat oleh Joko Widodo (Jokowi) sewaktu menjabat Gubernur DKI Jakarta. Kampung deret merupakan inisiatif Jokowi untuk mengatasi kawasan kumuh. Namun, status kepemilikan lahan menjadi salah satu hal yang mengganjal dalam pelaksanaan kampung deret. (Baca: JK: Jakarta Salah Satu Kota Terkumuh di Dunia)
Kampung deret yang dibangun di atas lahan milik pemerintah menimbulkan resiko konflik. Pasangan Djarot, Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, pernah mengatakan pelaksanaan kampung deret niscaya di mana tanah negara yang digunakan dapat diterbitkan sertifikatnya selama tidak ada sengketa. "Tanah negara yang bukan jalur hijau bisa diterbitkan sertifikatnya," kata bekas wakil Jokowi itu.
Adapun yang berhak menempati unit kampung deret adalah masyarakat yang tinggal di suatu wilayah selama lebih dari 20 tahun. Permasalahan lain yang ditemui di kampung deret dan gagal dientaskan sejak era Jokowi adalah pemilik yang memperjualbelikan unit kampung deret. Karena itu, Djarot memutuskan meninjau kembali pembangunannya. (Baca juga: Ahok: Butuh 10 Tahun Benahi Permukiman Padat)
Caleg DPD Sylviana Murni dan Istri Djarot Saiful Hidayat, Pemilik Dana Kampanye Terbesar di Dapil DKI
14 Januari 2024
Caleg DPD Sylviana Murni dan Istri Djarot Saiful Hidayat, Pemilik Dana Kampanye Terbesar di Dapil DKI
Anggota DPD dari DKI Jakarta, Sylviana Murni dan istri dari mantan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, Happy Djarot jadi pemilik dana kampanye terbesar.