BEM Seluruh Indonesia Pastikan Demo Esok Hari  

Reporter

Editor

Nur Haryanto

Rabu, 20 Mei 2015 11:57 WIB

Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam BEM UI dan Ikatan Alumni Lintas Almamater di Indonesia mengelar Rapat Akbar Gerakan Anti Korupsi Nasional, di kampus UI Salemba, Jakarta, 20 Maret 2015. Mereka menuntut Jokowi untuk memperkuat KPK, reformasi Polri dan lembaga peradilan. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Koordinator Pusat Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia Ahmad Khairudin Syam mengatakan ada beberapa pihak yang salah kaprah ihwal rencana demonstrasi mahasiswa yang akan dilakukan saat Hari Kebangkitan Nasional, Rabu, 20 Mei 2015. Menurut dia, seluruh BEM Universitas sepakat untuk demonstrasi esok hari.

"Kami sepakat untuk demonstrasi pada esok hari, 21 Mei 2015, karena momentumnya pas, peringatan reformasi," katanya di Bunderan Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu, 20 Mei 2015.

Khairudin mengatakan tak ada perwakilan BEM yang akan demonstrasi di Istana Negara pada hari ini. Namun, ia memperkirakan, demonstrasi hari ini akan dilakukan oleh mahasiswa yang tergabung dalam organisasi ekstra seperti Himpunan Mahasiswa Islam, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia, dan lain-lain

Untuk demonstrasi besok, Khairudin memperkirakan, akan ada seribuan mahasiswa yang turun ke Istana Negara. "Kami akan memulai aksi sejak pagi hari, pukul 10.00 WIB, dengan long march dari patung kuda sampai depan Istana Negara," tutur mahasiswa Universitas Lampung ini.

Sebelumnya, Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal Unggung Cahyono mengerahkan 7.610 personel dari polisi, TNI, dan pemerintah DKI untuk mengamankan demonstrasi besar-besaran yang akan digelar oleh berbagai kelompok mahasiswa. Berdasarkan laporan yang diterima polisi, sebanyak 107 elemen mahasiswa bakal menggelar unjuk rasa.

Menurut pantauan Tempo beberapa saat lalu, di Bunderan HI hanya ada belasan mahasiswa yang berorasi. Belasan mahasiswa tersebut ialah ketua BEM dari beberapa universitas seperti, Universitas Padjadjaran, Universitas Gadjah Mada, Universitas Sriwijaya, Universitas Lampung, Universitas Indonesia, Universitas Negeri Jakarta, dan beberapa universitas swasta.

Dalam orasinya, mereka mengkritik kebijakan Presiden Joko Widodo ihwal kontrak karya dan naik-turunnya harga BBM bersubsidi. "Carut-marut sektor energi disebabkan oleh kebijakan yang tak tepat," ujar Khairudin.

GANGSAR PARIKESIT

Berita terkait

Menolak Lupa Tragedi Trisakti 1998, Mereka Tewas Ditembak di Dalam Kampus

4 hari lalu

Menolak Lupa Tragedi Trisakti 1998, Mereka Tewas Ditembak di Dalam Kampus

Tragedi Trisakti pada 12 Mei 1998 merupakan peristiwa berdarah menjelang reformasi. Empat mahasiswa Trisakti tewas ditembak di dalam kampus.

Baca Selengkapnya

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

15 hari lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

22 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

22 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

23 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

29 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

29 hari lalu

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024

Baca Selengkapnya

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

29 hari lalu

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

29 hari lalu

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

Polisi mulai menutup Jalan Medan Merdeka Barat menyusul rencana demonstrasi jelang sidang putusan sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca Selengkapnya

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

30 hari lalu

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

Komandan Tim Kampanye Nasional bidang relawan Haris Rusli Moti menyatakan, Prabowo meminta penghentian aksi damai di depan gedung MK

Baca Selengkapnya