Cara Pengemudi GoJek Hindari Konflik dengan Ojek Pangkalan  

Reporter

Minggu, 2 Agustus 2015 05:49 WIB

Ilustrasi Gojek/ GO-JEK. REUTERS/Beawiharta

TEMPO.CO, Jakarta - Konflik antara ojek pangkalan dan layanan ojek berbasis telepon seluler seperti GoJek semakin memanas. Di beberapa lokasi muncul spanduk larangan bagi GoJek mengambil penumpang di wilayah tersebut. Namun beberapa pengemudi GoJek memilik trik untuk tetap melayani pelanggan di wilayah tersebut tanpa terlibat konflik dengan ojek pangkalan setempat.

Komar, pengemudi GoJek, mengaku tidak menggunakan jaket seragam saat mengambil pelanggan di daerah larangan tersebut. “Biasanya saya pakai jaket sama helm biasa, terus helm GoJek buat penumpang saya taruh di tas. Nanti kalau sudah jalan agak jauh baru saya kasih helm,” ujarnya kepada Tempo, Rabu, 29 Juli 2015.

Komar berujar, cara ini cukup berhasil menghindari konflik dengan para pengemudi ojek pangkalan yang mengenali pengemudi GoJek berdasarkan seragam jaket dan helm yang berwarna hijau dengan tulisan GoJek.

Pengemudi GoJek lainnya, Sugimin, mengambil langkah yang sedikit berbeda dari Komar. Sugimin biasanya mengarahkan calon pelanggan untuk menunggu di tempat yang lebih jauh jika di lokasi tersebut terdapat ojek pangkalan. “Saya enggak mau ribut sama orang setempat, makanya saya sering minta ketemu di tempat yang agak jauh atau enggak saya ambil sekalian ordernya,” tutur Sugimin.

Lain lagi Galih, pengemudi GoJek yang berdomisili di wilayah Palmerah. Dia bersama beberapa rekan GoJek di sekitar wilayah Jakarta Barat memiliki grup chat untuk saling berbagi informasi. “Kami bikin grup biar saling mengingatkan daerah mana yang rawan atau daerah mana yang lagi ada sweeping ojek pangkalan," ujarnya.

Galih menambahkan, manajemen GoJek juga telah membekali mereka dengan pengetahuan tentang zona-zona ‘merah’ atau wilayah yang rawan konflik dengan ojek pangkalan. Manajemen memerintahkan para pengemudinya untuk lebih berhati-hati dalam mengambil penumpang di wilayah-wilayah tersebut.

Dalam beberapa bulan terakhir, terjadi penolakan layanan penyedia jasa angkutan umum sepeda motor GoJek di berbagai lokasi di Jakarta. Beberapa spanduk penolakan yang dilakukan tukang ojek pangkalan ada di wilayah Kuningan, Kalibata City, dan Warung Buncit, Jakarta Selatan, bahkan meluas hingga ke Bintaro, Tangerang Selatan. Mereka beralasan omzet ojek pangkalan menurun sejak munculnya GoJek dan Grab Bike yang mengandalkan layanan pemesanan berbasis teknologi aplikasi di telepon seluler.

RADITYA PRADIPTA | NIEKE INDRIETTA

Berita terkait

Sopir Bajaj Pengeroyok Juru Parkir di Kemayoran Diancam Penjara 5 Tahun dan 6 Bulan

20 Februari 2024

Sopir Bajaj Pengeroyok Juru Parkir di Kemayoran Diancam Penjara 5 Tahun dan 6 Bulan

Sopir bajaj pelaku pengeroyokan terhadap juru parkir di Kemayoran diancam penjara 5 tahun dan 6 bulan.

Baca Selengkapnya

Kisah Konser Coldplay: Penonton Jengkel Tarif Ojek Melambung Tinggi

17 November 2023

Kisah Konser Coldplay: Penonton Jengkel Tarif Ojek Melambung Tinggi

Kehadiran ojek dadakan di GBK tak luput membuat penonton konser Coldplay yang menggunakan jasa mereka menjadi jengkel.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Pendukung Transportasi Publik Dioptimalkan, Pembayaran Terintegrasi hingga LRT Diperpanjang

27 September 2023

Jokowi Minta Pendukung Transportasi Publik Dioptimalkan, Pembayaran Terintegrasi hingga LRT Diperpanjang

Presiden Jokowi menginstruksikan agar jajarannya berkolaborasi untuk mengoptimalkan layanan pendukung infrastruktur publik.

Baca Selengkapnya

Pria Membalsam Mata Tukang Ojek di Kalideres, Polisi: Beli di Stasiun untuk Badannya yang Sakit

22 Maret 2023

Pria Membalsam Mata Tukang Ojek di Kalideres, Polisi: Beli di Stasiun untuk Badannya yang Sakit

Seorang pria membalsam mata tukang ojek lalu mau merampas sepeda motor milik korban. Beli balsam di stasiun.

Baca Selengkapnya

Awal Maret 2023, PT PGN Uji Coba Konversi Kendaraan dari Bensin ke Gas

31 Januari 2023

Awal Maret 2023, PT PGN Uji Coba Konversi Kendaraan dari Bensin ke Gas

PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk merencanakan melakukan konversi terhadap kendaraan bermotor berbahan bakar bensin menjadi bahan bakar gas.

Baca Selengkapnya

Polisi Tembak Kaki Begal yang Bunuh Tukang Ojek Pangkalan di Tangerang Karena Mencoba Kabur

24 Januari 2023

Polisi Tembak Kaki Begal yang Bunuh Tukang Ojek Pangkalan di Tangerang Karena Mencoba Kabur

Polisi menembak kaki begal yang membunuh tukang ojek pangkalan di Tangerang. Mencoba kabur saat mau ditangkap.

Baca Selengkapnya

Pelaku Begal Sadis Habisi Ojek Pangkalan Pasar Parung Panjang dengan Golok yang Dibeli Secara Online

24 Januari 2023

Pelaku Begal Sadis Habisi Ojek Pangkalan Pasar Parung Panjang dengan Golok yang Dibeli Secara Online

Begal sadis itu telah merencanakan perampasan sepeda motor korban secara matang.

Baca Selengkapnya

Begal Opang di Tangerang Diringkus Bersama Teman Wanitanya di Jakarta Selatan

24 Januari 2023

Begal Opang di Tangerang Diringkus Bersama Teman Wanitanya di Jakarta Selatan

Jajaran Polres Tangsel berhasil mengamankan PP seorang pria berusia 26 tahun yang tega menghabisi nyawa S seorang pengemudi ojek pangkalan di Tangerang. Begal sadis ini dibekuk di Jakarta Selatan dengan seorang teman wanitanya.

Baca Selengkapnya

Sebelum Jadi Korban Begal, Opang di Pagedangan Pesan keluarganya Hati-hati Pembegalan

23 Januari 2023

Sebelum Jadi Korban Begal, Opang di Pagedangan Pesan keluarganya Hati-hati Pembegalan

Keluarga tukang ojek pangkalan itu tak mengira ayahnya juga menjadi korban begal.

Baca Selengkapnya

Lansia Tukang Ojek yang Tewas di Tangerang Diduga Dibegal Penumpangnya Sendiri

23 Januari 2023

Lansia Tukang Ojek yang Tewas di Tangerang Diduga Dibegal Penumpangnya Sendiri

Sardani, pengemudi ojek pangkalan (opang), yang tewas menjadi korban begal sempat melakukan perlawanan

Baca Selengkapnya