Kisah Pedagang Kerak Telur dan Mahalnya Sewa di Jakarta Fair  

Reporter

Sabtu, 30 Mei 2015 07:20 WIB

Wakil Presiden, Jusuf Kalla (tengah), bersama Ketua Panitia Jakarta Fair, Murdaya Poo (kiri) dan Gubernur DKI Jakarta, Ahok (kanan), meresmikan Pembukaan Jakarta Fair Kemayoran 2015 di Jakarta, 29 Mei 2015. JFK 2015 dimeriahkan oleh sekitar 2700 perusahaan peserta pameran. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Tatapan mata Nurdin Husein tampak kosong. Sambil duduk di atas kursi kecilnya, pria penjual kerak telur ini tampak sabar menunggu datangnya pembeli.

"Sewa tempat di Jakarta Fair Kemayoran ini cukup mahal. Ini bukan pesta rakyat, melainkan bisnis semata," ucap pria berpeci merah ini kepada Tempo di Jakarta International Expo, Jakarta, Jumat sore, 29 Mei 2015.

Pria berusia 60 tahun ini khawatir dagangannya tak laku karena dia harus menaikkan harganya menjadi Rp 20 ribu, naik Rp 5 ribu dari tahun lalu, untuk menutup biaya sewa tempat di Jakarta Fair Kemayoran.

Pria yang tinggal di Tegal Parang, Jakarta Selatan, ini menuturkan harus mengeluarkan uang sewa sebesar Rp 4,5 juta selama pameran berlangsung. Padahal, kata dia, tempat yang disewanya hanya berukuran 1,5 x 1,5 meter persegi.

Direktur Pemasaran PT Jakarta International Expo Ralph Scheunemann membantah jika Jakarta Fair Kemayoran disebut tak berpihak kepada pedagang kecil. Menurut dia, harga sewa tempat di pameran ini tergolong murah.

Dia menjelaskan harga sewa tempat di Jakarta Fair Kemayoran Rp 2,5 juta per meter persegi untuk bagian luar dan Rp 3,6 juta per meter persegi untuk bagian dalam. "Harga sewa tempat naiknya tak lebih dari 5 persen dibanding tahun lalu dan harga sewa itu bergantung pada lokasinya," tuturnya.

Ralph mengklaim harga sewa tersebut lebih murah jika dibandingkan dengan harga sewa dalam pameran lain. Sebab, penyelenggaraan Jakarta Fair Kemayoran lebih lama, yakni 38 hari pada tahun ini. "Kalau pameran lain paling diselenggarakan selama lima hari," katanya.

Menurut dia, porsi peserta pameran di Jakarta Fair Kemayoran telah sesuai. Ia menuturkan saat ini peserta pameran terdiri atas 60 persen perusahaan besar/kecil swasta dan 40 persen pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta koperasi.

Jakarta Fair Kemayoran 2015 dibuka pada Jumat malam, 29 Mei 2015. Pameran yang diselenggarakan untuk memperingati hari ulang tahun DKI Jakarta yang ke-488 ini akan digelar selama 38 hari hingga 5 Juli 2015.

Pameran tersebut diikuti oleh 2.700 peserta yang membuka 1.500 gerai. Peserta pameran tersebut terdiri atas perusahaan multinasional, besar, menengah, dan kecil serta pelaku UMKM dan koperasi dari 22 provinsi.

GANGSAR PARIKESIT









Berita terkait

Perkiraan Cuaca BMKG: Hujan dan Petir Akan Melanda Jakarta

10 Desember 2018

Perkiraan Cuaca BMKG: Hujan dan Petir Akan Melanda Jakarta

BMKG membuat perkiraan cuaca dimana hujan disertai petir dan angin kencang akan melanda Jakarta.

Baca Selengkapnya

Korban Crane Ambruk di Kemayoran Jadi Pengungsi Sementara

7 Desember 2018

Korban Crane Ambruk di Kemayoran Jadi Pengungsi Sementara

Operator crane ambruk menyewa sebuah rumah untuk ditempati keluarga Husin yang rumahnya rusak tertimpa crane.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Buat Aturan Baru, Tim Pembebasan Lahan Dapat Honor

5 Desember 2018

Anies Baswedan Buat Aturan Baru, Tim Pembebasan Lahan Dapat Honor

Pergub 127 yang diteken Gubernur Anies Baswedan diharapkan mampu mempercepat program pembebasan lahan yang selama ini tersendat.

Baca Selengkapnya

Bos Sarana Jaya Ingin Sulap Tanah Abang Seperti SCBD 8 Tahun Lagi

23 Oktober 2018

Bos Sarana Jaya Ingin Sulap Tanah Abang Seperti SCBD 8 Tahun Lagi

Desain penataan Tanah Abang menjadi seperti kawasan SCBD Jakarta, masih digarap dan ditargetkan selesai tahun ini

Baca Selengkapnya

DKI Bantah Gunungan Sampah Muara Baru Imbas Konflik dengan Bekasi

22 Oktober 2018

DKI Bantah Gunungan Sampah Muara Baru Imbas Konflik dengan Bekasi

Dinas LH menjelaskan tumpukan sampah karena truk di Jakarta Utara sedang perawatan oleh agen tunggal pemegang merek (ATPM).

Baca Selengkapnya

Dinas LH: DKI Tetap Butuh Bantargebang Meski ITF Sunter Dibangun

22 Oktober 2018

Dinas LH: DKI Tetap Butuh Bantargebang Meski ITF Sunter Dibangun

ITF Sunter hanya mengelola 2.200 ton sampah per hari dan 10 % residu harus dibuang ke Bantargebang.

Baca Selengkapnya

Koalisi Masyarakat Dukung Rencana DKI Stop Eksploitasi Air Tanah

16 Oktober 2018

Koalisi Masyarakat Dukung Rencana DKI Stop Eksploitasi Air Tanah

Penghentian eksploitasi air tanah, kata Koalisi Masyarakat, bisa menekan penurunan permukaan tanah di Ibu Kota.

Baca Selengkapnya

Pemerintah DKI Susun Aturan Penghentian Eksploitasi Air Tanah

16 Oktober 2018

Pemerintah DKI Susun Aturan Penghentian Eksploitasi Air Tanah

DKI mengusulkan anggaran Rp 1,2 triliun untuk perluasan jaringan pipa air bersih menekan eksploitasi air tanah.

Baca Selengkapnya

Rekayasa Lalu Lintas, Jalan Wahid Hasyim Bakal Satu Arah

1 Oktober 2018

Rekayasa Lalu Lintas, Jalan Wahid Hasyim Bakal Satu Arah

Uji coba rekayasa lalu lintas dilakukan pada 8 Oktober hingga 23 Oktober nanti.

Baca Selengkapnya

Siap-siap Musim Hujan, 129 Kelurahan di DKI yang Terancam Banjir

13 September 2018

Siap-siap Musim Hujan, 129 Kelurahan di DKI yang Terancam Banjir

Balai Besar menjelaskan, wilayah yang berpotensi terendam banjir di Jakarta berada di daerah aliran sungai yang belum dinormalisasi.

Baca Selengkapnya