Kisah Pensiunan Tentara Berdagang Blender Bekas

Reporter

Sabtu, 28 Februari 2015 03:10 WIB

Pasar Taman Puring, Jakarta. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO , Jakarta: Lapak dengan luas 6 meter persegi di lantai 2 Pasar Taman Puring, Mayestik, Jakarta Selatan, itu tampak semrawut dengan komponen elektronik. Dua buah lampu tampak menerangi blender beraneka warna yang ditata di bagian depan lapak tersebut.

Pemiliknya, M. Yunus, pagi itu, Kamis, 26 Februari 2015, tampak asik dengan dengan ponsel pintarnya. Sambil menonton televisi melalui telepon genggamnya, sesekali pria yang mengenakan topi dan kaos bertuliskan 'Komando' itu tampak sigap menanggapi pertanyaan pembeli.

"Sudah seminggu tak ada pemasukan," keluhnya kepada Tempo. Pria asal Cirebon, Jawa Barat itu, mengatakan, biasanya dalam sehari, dia mampu mengais uang hingga Rp 70 ribu.

Pendapatannya, kata Yunus, biasanya berasal dari blender, juicer maupun kipas angin bekas yang laku dijualnya. Namun tak jarang, pria berusia 68 tahun itu, juga melayani jasa perbaikan blender maupun mesin pembuat jus itu.

Yunus, lantas menunjukkan kepada Tempo bagaimana cara memasang kopel dan konektor blender yang rusak. Jari-jarinya yang renta tampak terampil mengutak-atik perlatan elektronik itu.

Yunus menjelaskan blender dan juicer bekas biasanya dia dapatkan dari tukang barang bekas yang sehari-hari berkeliling di lingkungan perumahan mewah. Kakek yang telah memiliki 7 orang cucu itu mengatakan, biasanya dalam seminggu tukang rongsokan langganannya bisa datang sebanyak dua sampai tiga kali ke lapaknya untuk mengantarkan blender, juicer ataupun kipas angin bekas.

Mantan anggota Resimen Para Komando Angkatan Darat, RPKAD, itu menjelaskan blender maupun juicer yang telah diperbaikinya akan dijualnya dengan harga Rp 100 sampai Rp 150 ribu. "Kalau blender merk Philips asli buatan Holland, Belanda, harganya malah bisa mencapai Rp 175 ribu," tuturnya.

Pria yang pernah terlibat dalam perburuan orang-orang yang diduga terlibat dalam komunisme itu mengatakan, kemampuannya dalam memperbaiki alat-alat elektronik seperti blender, juicer dan kipas angin diperolehnya secara otodidak. Menurut Yunus, dia hanya melihat saja orang yang memperbaiki alat-alat tersebut kemudian mencobanya hingga bisa.

Pria yang pensiun dengan pangkat terakhir sersan mayor pada tahun 1982 itu mengatakan jika dia diminta berdagang oleh anaknya agar punya kegiatan pada usia senjanya. "Jenuh kalau nganggur di rumah," ujar Yunus.

Dia menjelaskan, seluruh biaya sewa lapaknya diurus oleh anak pertamanya, Siswadi, yang juga berjualan kamera dan perlengkapannya di lantai 1 Pasar Taman Puring. Yunus menjamin jika barang-barang yang dijualnya bukan barang haram. "Tidaklah, barang-barang yang saya jual, asal-usulnya jelas, lagi pula siapa yang mau nyolong blender rusak," kata dia.

Pria yang tinggal di Kompleks Kostrad, Tanah Kusir, Jakarta Selatan itu berjualan di Pasar Taman Puring sejak 2009. Pada usia senjanya, pria yang selalu menolak permintaan atasannya untuk mengeksekusi mati orang-orang yang diduga terlibat aktif dalam Partai Komunis Indonesia itu mengatakan akan terus berjualan hingga dirinya tak kuat untuk berdagang. Walaupun saat ini penghasilannya menurun, namun tangan pria yang kulitnya mulai mengendur itu tak pernah sekalipun mematik pistolnya untuk mengeksekusi mati anggota PKI. "Walaupun mereka, PKI, mengkhianati negara, tapi mereka juga manusia," ujarnya mengenang masa itu.

GANGSAR PARIKESIT

Berita terkait

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

19 hari lalu

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Sederet Aktivitas Terlarang di Malioboro Saat Libur Lebaran, PKL Liar Sampai Merokok Sembarangan

29 hari lalu

Sederet Aktivitas Terlarang di Malioboro Saat Libur Lebaran, PKL Liar Sampai Merokok Sembarangan

Satpol PP Kota Yogyakarta mendirikan Posko Jogoboro untuk pengawasan aktivitas libur Lebaran khusus di kawasan Malioboro mulai 8 hingga 15 April 2024

Baca Selengkapnya

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

55 hari lalu

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

Bagaimana mekanisme penerapan tiket berbasis akun atau Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta?

Baca Selengkapnya

Begini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari

16 Februari 2024

Begini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari

Pengolahan sampah berbasis reduce-reuse-recycle atau yang populer disebut TPS 3R bisa mengolah sekitar 50 ton sampah per hari.

Baca Selengkapnya

Pemilik Usaha Kuliner Daging Anjing di Solo Minta Pemerintah Beri Solusi Terbaik: Jangan Asal Menutup

20 Januari 2024

Pemilik Usaha Kuliner Daging Anjing di Solo Minta Pemerintah Beri Solusi Terbaik: Jangan Asal Menutup

Mereka berharap bisa beraudiensi dengan jajaran Pemkot Solo dan komunitas pecinta anjing untuk mendapatkan solusi tersebut.

Baca Selengkapnya

Cerita PKL di JIS Lega Piala Dunia U-17 Telah Usai, Kenapa?

30 November 2023

Cerita PKL di JIS Lega Piala Dunia U-17 Telah Usai, Kenapa?

Semarak dan keseruan Piala Dunia U-17 2023 telah berlalu di Jakarta International Stadium (JIS).

Baca Selengkapnya

Kenapa Desain Spanduk Warung Tenda Pecel Lele Hampir Sama Semua?

16 November 2023

Kenapa Desain Spanduk Warung Tenda Pecel Lele Hampir Sama Semua?

Saat diperhatikan, warung-warung yang menjual pecel lele biasanya menggunakan spanduk dengan motif yang seragam. Bagaimana asal-usulnya?

Baca Selengkapnya

Siswa SMK Berkebutuhan Khusus di Tangsel Akhirnya Diterima Magang di Hotel

7 November 2023

Siswa SMK Berkebutuhan Khusus di Tangsel Akhirnya Diterima Magang di Hotel

Sebuah hotel di BSD akhirnya mau menerima Irvine, siswa SMK berkebutuhan khusus untuk magang praktek kerja lapangan.

Baca Selengkapnya

Setelah Relokasi, Puluhan Pedagang Kuliner Sekitar ITB Masih Tahap Transisi

2 Oktober 2023

Setelah Relokasi, Puluhan Pedagang Kuliner Sekitar ITB Masih Tahap Transisi

Pada 7 Agustus, pedagang kuliner di sekitar ITB digusur pemerintah Kota Bandung karena lokasi berdagangnya termasuk jalur terlarang.

Baca Selengkapnya

Ormas di Bekasi Diduga Minta Sumbangan Rp 100 Ribu ke PKL untuk Acara HUT Organisasi

23 Agustus 2023

Ormas di Bekasi Diduga Minta Sumbangan Rp 100 Ribu ke PKL untuk Acara HUT Organisasi

Para PKL meminta polisi menindak ormas yang meminta sumbangan untuk HUT organisasi. Setiap hari sudah menarik iuran ke pedagang.

Baca Selengkapnya