Buruh Depok Tuntut Perusahaan Perhatikan K3 dan Upah Layak
Editor
Grace gandhi
Selasa, 1 September 2015 11:16 WIB
TEMPO.CO, Depok - Tiga perusahaan di Depok, yakni PT Sanyo, Xacti, dan Ramayana, menjadi titik keberangkatan buruh yang bakal bergabung untuk melakukan unjuk rasa di Jakarta. Sebanyak 3.000 buruh dari Depok diperkirakan bakal bergabung dengan wilayah lain untuk melakukan unjuk rasa di Jakarta.
Koordinator Forum Buruh Depok Mendukung KSPI Arief Rahman mengatakan buruh Depok menuntut dua hal yang harus diperhatikan pemerintah, yakni keselamatan keamanan kerja (K3) dan upah yang layak.
"Gerakan kali ini bukan pertama dan terakhir, dan akan terus berlanjut sampai tuntutan kami dipenuhi, terutama K3 yang menjadi masalah," kata Arief.
Arief menambahkan, ada 6 federasi dari 30 perusahaan yang ikut dalam unjuk rasa buruh ini. Enam federasi itu adalah Aspek Indonesia, FSPMI, RTMM, Kep-Lem, SPN, dan Farkes. "Tiga ribu buruh ini belum all out. Depok pernah membawa sampai 7.000 buruh," ujarnya.
Menurut Arief, masih ada beberapa perusahaan yang lalai dalam pengawasan K3. Para buruh tidak ingin ada kejadian yang menewaskan mereka saat bekerja karena kelalaian perusahaan dalam menjaga K3.
Dia merujuk peristiwa yang terjadi di PT Mandom di Bekasi, dengan 27 karyawan tewas terpanggang api; dan PT Dankindo Lestari dengan seorang karyawan tewas. "Di Depok juga ada beberapa pekerja yang cacat karena K3 ini kurang dan tidak diperhatikan perusahaan," tuturnya.
Arief menuturkan setiap perusahaan harus bisa menjalankan prosedur K3 yang benar untuk meminimalkan kecelakaan kerja. Selain itu, buruh di Depok sebagian merana. Soalnya, banyak perusahaan yang belum memberikan upah sesuai upah minimal kota. "Buruh sedih saat ini. Banyak yang belum sesuai UMK di Depok," ucapnya.
Dia menambahkan, dampak ekonomi saat ini belum sampai pada pemutusan hubungan kerja. Namun ada beberapa perusahaan garmen yang sudah kena dampak. "Tapi mereka belum sampai melakukan PHK," katanya.
IMAM HAMDI