TEMPO Interaktif, Jakarta: Forum Bersama (Forbes) Pedagang Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (22/9), siang ini unjuk rasa ke Balai Kota DKI Jakarta, Jl. Kebon Sirih. Mereka menolak persetujuan diam-diam PD Pasar Jaya dengan PT Sumarecon serta empat perusahaan lain dalam proyek peremajaan blok B, C, D, E Pasar Tanah Abang.?Kami menyesalkan sikap PD Pasar Jaya yang membuat memorandum of understanding secara diam-diam tanpa memperhatikan aspirasi pedagang,? kata Refriyon, koordinator aksi pedagang Tanah Abang.Menurut pedagang, persetujuan diam-diam tanpa melibatkan pedagang ini mengulangi kejadian saat PD Pasar Jaya sempat akan menjalin kerjasama dengan PT Sari Kebon Jeruk Permai, yang akhirnya batal.Mewakili para pedagang, Refriyon berpendapat, Forbes menghendaki proyek peremajaan Pasar Tanah Abang dilakukan dengan kerjasama antara PD Pasar Jaya dengan Tommy Soeharto selaku investor. ?Saya tegaskan, pedagang tidak menolak pembongkaran pasar. Kami hanya minta aspirasi kami didengar,? katanya.Refriyon berpendapat, pedagang lebih menyetujui masuknya Tommy karena dinilai menguntungkan pedagang lama. ?Harganya cocok untuk pedagang pribumi. Selain itu, pedagang lama dijanjikan mendapat tempat dan lantai yang sama,? katanya. Yang dimaksud ?harga yang cocok? yakni tarif antara Rp 20-50 juta tiap meter persegi untuk hak pakai stand selama 25 tahun.Kalau unjuk rasa kali ini tak mendapatkan hasil, Refriyon menyatakan akan mengerahkan massa lebih banyak. ?Saat ini, kami menyiapkan 400 orang pedagang ke Balai Kota. Kalau belum berhasil, seribu orang lagi siap bergerak,? katanya. Jojo Raharjo