Cara Ahok Cegah Pemerkosaan di Angkot Jakarta  

Reporter

Senin, 22 Juni 2015 18:50 WIB

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menaiki KRL dengan gerbong khusus bertemakan sejarah transportasi Ibu Kota yang diluncurkan di Stasiun Jakarta Kota, 21 Juni 2015. TEMPO/M IQBAL ICHSAN

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menduga adanya pemerkosaan dalam angkutan kota disebabkan oleh terbatasnya jumlah bus. Menurut dia, jika jumlah bus sudah mencukupi, tak mungkin masyarakat memilih naik angkutan kota.

Ahok, sapaan akrab Basuki, mengajak pemilik angkutan umum untuk bergabung dengan PT Transjakarta dengan skema kerja sama pembayaran rupiah per kilometer. "Kalau sistem tersebut sudah berjalan, tak ada lagi sopir tembakan," ujarnya di Silang Barat Monumen Nasional, Jakarta, Senin, 22 Juni 2015.

Sebelumnya, seorang karyawati berinisial NA, 35 tahun, mengalami pemerkosaan saat menaiki angkutan umum D-01 rute Kebayoran Lama-Ciputat, Minggu, 20 Juni 2015. Pelaku pemerkosaan adalah sopir angkutan kota berinisial DA.

Dengan skema pembayaran rupiah per kilometer, kata Ahok, tarif bus akan menjadi lebih murah lantaran masyarakat mendapatkan subsidi dari pemerintah. "Nah kalau tarif bus lebih murah, masyarakat tak mau lagi naik angkot yang mahal dan seram. Itulah, tarif murah, yang kami tawarkan," ujarnya.

Selain itu, untuk meningkatkan rasa aman, pemerintah DKI, Ahok menambahkan, sedang melakukan pemasangan 6 ribu closed-circuit television (CCTV) di wilayah Ibu Kota. "Kami akan bangun terus kamera CCTV dengan resolusi tinggi," ucapnya.

Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian mengatakan akan menindak tegas pelaku pemerkosaan sesuai dengan aturan yang berlaku. "Saat ini proses hukumnya sudah jalan," katanya.

Untuk mencegah hal serupa, pemerkosaan di angkutan umum, terjadi lagi, kata Tito, lembaganya akan bekerja sama dengan organisasi angkutan darat (Organda) untuk menciptakan sarana transportasi publik yang lebih nyaman. "Kami bisa bekerja sama ihwal pendataan angkutan umum hingga kualifikasi sopir," ujarnya.

Tito menambahkan, kepolisian juga akan meningkatkan patroli rutin untuk mencegah maraknya pemerkosaan di angkutan umum dan memberikan rasa aman bagi masyarakat. "Selain itu, kami berharap program pemerintah DKI membangun 6 ribu kamera CCTV dan sistem pengaduan satu atap di nomor 119 bisa segera terealisasikan," tuturnya.

GANGSAR PARIKESIT

Berita terkait

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

1 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

3 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

16 hari lalu

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

New York Times Meragukan Artikelnya Sendiri Soal Kisah Perkosaan Hamas

31 hari lalu

New York Times Meragukan Artikelnya Sendiri Soal Kisah Perkosaan Hamas

Video baru New York Times soal tentara Israel membantah dugaan perkosaan yang dilakukan Hamas terhadap perempuan selama serangan 7 Oktober

Baca Selengkapnya

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

32 hari lalu

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

32 hari lalu

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.

Baca Selengkapnya

Robinho Akan Jalani Hukuman 9 Tahun di Brasil karena Kasus Perkosaan di Italia

38 hari lalu

Robinho Akan Jalani Hukuman 9 Tahun di Brasil karena Kasus Perkosaan di Italia

Mantan pemain Manchester City dan Real Madrid, Robinho, akan menjalani hukuman penjara selama sembilan tahun atas kasus pemerkosaan.

Baca Selengkapnya

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

47 hari lalu

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.

Baca Selengkapnya

Survei Pernah Ungkap India sebagai Negara Tak Aman untuk Perempuan

48 hari lalu

Survei Pernah Ungkap India sebagai Negara Tak Aman untuk Perempuan

Survei yang dilakukan Thomson Reuters Foundation pada 2018 silam pernah mengungkap India sebagai salah satu negara tak aman untuk perempuan.

Baca Selengkapnya

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

50 hari lalu

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

Ramai di media sosial soal Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang disebut diberhentikan sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta. Apa beda KJMU dan KJP Plus?

Baca Selengkapnya