Para Srikandi Gojek melihat ponsel masing-masing untuk memantau order yang datang di Bandung, 15 Agustus 2015. Disamping menjadi pengemudi ojek, mereka juga memiliki usaha butik baju dan kerudung. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
TEMPO.CO, Jakarta - CEO Go-Jek Nadiem Makarim yakin pengemudi Go-Jek akan tetap makmur meski promo Go-Jek menghilang. Nadiem mengatakan banyak pelanggan yang akan tetap bertahan menggunakan Go-Jek.
"Mungkin omset awal turun, tapi pelanggan tetap berdatangan," ucap Nadiem saat ditemui di Balai Kota, Rabu, 25 Agustus 2015.
Menurut Nadiem, selama ini, pengemudi Go-Jek sudah mendapat penghasilan yang sangat memuaskan. Mereka pun bisa sambil menabung dan meneruskan pekerjaannya. Jadi penurunan pesanan karena subsidi hilang tak terlalu jadi masalah.
Apalagi Nadiem menargetkan adanya pemerataan area pesanan Go-Jek ke depannya. "Ujung-ujungnya akan menyebar dengan sendirinya," ucap Nadiem.
Saat ini Go-Jek masih menetapkan tarif datar Rp 15.000 ke mana pun bepergian dengan maksimal jarak jangkauan 25 kilometer. Dengan promo ini, kebanyakan warga DKI memilih menggunakan layanan Go-Jek saat beraktivitas.
Adapun pengemudi Go-Jek tetap dibayar normal Rp 4.000 per kilometer dengan sistem bagi hasil: 80 persen untuk pengemudi dan 20 persen untuk perusahaan.
Begal Opang di Tangerang Diringkus Bersama Teman Wanitanya di Jakarta Selatan
24 Januari 2023
Begal Opang di Tangerang Diringkus Bersama Teman Wanitanya di Jakarta Selatan
Jajaran Polres Tangsel berhasil mengamankan PP seorang pria berusia 26 tahun yang tega menghabisi nyawa S seorang pengemudi ojek pangkalan di Tangerang. Begal sadis ini dibekuk di Jakarta Selatan dengan seorang teman wanitanya.