Kasus Akseyna UI: Misteri Jibril dan 5 Orang di Kamar Ace
Editor
Bobby Chandra
Rabu, 3 Juni 2015 09:43 WIB
TEMPO.CO, Depok - Maryamah, 37 tahun, penjaga rumah kos Wisma Widya, mengenang kembali malam-malam saat identitas mayat Akseyna Ahad Dori dikenali. Awalnya, ia tak menyangka bahwa mayat yang ditemukan di danau UI adalah Akseyna alias Ace, mahasiswa Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia.
Maryamah baru mengetahui jenazah itu adalah salah seorang anak yang menempati salah satu kamar di Wisma Widya pada Senin sore, 30 Maret 2015, empat hari setelah menghilang. Terakhir terlihat di Wisma Widya, kata Maryamah, Akseyna sedang mengambil air minum pukul 24.00 di lantai bawah. (Baca: Wanita Ini Puasa Senin-Kamis Agar Kasus Akseyna Terungkap)
Kata Maryamah, yang melihat Akseyna mengambil minum adalah suaminya, Edi Sukardi, 42 tahun. Setelah dua hari menghilang, Edi berinisiatif mencari Akseyna. Pada Jumat, 27 Maret, sehari setelah jenazah Akseyna ditemukan di danau UI, Jibril—teman Akseyna—datang ke kamar kos sahabatnya itu.
Saat itu, Jibril datang pukul 09.00, meminta izin untuk masuk ke kamar Akseyna. Di depan kamar Akseyna, di lantai 2, Jibril mengetuk pintu cukup lama, tapi pintu kamar Akseyna tidak juga dibuka. "Sepuluh menitan diketuk-ketuk tapi enggak dibukain," ucap Maryamah. (Baca pula: Kasus Akseyna UI: Ini Sederet Gelagat Aneh Saksi Kunci)
Melihat Jibril terus mengetuk dan tidak juga dibukakan, Maryamah lalu menemui Jibril. Saat itu ia merasa kasihan kepada Jibril. Yang terlintas dalam benak Maryamah adalah Akseyna tidur terlalu nyenyak dan banyak tugas yang harus dikerjakan.
"Jadi saya naik ke lantai atas untuk menemui Jibril dan membawa kunci serep kamar Akseyna," ujarnya. Saat dibuka, kamar Akseyna berantakan. Lalu, kamar itu ditutup kembali karena orang yang dicari tidak ada. "Jibril dan saya tidak masuk kamarnya. Jibril lalu pulang karena Akseyna tidak ada," katanya. (Baca: Ungkap Kasus Akseyna, Alibi Para Saksi Akan Diteliti Lagi)