Anak Alex Usman Muncul di Paripurna Angket DPRD DKI

Reporter

Senin, 6 April 2015 22:00 WIB

Perangkat Uninterruptible Power Supply (UPS) atau pasokan daya bebas gangguan di ruang penyimpanan UPS SMA 78, Jakarta, 28 Februari 2015. Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama 'Ahok', laporkan dugaan penyelewengan dana APBD DKI 2014 yang diduga dilakukan DPRD DKI dalam pengadaan UPS. ANTARA/Puspa Perwitasari

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Fraksi Gerindra Rina Aditya Sartika muncul pada acara rapat paripurna di gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin 6 April 2015.


Rina nyaris bungkam sembari terus melangkah menuju ruang sidang paripurna. Anak Alex Usman, tersangka kasus uninterruptible power supply (UPS) ini datang menggunakan blazer putih tulang dipadu celana panjang berwarna cokelat gading. Rina datang tanpa membawa dokumen apapun di tangannya. Wajahnya dipoles make up yang sederhana dengan warna lipstik merah muda. Rina berjalan tergesa-gesa menghindari beberapa wartawan yang mencecarnya dengan pertanyaan terkait pengadaan buku.


Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok meyakini ada anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI yang bermain dalam penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 2014. Alasannya, ada mata anggaran yang dikhususkan bagi anggota Dewan dari Fraksi Partai Gerindra, yakni Rina.

"Tahun lalu kami bangga karena anggaran pendidikan besar. Ternyata kami membeli bukunya si Rina," kata Ahok di Balai Kota, Selasa, 17 Maret 2015.

Ahok menjelaskan, Rina merupakan anak Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Suku Dinas Pendidikan Menengah Jakarta Barat Alex Usman. Nama Rina muncul lantaran pengadaan buku tersebut dilakukan bersamaan dengan kampanyenya sebagai calon legislator.

Ahok berujar, harga buku tersebut sebenarnya Rp 45 ribu per eksemplar. Namun dalam APBD 2014 nilainya membengkak menjadi Rp 100 ribu per eksemplar.

Dalam APBD 2014, buku yang dimaksud Ahok diadakan lewat beberapa program. Buku tersebut di antaranya berjudul Dari Delman Menuju MRT yang diperuntukkan bagi siswa sekolah menengah pertama dengan nilai proyek Rp 600 juta, sekolah menengah atas (Rp 500) juta, sekolah dasar (Rp 830 juta), dan sekolah menengah kejuruan (Rp 500 juta).

Judul buku lain yakni Urban Batavia Urban Jakarta yang diadakan dengan dana Rp 500 juta, Jakarta Dulu Rawa Sekarang Pencakar Langit (Rp 500 juta), dan Batavia Era Kolonial hingga Jokowi (Rp 500 juta).


Adapun rekan Rina di Fraksi Gerindra, Muhamad Sanusi mengatakan kasus buku dan melibatkan Rina hanya upaya untuk mendiskreditkan Gerindra. Sanusi mengatakan tak ada hubungannya peran Rina yang saat itu belum menjadi anggota Dewan dan menulis buku soal Ahok. "Apa bedanya menulis kata pengantar Ahok Kontraktornya siapa, yang ngerjain siapa, enggak ada hubungannya," ujar Sanusi.


Dalam penyusunan buku tersebut menurut Sanusi, Rina berperan pebagai penulis dan perumus materi dan penyusunan buku tersebut tak ada kaitannya dengan kampanye. "Jangan bicara bahan kampanye. Sudah baca bukunya belum?" kata Sanusi.

AISHA SHAIDRA

Advertising
Advertising

Berita terkait

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

2 hari lalu

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

Bulan lalu, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta mengajukan penonaktifan terhadap 92.493 NIK warga Jakarta ke Kemendagri.

Baca Selengkapnya

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

3 hari lalu

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

Mantan Gubernur DKI Jakarta Ahok mengatakan konsep tempat parkir bawah tanah Monas ini sempat masuk gagasannya.

Baca Selengkapnya

Hadiri Penetapan Caleg Terpilih di Solo, Gibran Berharap Bisa Merangkul Semua Kekuatan Politik

3 hari lalu

Hadiri Penetapan Caleg Terpilih di Solo, Gibran Berharap Bisa Merangkul Semua Kekuatan Politik

Gibran berharap Pemerintah Kota Solo dapat menjalin kerja sama yang baik dengan seluruh anggota DPRD.

Baca Selengkapnya

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

6 hari lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Pembatasan Kendaraan di UU DKJ, DPRD DKI: Sesuatu yang Harus Dikaji Lagi

7 hari lalu

Pembatasan Kendaraan di UU DKJ, DPRD DKI: Sesuatu yang Harus Dikaji Lagi

Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta mendesak untuk melakukan kajian yang matang sebelum menerapkan kebijakan pembatasan kendaraan pribadi sesuai UU DKJ.

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

7 hari lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

9 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

10 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

11 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Mantan Napi Korupsi Melenggang Menjadi Anggota Dewan: Nurdin Halid dan Desy Yusandi

38 hari lalu

Mantan Napi Korupsi Melenggang Menjadi Anggota Dewan: Nurdin Halid dan Desy Yusandi

ICW temukan 56 mantan napi korupsi ikut dalam proses pencalonan anggota legislatif Pemilu 2024. Nurdin Halid dan Desy Yusandi lolos jadi anggota dewan

Baca Selengkapnya