Selain GO-JEK, Ada Layanan Ojek Grab Bike  

Reporter

Sabtu, 13 Juni 2015 06:50 WIB

Ilustrasi Go-jek. REUTERS/Beawiharta

TEMPO.CO , Jakarta - Ternyata selain GO-JEK, ada layanan lain yang sejenis, yakni Grab Bike. Layanan jasa transportasi sepeda motor ini jadi pilihan warga Jakarta untuk mengatasi kemacetan.

Mustika Wati mengatakan faktor promosi menjadi salah satu alasan dirinya menggunakan GO-JEK. "Begitu tahu ada promo, mulai deh kepikiran untuk mencoba," kata Mustika saat dihubungi Tempo, Jumat, 12 Juni 2015.

Mustika, akrab dipanggil Ika, menerangkan ada selisih harga yang cukup besar antara menggunakan ojek biasa dengan GO-JEK. Ketika masa promosi, Ika hanya perlu mengeluarkan ongkos sebesar Rp 10.000 untuk jarak tempuh maksimal 25 kilometer. Sementara jika naik ojek biasa, ia mesti membayar Rp 15.000. Kepuasan lainnya yang didapat Ika ialah adanya rasa aman dan pemesanan bisa dilakukan tanpa mengenal waktu dan tempat.

Meski demikian, Ika mengatakan bukan pengguna setia GO-JEK. Kala tidak dikejar waktu, pegawai kantoran di kawasan Senayan, Jakarta, ini lebih memilih menggunakan transportasi umum lainnya, seperti Transjakarta. Bahkan, ia tak segan menggunakan pesaing GO-JEK lainnya, yaitu Grab Bike.

Faktor keamanan, keselamatan, dan kebersihan menjadi pilihan utama Ika ketika menggunakan jasa transportasi umum. Menurut Ika, para pengemudi GO-JEK selalu mengutamakan keselamatan penumpangnya dengan wajib mengenakan helm. Selain itu, identitas pengemudi pun mesti dikenakan.

Selain soal murah, kejelasan dalam hal tarif dan ketepatan waktu menjadi alasan tersendiri bagi Natalia Dolorosa, 26 tahun, dalam memilih layanan GO-JEK. Uniknya, Natalia belum pernah sekali pun menaiki GO-JEK. "Saya pakai GO-JEK untuk antar makanan," ucap warga Sunter, Jakarta Utara, ini.

Dalam sebulan terakhir ia sudah memesan tiga kali layanan antarmakanan lewat aplikasi Go-Jek di telepon genggamnya. Hasilnya ternyata cukup memuaskan. "Mereka datangnya cepat, sesuai dengan perkiraan waktu di aplikasi," kata Natalia. Ditambah dengan layanan yang sopan dan pesanan makanan yang akurat.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengimbau tukang ojek untuk bergabung dengan GO-JEK untuk mengatasi persaingan bisnis. Menurut dia, dengan adanya Go-Jek, tukang ojek tak perlu menghabiskan waktu untuk menunggu penumpang. Namun usulan Ahok ini mendapat kecaman dari Organisasi Angkutan Darat (Organda). Ketua Organda DKI Jakarta Shafruhan Sinungan malah mendesak gubernur untuk menegakan aturan lalu lintas dan angkutan penumpang. Dalam Undang-undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Nomor 22 Tahun 2009 disebutkan sepeda motor bukan untuk angkutan umum orang atau barang.

Cerita kekerasan yang dialami sopir GO-JEK ini merebak dari media sosial seperti Twitter dan Path. Para pengguna layanan GO-JEK menceritakan sopir GO-JEK yang ia pesan mengalami ancaman ketika hendak menjemputnya.

Salah satunya, pelanggan GO-JEK bernama Boris Anggoro yang menuturkan pengalamannya di Path. "Abangnya nelpon katanya dia disamperin lima abang ojek yang mangkal deket kantor mau dipukulin," tutur Boris di Path. Tak lama, sopir GO-JEK yang sejatinya hendak menjemput Boris kembali menelepon. Sopir itu meminta Boris membatalkan pesanan karena si sopir dikejar tukang ojek lain hingga lampu merah. Bahkan, sopir GO-JEK ini harus bersembunyi di antara pedagang kaki lima.

Awalnya, Boris menyangka si sopir GO-JEK berbohong. Ia pun kembali memesan layanan GO-JEK. Ternyata sopir GO-JEK itu juga mengalami hal yang sama. Bahkan, tukang ojek itu mendorong tubuh sopir GO-JEK. Lantaran tak ingin sopir GO-JEK ini celaka, Boris mengalah dan memintanya pergi. Lalu ia memilih tukang ojek yang mangkal di kantornya untuk mengantar ke Kalibata City. Ia dikenai biaya Rp 45 ribu. "Sementara rate GO-JEK hanya Rp 27 ribu," Boris mengeluh.

ADITYA BUDIMAN | NIEKE INDRIETTA


Berita terkait

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

39 hari lalu

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

6 Maret 2024

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

Bagaimana mekanisme penerapan tiket berbasis akun atau Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta?

Baca Selengkapnya

Sopir Bajaj Pengeroyok Juru Parkir di Kemayoran Diancam Penjara 5 Tahun dan 6 Bulan

20 Februari 2024

Sopir Bajaj Pengeroyok Juru Parkir di Kemayoran Diancam Penjara 5 Tahun dan 6 Bulan

Sopir bajaj pelaku pengeroyokan terhadap juru parkir di Kemayoran diancam penjara 5 tahun dan 6 bulan.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari

16 Februari 2024

Begini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari

Pengolahan sampah berbasis reduce-reuse-recycle atau yang populer disebut TPS 3R bisa mengolah sekitar 50 ton sampah per hari.

Baca Selengkapnya

Kisah Konser Coldplay: Penonton Jengkel Tarif Ojek Melambung Tinggi

17 November 2023

Kisah Konser Coldplay: Penonton Jengkel Tarif Ojek Melambung Tinggi

Kehadiran ojek dadakan di GBK tak luput membuat penonton konser Coldplay yang menggunakan jasa mereka menjadi jengkel.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Pendukung Transportasi Publik Dioptimalkan, Pembayaran Terintegrasi hingga LRT Diperpanjang

27 September 2023

Jokowi Minta Pendukung Transportasi Publik Dioptimalkan, Pembayaran Terintegrasi hingga LRT Diperpanjang

Presiden Jokowi menginstruksikan agar jajarannya berkolaborasi untuk mengoptimalkan layanan pendukung infrastruktur publik.

Baca Selengkapnya

Pria Membalsam Mata Tukang Ojek di Kalideres, Polisi: Beli di Stasiun untuk Badannya yang Sakit

22 Maret 2023

Pria Membalsam Mata Tukang Ojek di Kalideres, Polisi: Beli di Stasiun untuk Badannya yang Sakit

Seorang pria membalsam mata tukang ojek lalu mau merampas sepeda motor milik korban. Beli balsam di stasiun.

Baca Selengkapnya

Bapanas Bareng Hero Supermarket DKI Gelar Program Food Rescue

21 Februari 2023

Bapanas Bareng Hero Supermarket DKI Gelar Program Food Rescue

Bapanas bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Hero Supermarket meluncurkan program Food Rescue.

Baca Selengkapnya

Awal Maret 2023, PT PGN Uji Coba Konversi Kendaraan dari Bensin ke Gas

31 Januari 2023

Awal Maret 2023, PT PGN Uji Coba Konversi Kendaraan dari Bensin ke Gas

PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk merencanakan melakukan konversi terhadap kendaraan bermotor berbahan bakar bensin menjadi bahan bakar gas.

Baca Selengkapnya

Polisi Tembak Kaki Begal yang Bunuh Tukang Ojek Pangkalan di Tangerang Karena Mencoba Kabur

24 Januari 2023

Polisi Tembak Kaki Begal yang Bunuh Tukang Ojek Pangkalan di Tangerang Karena Mencoba Kabur

Polisi menembak kaki begal yang membunuh tukang ojek pangkalan di Tangerang. Mencoba kabur saat mau ditangkap.

Baca Selengkapnya