TEMPO.CO, Jakarta - Koordinator Pusat Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia, Ahmad Khairudin Syam, menginstruksikan pada ketua Badan Eksekutif Mahasiswa dari berbagai universitas untuk tidak memberikan pernyataan apa pun pada wartawan sebelum demonstrasi berakhir. Hal itu disebabkan karena kecewanya dia pada salah satu pemberitaan dari sebuah situs berita yang menyudutkan mahasiswa.
"Di salah satu situs berita, kami dituduh ingin menjungkalkan Presiden Joko Widodo," keluhnya, di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis, 21 Mei 2015.
Menurut dia, seluruh mahasiswa harus tetap fokus pada tuntutannya yaitu mengembalikan subsidi bahan bakar minyak dan menasionalisasi Blok Mahakam dan PT Freeport Indonesia. "Biasanya pertanyaan wartawan bermacam-macam jadi tetap fokus pada tujuan demonstrasi hari ini," tuturnya.
Selain itu dalam demonstrasi hari ini, kata Khairudin, mahasiswa siap bermalam di depan Istana Negara jika tak ada perwakilan Istana yang mau menemui mereka.
Menurut pantauan Tempo, ratusan mahasiswa dari berbagai universitas tampak menggunakan jas almamater masing-masing kampusnya. Beberapa orang terlihat menggunakan ikat kepala putih. Mereka tampak membentangkan spanduk dengan tulisan yang mengkritik kebijakan Jokowi ihwal penetapan harga BBM.
Sebelumnya di sebuah situs berita, menyiarkan kabar jika aksi demonstrasi perwakilan ketua BEM Universitas di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Kamis, 20 Mei 2015, dianggap ingin menjungkalkan Presiden Joko Widodo. Padahal dalam demonstrasi tersebut, tak ada mahasiswa yang menyatakan ingin menjungkalkan Jokowi.
GANGSAR PARIKESIT
Berita terkait
Harta Kekayaan Megawati, SBY, dan Jokowi Saat Akhir Menjabat Presiden RI, Siapa Paling Tajir?
29 hari lalu
Harta kekayaan Jokowi Rp 95,8 miliar selama menjabat. Bandingkan dengan harta kekayaan presiden sebelumnya, Megawati dan SBY. Ini paling tajir.
Baca SelengkapnyaPendukung Bersorak Setiap Prabowo Sebut Nama Titiek Soeharto, Ini Profil Anak Keempat Presiden RI ke-2
18 Februari 2024
Setiap kali Prabowo menyebut nama Titiek Soeharto, pendukungnya bersorak. Berikut profil pemilik nama Siti Hediato Hariyadi.
Baca SelengkapnyaMasa-masa Akhir Jabatan Presiden RI dari Sukarno hingga Jokowi, Beberapa Berakhir Tragis
13 Februari 2024
Tujuh Presiden RI miliki cerita pada akhir masa jabatannya. Sukarno, Soeharto, BJ Habibie, Gus Dur, Megawati, SBY, dan Jokowi punya takdirnya.
Baca Selengkapnya50 Tahun Peristiwa Malari, Salah Satu Ikon Demonstrasi Mahasiswa
15 Januari 2024
Pada 15 Januari 1974 atau 50 tahun lalu terjadi Peristiwa Malari, akronim dari Malapetaka Lima Belas Januari. Salah satu ikonik demonstrasi mahasiswa
Baca SelengkapnyaSejak Kapan Megawati Menjadi Ketua Umum PDIP?
11 Januari 2024
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bisa disebut sebagai ketua umum partai terlama di negeri ini. Sejak kapan?
Baca SelengkapnyaMengenang Gus Dur: Berikut Profil, Pemikiran, hingga Prosesi Pemakamannya
1 Januari 2024
Genap 14 tahun kepergian Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Berikut kilas balik profil dan perjalanannya sebagai ulama dan presiden ke-4 RI.
Baca SelengkapnyaCatatan 10 Tahun Terakhir Pertemuan Jokowi - SBY, Terakhir di Istana Bogor
5 Oktober 2023
Pada 2 Oktober 2023, Presiden Jokowi bertemu Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Ini catatan pertemuan mereka.
Baca SelengkapnyaMegawati Haqul Yakin Ganjar Jadi Presiden RI ke-8, Jokowi: Habis Dilantik Besoknya Langsung...
2 Oktober 2023
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden Jokowi meyakini Ganjar Pranowo menang Pemilu 2024 dan menjadi Presiden RI ke-8.
Baca SelengkapnyaTuntutan Demonstrasi Mahasiswa 'September Hitam' di Gedung Sate: Soal Pulau Rempang dan Dago Elos
30 September 2023
Demonstrasi mahasiswa di Gedung Sate digelar untuk memperingati September Hitam dan menyoroti pelanggaran HAM di Dago Elos dan Pulau Rempang
Baca SelengkapnyaMr Assaat Gelar Datuk Mudo 9 Bulan Pernah Jadi Presiden RI, Tandatangannya Buat UGM Berdiri
19 September 2023
Mr Assaat pernah menjadi acting Presiden RI selama 9 bulan pada 1949-1950. Tanpa kepemimpinannya, Indonesia mungkin saja direbut kembali Belanda.
Baca Selengkapnya