Ahok vs BPK: Dua Kubu Adu Data Audit Sumber Waras

Reporter

Kamis, 17 September 2015 09:29 WIB

Rumah Sakit Sumber Waras, Jakarta Barat. TEMPO/Frannoto

TEMPO.CO, Jakarta - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jakarta memanfaatkan betul laporan Badan Pemeriksa Keuangan yang menilai ada kerugian negara dalam pembelian Rumah Sakit Sumber Waras. Tak puas hanya membentuk panitia khusus untuk menelisiknya, mereka menghujani Gubernur Basuki Tjahaja Purnama yang akrab disapa Ahok dengan beragam pertanyaan dalam rapat paripurna pertanggungjawaban Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 2014, 15 September 2015 lalu.

Fraksi Gerindra, Hanura, dan Golkar bergantian menggugat pembelian lahan 3,6 hektare di Grogol, Jakarta Barat, itu. Hanura menilai pembelian Sumber Waras tak serius karena hanya dikaji Dinas Kesehatan tanpa melibatkan tim independen. "Sehingga penilaiannya jadi tak komprehensif," kata Syarifudin, legislator Hanura.


Rahasia Airin Dibongkar
Rahasia Wali Kota Airin Dibongkar, Hamid Dibanjiri Teror
Wali Kota Airin Dituduh Serakah, Rahasianya Dibongkar


Dalam laporan yang dipublikasikan Juli 2015, BPK menyatakan pembelian tanah Sumber Waras merugikan negara Rp 191 miliar. Dasarnya adalah penawaran PT Ciputra Karya Unggul—anak usaha Grup Ciputra—pada 2013 senilai Rp 15 juta per meter persegi.

BPK juga menilai pembelian pada akhir tahun lalu itu kemahalan. Menurut BPK, pemerintah seharusnya membeli tanah itu Rp 7 juta per meter persegi sesuai dengan nilai jual obyek pajak lahan di Jalan Tomang Utara. Sedangkan pemerintah mendasarkan pembelian pada nilai pajak lahan di Jalan Kyai Tapa sebesar Rp 20 juta. Sumber Waras berada di pertemuan dua jalan itu.

Walhasil, BPK menyimpulkan pemerintah telah rugi sekitar Rp 484 miliar karena perbedaan harga itu. Panitia Khusus DPRD turun ke lapangan pada Agustus lalu untuk mengkonfirmasi temuan BPK. Hasilnya, mereka setuju dengan BPK karena akses lahan ke Jalan Kyai Tapa sedang dalam sengketa antara Yayasan Kesejahteraan Sumber Waras dan induknya, Yayasan Candra Naya.

Berita terkait

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

1 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

3 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

16 hari lalu

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

32 hari lalu

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

32 hari lalu

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.

Baca Selengkapnya

Anggota Dewan Sebut Program Rice Cooker Gratis Kementerian ESDM Abal-abal, Harus Diaudit BPK

32 hari lalu

Anggota Dewan Sebut Program Rice Cooker Gratis Kementerian ESDM Abal-abal, Harus Diaudit BPK

Program rice cooker gratis merupakan proyek hibah untuk rumah tangga yang diatur dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 11 Tahun 2023.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Maksud PUPR Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, Kereta Ekonomi Generasi Baru

35 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Maksud PUPR Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, Kereta Ekonomi Generasi Baru

Berita terpopuler ekonomi bisnis sepanjang Jumat, 22 Maret 2024 yakni maksud PUPR sebut pembangunan IKN gerudukan dan was-was diperiksa BPK.

Baca Selengkapnya

Terkini: Prabowo Pernah Janji Bangun 3 Juta Rumah Gratis untuk Masyarakat, BPK Sudah Mengaudit Proyek Gerudukan IKN Sejak 2022

36 hari lalu

Terkini: Prabowo Pernah Janji Bangun 3 Juta Rumah Gratis untuk Masyarakat, BPK Sudah Mengaudit Proyek Gerudukan IKN Sejak 2022

KPU menyatakan pasangan capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran) unggul dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

BPK Sudah Mengaudit Proyek Gerudukan IKN sejak 2022, Ini Hasilnya

36 hari lalu

BPK Sudah Mengaudit Proyek Gerudukan IKN sejak 2022, Ini Hasilnya

Pembangunan IKN di Kalimantan Timur yang dilakukan besar-besaran dan berkejaran dengan waktu,

Baca Selengkapnya

Terkini: PUPR Sebut Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, KFC dan Burger King hingga Popeyes Tebar Promo Paket Berbuka Puasa

36 hari lalu

Terkini: PUPR Sebut Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, KFC dan Burger King hingga Popeyes Tebar Promo Paket Berbuka Puasa

Direktur Bina Penataan Bangunan Kementerian PUPR Cakra Nagara mengatakan pembangunan IKN dilakukan gerudukan dan khawatir dengan pemeriksaan BPK.

Baca Selengkapnya