Banyak Anggaran Siluman di APBD 2014, Ahok: Kami Kecolongan

Reporter

Kamis, 26 Februari 2015 15:59 WIB

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (kiri) melakukan pertemuan dengan Menteri/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Andrinof Chaniago (kanan) di kantor Bappenas, Jakarta, Selasa 6 Januari 2015. Ahok terlihat tengah berbincang dengan Adrinof Chaniago dihadapan media. M IQBAL ICHSAN/ TEMPO

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama kembali mengungkapkan anggaran siluman, setelah sebelumnya dia membeberkan hal yang sama dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah 2015 senilai Rp 12,1 triliun. Kini, Ahok menemukan anggaran janggal pada APBD 2014. "Tahun lalu, ada juga," katanya di Balai Kota, 26 Februari 2015.

Berdasarkan temuan Inspektorat Kementerian Dalam Negeri, Ahok berujar, ada triliunan dana yang tiba-tiba muncul di APBD tanpa dibahas. "Tidak pernah dibahas, tiba-tiba muncul," ucapnya. Walhasil, Inspektorat pun memperingati Pemprov DKI terkait dengan temuan dana siluman itu.

Dari temuan Inspektorat, Ahok hanya mengungkapkan sebagiannya saja. Misalnya, ada dana kegiatan yang tak diusulkan satuan kerja perangkat daerah tapi muncul dalam APBD sebanyak 55 kegiatan senilai Rp 335 miliar. Dana sebesar itu, kata Ahok, digunakan untuk pengadaan uninterruptible power supply (UPS) atau alat pencadangan listrik.

Alat tersebut, ujar Ahok, untuk digunakan di setiap sekolah tingkat atas di Jakarta. Setiap UPD dibanderol seharga Rp 6 miliar. "Kemarin, kita kecolongan. Sekarang mau masukin lagi UPS lebih gede enggak tahu ke siapa, kaya raya deh," ujar mantan Bupati Belitung Timur itu.

Agar kejadian serupa tak terulang, Ahok memagari anggaran dengan sistem e-budgeting. Sebenarnya Ahok ingin menggunakan sistem tersebut sejak tahun kemarin. "Tahun lalu, saya mau pakai e-budgeting, tapi ditolak."

Selain Inspektorat, Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan juga menemukan anggaran siluman dalam APBD 2014. Sebesar Rp 33,442 miliar ditemukan di Dinas Kesehatan serta Rp 3,518 triliun di Dinas Pekerjaan Umum. Semua dana tersebut diduga kegiatan fiktif yang diusulkan anggota DPRD.

Kamis siang, DPRD berencana menggelar rapat paripurna dengan agenda pembahasan hak angket. Hak penyelidikan Dewan ini bermula dari perbedaan Rancangan Peraturan Daerah APBD 2015 yang diserahkan ke Kementerian Dalam Negeri dengan yang disahkan Januari lalu.

Menanggapi paripurna, Ahok tak mau berpolemik lagi. "Silakan saja, itu hak Dewan. Saya enggak mau pusinglah," katanya. Dia memilih bekerja ketimbang mengomentari persoalan politik tersebut.

ERWAN HERMAWAN

Berita terkait

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

22 jam lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Pembatasan Kendaraan di UU DKJ, DPRD DKI: Sesuatu yang Harus Dikaji Lagi

1 hari lalu

Pembatasan Kendaraan di UU DKJ, DPRD DKI: Sesuatu yang Harus Dikaji Lagi

Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta mendesak untuk melakukan kajian yang matang sebelum menerapkan kebijakan pembatasan kendaraan pribadi sesuai UU DKJ.

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

1 hari lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

4 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

4 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

6 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Wacana MRT di Tangsel, Benyamin Angkat Tangan Jika Gunakan Anggaran Pemda

8 hari lalu

Wacana MRT di Tangsel, Benyamin Angkat Tangan Jika Gunakan Anggaran Pemda

Wacana pembangunan MRT kembali mencuat setelah sebelumnya proyek tersebut merupakan usulan dari Pemkot Tangsel pada beberapa tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Dua Anggota DPRD Maluku Tengah Mengamuk karena Dana Pokir Belum Cair, Dana Apakah Itu?

24 hari lalu

Dua Anggota DPRD Maluku Tengah Mengamuk karena Dana Pokir Belum Cair, Dana Apakah Itu?

Dua anggota DPRD Maluku Tengah berinisial MDM dan FT mengamuk dengan memecahkan kaca kantor dewan, karena dana pokir belum cair. Apakah itu?

Baca Selengkapnya

Mantan Napi Korupsi Melenggang Menjadi Anggota Dewan: Nurdin Halid dan Desy Yusandi

32 hari lalu

Mantan Napi Korupsi Melenggang Menjadi Anggota Dewan: Nurdin Halid dan Desy Yusandi

ICW temukan 56 mantan napi korupsi ikut dalam proses pencalonan anggota legislatif Pemilu 2024. Nurdin Halid dan Desy Yusandi lolos jadi anggota dewan

Baca Selengkapnya

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

35 hari lalu

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.

Baca Selengkapnya