Celah Ini Dipakai Pelacur Menembus Apartemen Kalibata City

Reporter

Minggu, 3 Mei 2015 07:20 WIB

Surya Hakim (ketiga kiri) tersangka pembunuh Holly Angela, pada saat melakukan rekonstruksi di Apartemen Kalibata City, Jakarta, (3/12).Polisi telah menangkap 4 pelaku yaitu Gatot Supiartono, Surya Hakim, Abdul Latif, Pago, sementara tersangka Ruski Hutagalung masih buron. ANTARA/Widodo S. Jusuf

TEMPO.CO, Jakarta -Terjadinya pelacuran di apartemen Kalibata City diduga akibat longgarnya pengamanan. Mereka yang bukan penghuni bisa bebas keluar-masuk kamar tanpa diperiksa oleh petugas keamanan. “Masalah ini sudah kami sampaikan kepada pengelola, tapi tak pernah ditanggapi,” kata Umi Hanik, perwakilan warga Kalibata City, pada Kamis lalu.

Menurut Umi, sistem keamanan yang diterapkan pengelola tak sesuai dengan kondisi gedung. Ia mencontohkan penggunaan tangga darurat. “Pintunya hanya diganjal dan tidak ada yang menjaga, sehingga menjadi pintu masuk yang bukan penghuni,” kata dia. “Kalau yang masuk orang jahat, bagaimana?”

Citra, 45 tahun, seorang penghuni apartemen, mengaku sudah lama mengetahui adanya praktek prostitusi di lingkungan tempat tinggalnya. “Saya sering lihat cewek-cewek keluar-masuk dengan bebas,” kata dia. Terutama di unit 08AU di Tower Herbras.


Awalnya, Citra menduga mereka penghuni apartemen. Setelah memperhatikannya dengan saksama, mereka yang keluar-masuk tower itu selalu berbeda. Pekan lalu, polisi menggerebek unit itu. Polisi menyimpulkan bahwa unit tersebut sudah lama dijadikan sebagai tempat pelacuran.

Pernyataan Umi didukung Anggara, penghuni Tower Herbras. Menurut dia, keluar-masuk tower itu hanya bisa diakses dengan kartu khusus. Kartu tersebut hanya dimiliki pemilik dan pengelola. “Jika ada orang luar bisa bebas keluar-masuk, patut diduga kartu itu bisa diperoleh secara bebas,” kata pria berusia 50 tahun itu.


General Manager Badan Pengelola Apartemen Kalibata City, Evan T. Wallad, memastikan bahwa pemegang kartu adalah pemilik unit apartemen. “Ketika menyerahkannya, kami lihat dokumen kepemilikan,” kata dia.

Pengelola memang memiliki kartu cadangan yang bisa digunakan dalam kondisi darurat. Namun kartu ini juga tidak bisa sembarangan digunakan. “Harus jelas untuk apa penggunaannya. Saya harus hati-hati mengeluarkannya,” kata dia.


Evan mengatakan, meski memegang data semua pemilik, pengelola tak bisa memantau kegiatan mereka, seperti mengajak menginap anggota keluarga. “Itu sudah ke persoalan privasi,” katanya.

Apalagi jika si pemilik menyewakan unitnya kepada orang lain. Pelacuran di Kalibata City diduga dilakukan oleh penyewa yang menyewakan lagi unit apartemennya kepada orang lain untuk berkencan.

Evan menegaskan, pengelola tidak akan melakukan apa pun, seperti menyelidiki kepemilikan unit dan melaporkannya secara hukum, setelah polisi membongkar kasus pelacuran di apartemennya. “Kami sudah melakukan langkah pencegahan,” kata dia.

NINIS CHAIRUNNISA | SUSENO

Advertising
Advertising

Berita terkait

Perkiraan Cuaca BMKG: Hujan dan Petir Akan Melanda Jakarta

10 Desember 2018

Perkiraan Cuaca BMKG: Hujan dan Petir Akan Melanda Jakarta

BMKG membuat perkiraan cuaca dimana hujan disertai petir dan angin kencang akan melanda Jakarta.

Baca Selengkapnya

Korban Crane Ambruk di Kemayoran Jadi Pengungsi Sementara

7 Desember 2018

Korban Crane Ambruk di Kemayoran Jadi Pengungsi Sementara

Operator crane ambruk menyewa sebuah rumah untuk ditempati keluarga Husin yang rumahnya rusak tertimpa crane.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Buat Aturan Baru, Tim Pembebasan Lahan Dapat Honor

5 Desember 2018

Anies Baswedan Buat Aturan Baru, Tim Pembebasan Lahan Dapat Honor

Pergub 127 yang diteken Gubernur Anies Baswedan diharapkan mampu mempercepat program pembebasan lahan yang selama ini tersendat.

Baca Selengkapnya

Bos Sarana Jaya Ingin Sulap Tanah Abang Seperti SCBD 8 Tahun Lagi

23 Oktober 2018

Bos Sarana Jaya Ingin Sulap Tanah Abang Seperti SCBD 8 Tahun Lagi

Desain penataan Tanah Abang menjadi seperti kawasan SCBD Jakarta, masih digarap dan ditargetkan selesai tahun ini

Baca Selengkapnya

DKI Bantah Gunungan Sampah Muara Baru Imbas Konflik dengan Bekasi

22 Oktober 2018

DKI Bantah Gunungan Sampah Muara Baru Imbas Konflik dengan Bekasi

Dinas LH menjelaskan tumpukan sampah karena truk di Jakarta Utara sedang perawatan oleh agen tunggal pemegang merek (ATPM).

Baca Selengkapnya

Dinas LH: DKI Tetap Butuh Bantargebang Meski ITF Sunter Dibangun

22 Oktober 2018

Dinas LH: DKI Tetap Butuh Bantargebang Meski ITF Sunter Dibangun

ITF Sunter hanya mengelola 2.200 ton sampah per hari dan 10 % residu harus dibuang ke Bantargebang.

Baca Selengkapnya

Koalisi Masyarakat Dukung Rencana DKI Stop Eksploitasi Air Tanah

16 Oktober 2018

Koalisi Masyarakat Dukung Rencana DKI Stop Eksploitasi Air Tanah

Penghentian eksploitasi air tanah, kata Koalisi Masyarakat, bisa menekan penurunan permukaan tanah di Ibu Kota.

Baca Selengkapnya

Pemerintah DKI Susun Aturan Penghentian Eksploitasi Air Tanah

16 Oktober 2018

Pemerintah DKI Susun Aturan Penghentian Eksploitasi Air Tanah

DKI mengusulkan anggaran Rp 1,2 triliun untuk perluasan jaringan pipa air bersih menekan eksploitasi air tanah.

Baca Selengkapnya

Rekayasa Lalu Lintas, Jalan Wahid Hasyim Bakal Satu Arah

1 Oktober 2018

Rekayasa Lalu Lintas, Jalan Wahid Hasyim Bakal Satu Arah

Uji coba rekayasa lalu lintas dilakukan pada 8 Oktober hingga 23 Oktober nanti.

Baca Selengkapnya

Siap-siap Musim Hujan, 129 Kelurahan di DKI yang Terancam Banjir

13 September 2018

Siap-siap Musim Hujan, 129 Kelurahan di DKI yang Terancam Banjir

Balai Besar menjelaskan, wilayah yang berpotensi terendam banjir di Jakarta berada di daerah aliran sungai yang belum dinormalisasi.

Baca Selengkapnya