TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok melantik 649 pejabat DKI eselon III dan IV hari ini. Dalam pidatonya, Ahok berkata pejabat DKI harus dapat bekerja cepat dan tepat agar dapat mempertahankan posisinya.
"Tak ada zona aman. Ini perlombaan," katanya di halaman Balai Kota, Senin, 18 Mei 2015.
Ahok juga tak memberi kesempatan bagi pejabat yang kinerjanya biasa-biasa saja. Menurut dia, tuntutan warga DKI terhadap pelayanan pemerintah provinsi sangat besar. Jadi, pejabat harus menjadi pelayan terbaik bagi masyarakat. "Jika kinerjanya tak optimal, Anda tak usah jadi PNS DKI," ujarnya.
Ahok menilai ada dua hal yang membuat pelayanan di Pemprov DKI belum optimal. Pertama, banyak pejabat yang masih terima suap, baik dari perusahaan swasta atau masyarakat sipil.
Hal ini membuat oknum pejabat itu malas bekerja. "Padahal, Pemprov sudah memberikan kesempatan bagi PNS untuk kerja giat agar mendapatkan Tunjangan Kerja Dinamis penuh," katanya.
Alasan lain, banyak PNS DKI yang kemampuannya tak sesuai dengan posisinya. Misalnya, PNS golongan rendah yang gajinya bisa mencapai Rp 9 juta per bulan ternyata nilai kemampuannya hanya di bawah Rp 2 juta. Hal ini menyebabkan kinerja menjadi tak optimal, bahkan tak terealisasi dengan baik.
Karena itu, Ahok membuka kesempatan bagi setiap kepala satuan kerja perangkat daerah (SKPD) untuk mengevaluasi kinerja bawahannya. Tak hanya itu, bawahannya pun dipersilakan untuk melaporkan atasan yang kemampuan kerjanya dipertanyakan. "Jangan sampai ada eselon II yang tak bisa mengetik dan malah gosok batu akik," kata Ahok.
YOLANDA RYAN ARMINDYA
Berita terkait
Kepala Desa Mendapat Uang Pensiun, Pekerjaan Apa Saja yang Mendapat Uang Pensiun Tetap?
2 hari lalu
UU Desa yang diteken Jokowi menyebutkan kepala desa akan mendapat uang pensiun, Profesi apa lagi yang mendapat uang pensiun tetap?
Baca SelengkapnyaAhok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang
2 hari lalu
Bulan lalu, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta mengajukan penonaktifan terhadap 92.493 NIK warga Jakarta ke Kemendagri.
Baca SelengkapnyaCerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta
3 hari lalu
Mantan Gubernur DKI Jakarta Ahok mengatakan konsep tempat parkir bawah tanah Monas ini sempat masuk gagasannya.
Baca SelengkapnyaKantornya Digeledah KPK, Ini Kasus yang Menyeret Sekjen DPR Indra Iskandar
4 hari lalu
Penyidik KPK menggeledah kantor Sekretariat Jenderal DPR atas kasus dugaan korupsi oleh Sekjen DPR, Indra Iskandar. Ini profil dan kasusnya.
Baca SelengkapnyaDisebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?
5 hari lalu
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sedang menjadi sorotan publik karena sejumlah kasus dan disebut tukang palak. Berapa pendapatan pegawai Bea Cukai?
Baca Selengkapnya4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024
6 hari lalu
Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?
Baca SelengkapnyaKPK Terima 214 CPNS Baru di 19 Unit Kerja
6 hari lalu
KPK berharap ke depannya, paraCPNS baru ini dapat menjaga nama baik lembaga dalam menjalankan tugasnya.
Baca SelengkapnyaPakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?
7 hari lalu
Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaAhok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono
9 hari lalu
PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?
Baca SelengkapnyaBoyamin Saiman Sambangi KPK Minta Bantuan Mutasi PNS ke Nurul Ghufron
10 hari lalu
Boyamin Saiman menyambangi KPK hari ini untuk menyampaikan surat permohonan bantuan kepada Nurul Ghufron. Satire minta dibantu mutasi PNS.
Baca Selengkapnya