Rumah milik Haji Musa di Kampung Pulo yang belum dapat dirobohkan. Twitter.com
TEMPO.CO, Jakarta - Rumah Haji Musa yang terletak di RT 11 RW 03 Kampung Pulo, Jakarta Timur, sempat membuat heboh karena tak bisa dihancurkan. Namun rumah itu kini rata dengan tanah.
Warga di dekat rumah itu, Iwan, 45 tahun, mengatakan rumah itu sudah dirubuhkan kemarin. "Kemarin pakai mesin dihancurkan," kata dia hari ini, Senin, 24 Agustus 2015.
Sebelumnya, Iwan mengatakan rumah itu sempat tak bisa dirobohkan. Alat berat milik Pemprov DKI yang hendak menghancurkan rumah itu seperti rumah lainnya yang terkena proyek berkali-kali mati. "Mesinnya mati melulu," kata dia.
Namun kemarin, ahli waris dari Haji Musa datang dan mengizinkan rumah itu untuk dibongkar. Setelah itu, rumah yang menempel dengan rumah lain itu pun bisa dihancurkan oleh petugas. Kini rumah itu sudah tak tampak fisiknya.
Ustad Maulana yang merupakan ulama setempat mengatakan rumah milik Haji Musa itu punya kelebihan. "Rumah itu sering dipakai majelis taklim," kata dia. Dia pun kerap menggelar pengajian di rumah itu.
Karena itu, menurut dia, rumah itu dilindungi sebelum ahli warisnya mengizinkan rumah itu dibongkar. "Pak Haji Musa sudah meninggal. Tinggal ada istri dan anak-anaknya," ujarnya.
Rumah-rumah di bantaran Kampung Pulo ini pun hampir semuanya sudah tinggal puing. Beberapa warga tampak masih ada di sekitar rumahnya yang sudah runtuhan rumahnya untuk sekedar memunguti bekas runtuhan seperti besi dan papan.
Sehari-hari Urus Warga, AM Bingung Malah Diusir dari Rusunawa Jatinegara Barat
5 Juli 2022
Sehari-hari Urus Warga, AM Bingung Malah Diusir dari Rusunawa Jatinegara Barat
Penghuni Rusunawa Jatinegara Barat, AM, 50 tahun, mengaku bingung diusir dari unit yang dia tempati bersama keluarganya oleh Unit Pengelola Rumah Susun (UPRS). Mereka diusir karena putrinya AM, yaitu MS, 19 tahun, membuang bayi hasil hubungan gelapnya di pinggiran Kali Ciliwung dan telah diproses Polres Metro Jakarta Timur.